b. Stasiun II Vegetasi campuran
Kepadatan perifiton tertinggi terdapat di stasiun ini berkisar 8413-34261 ind cm¯². Kepadatan perifiton bergantung pada jenis lamun, kondisi lingkungan dan
tipe habitat. Stasiun ini merupakan komunitas padang lamun dengan vegetasi campuran, yang terdiri dari 4 jenis lamun, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia
hemprichii, Halophila ovalis dan Cymodoceae rotundata. Morfologi pada masing- masing lamun di stasiun ini berbeda. Pada stasiun ini terdapat 2 morfologi jenis
lamun, yaitu 1 Jenis lamun dengan panjang 5-200 cm lebar 2-18 mm daun berbentuk tali atau pita sering membentuk kanopi atas contohnya Enhalus
acoroides, Cymodocea rotundata, C. serrulata, Thalassia hemprichii. 2 Jenis lamun dengan bentuk daun pendek elips, lanceolate oval atau linier sering
membentuk understory pada asosiasi campuran : contohnya Halophila ovalis, H. ovata, H. spinulosa, H. decipiens.
Dibandingkan dengan dua stasiun lainnya, di stasiun ini ditemukan 5 kelas perifiton, yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Dinophyceae
dan Protozoa. Ada 32 genera perifiton yang ditemukan di lokasi penelitian ini. Genera perifiton yang mendominasi adalah nitzschia, cocconeis dan
thalassiothrix. Ada beberapa perifiton yang hanya ditemukan pada stasiun ini, misalnya favella dari kelas Protozoa ditemukan pada daun lamun Thalassia
hemprichii dan Cymodoceae rotundata. Kerapatan dan penutupan lamun secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi terhadap keberadaan dan kepadatan perifitonnya, karena berhubungan erat denga kestabilan substrat daun lamun dari pengaruh pencucian
dan sirkulasi air serta kebebasan perifiton dalam memperoleh cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis.
Bell dan Westoby dalam West 1990 menyatakan bahwa panjang daun dan kerapatan lamun dapat mempengaruhi sebaran dan kelimpahan biota yang
berasosiasi dengan lamun, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan padang lamun sangat menentukan terhadap distribusi dan kelimpahan biotanya.
c. Stasiun III Vegetasi campuran
Stasiun ini memiliki kepadatan perifiton kedua tertinggi 5159-9337 ind cm¯². Stasiun III merupakan komunitas padang lamun vegetasi campuran,
ditemukan hanya 2 jenis lamun saja, yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Sama seperti stasiun II, di stasiun ini ditemukan 5 kelas perifiton,
yaitu Bacillariophyceae, Cyanophyceae, Chlorophyceae, Dinophyceae dan Crustacea. Ada 22 genera perifiton yang ditemukan di lokasi penelitian ini.
Genera perifiton yang mendominasi adalah nitzschia, cocconeis, rhobdonema, mestoglaia dan thalassiothrix.
Kerapatan lamun yang rendah di stasiun ini memungkinkan cahaya matahari masuk ke kolom air, sehingga perifiton alga mampu melakukan fotosintesis
untuk perkembangan perifiton tersebut. Parameter kualitas air memberi pengaruh terhadap kepadatan perifiton. Kadar nitrat dan fosfat cukup tinggi di stasiun ini
sehingga perkembangan perifiton cukup tinggi karena merupakan nutrien yang penting bagi perifiton.
4.4.3 Indeks keanekaragaman H’, keseragaman E, dominasi D dan pola penyebaran perifiton
4.4.3.1 Stasiun I Homogen
Indeks keanekaragaman perifiton di stasiun I berkisar antara 1,570-1,779 yang termasuk kategori rendah. Indeks keanekaragaman menggambarkan
kekayaanjumlah jenis perifiton yang ada, semakin tinggi nilai indeks keanekaragaman menunjukkan semakin beragamnya jenis perifiton yang ada.
Namun pada stasiun ini keanekaragamn perifiton rendah, menunjukkan bahwa jenis perifiton yang ada sedikit. Hal ini diduga bahwa stasiun ini hanya terdapat 1
jenis lamun dan jenis perifiton yang menempel tidak banyak dan tidak berkembang dengan baik disebabkan perairan yang keruh.
Indeks keseragaman menggambarkan sebaran jumlah individu setiap jenisnya. Kisaran nilai indeks keseragaman perifiton di stasiun ini adalah 0,533-
0,615. Kisaran ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Tingginya nilai indeks keseragaman berarti penyebaran jumlah individu setiap jenis dalam komunitas
cukup merata, hal tersebut juga terlihat dari kecilnya nilai indeks dominansi yang berkisar antara 0,268-0,375. Sementara berdasarkan perhitungan indeks
penyebaran perifiton menunjukkan nilai yang kurang dari 1. Ini menunjukkan bahwa pola penyebarannya merataseragam. Seragam disini dapat diartikan
sebagai seragam dengan pola sebaran acak, yakni didalam sebaran jenis yang acak terdapat jenis-jenis yang seragam sebarannya.
4.4.3.2 Stasiun II Heterogen
Stasiun II memiliki indeks keanekaragaman berkisar 1,807-2,167, indeks keseragaman 0,522-0,682, indeks dominansi 0,148-0,242 dan indeks penyebaran
0,196. Pada kisaran tersebut nilai keanekaragaman termasuk rendah, keseragaman tinggi, dominansi kecil dan pola penyebaran seragam karena nilainya kurang dari
1. Nilai indeks keanekaragaman stasiun ini lebih tinggi dibanding stasiun lainnya. Hal ini dapat dilihat pada jumlah jenis perifiton yang ditemukan di stasiun ini
lebih banyak daripada stasiun lainnya. Dikarenakan stasiun ini memiliki 4 jenis lamun yang memiliki morfologi daun yang berbeda dan perairan yang jernih
sehingga matahari dapat masuk ke kolom air yang dimanfaat oleh perifiton alga untuk proses fotosintesis. Faktor fisika seperti arus sangat mempengaruhi
penempelan perifiton. Arus pada stasiun ini memiliki kecepatan yang paling kecil, sehingga perifiton dapat menempel dengan kuat yang dapat berkembang dengan
baik.
4.4.3.3 Stasiun III Heterogen
Keanekaragaman perifiton pada stasiun ini termasuk kategori rendah dengan pola penyebaran perifiton yang seragam, yaitu berkisar 1,685-1,842, keseragaman
tinggi berkisar 0,545-0,621, dominansi rendah berkisar 0,260-0,339 dan pola penyebaran 0,273. Rendahnya keanekaragaman atau jumlah jenis perifiton karena
hanya ditemukan 2 jenis lamun di stasiun ini. Stasiun ini selalu terendam air dan keruh, sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk ke kolom perairan dan
perifiton alga tidak mampu melakukan fotosintesis. Arus pada stasiun ini memiliki kecepatan yang tinggi dibandingkan dengan stasiun II, sehingga
memungkinkan perifiton yang menempel terbawa arus perairan. Keseragaman yang tinggi berarti penyebaran jumlah individu setiap jenis
dalam komunitas lamun cukup merata, sehingga tidak ada jenis perifiton yang mendominnsi. Ini terlihat dari rendahnya nilai dominansi pada stasiun ini.