4.2 Iklim dan Topografi
Klasifikasi iklim HPGW menurut Schmidt  dan  Ferguson termasuk tipe B, dengan dengan nilai Q = 14,3-33 dan banyaknya curah hujan tahunan berkisar
antara 1600 – 4400 mm.  Suhu udara maksimum di siang hari 29° C dan minimum
19° C di malam hari.  HPGW terletak pada ketinggian 460-715 m dpl. Topografi bervariasi  dari  landai  sampai  bergelombang  terutama  di  bagian  Selatan,
sedangkan ke  bagian  Utara  mempunyai  topografi  yang  semakin  curam  HPGW 2011.
4.3 Jenis Tanah dan Hidrologi
Tanah  HPGW adalah kompleks dari podsolik, latosol dan litosol dari batu endapan dan bekuan daerah bukit, sedangkan bagian di Barat Daya terdapat areal
peralihan  dengan  jenis  batuan  karst,  sehingga   di  wilayah   tersebut  terbentuk beberapa  gua  alam  karst  gamping.  HPGW  merupakan  sumber  air  bersih  yang
penting bagi masyarakat sekitarnya terutama di bagian Selatan yang   mempunyai anak  sungai  yang  mengalir  sepanjang  tahun,  yaitu:  Anak  Sungai  Cipeureu,
Citangkalak, Cikabayan, Cikatomas, dan Legok Pusar. Kawasan HPGW masuk ke
dalam sistem pengelolaan DAS Cimandiri HPGW 2011.
Gambar 4. Peta jenis tanah HPGW Tahun 2011.
4.4 Keadaan Vegetasi
Tegakan  Hutan HPGW  didominasi tanaman damar Agathis lorantifolia, pinus  Pinus  merkusii,  puspa  Schima  wallichii,  sengon  Paraserianthes
falcataria,  mahoni  Swietenia  macrophylla,  dan  jenis  lainnya:  kayu  afrika Maesopsis eminii, rasamala Altingia excelsa, Dalbergia latifolia, Gliricidae sp,
Shorea  sp,  dan  akasia  Acacia  mangium.    Kawasan  hutan  HPGW  mempunyai paling  sedikit  44  jenis  tumbuhan,  termasuk  2  jenis  rotan  dan  13  jenis  bambu.
Selain itu terdapat jenis tumbuhan obat sebanyak 68 jenis. Potensi tegakan hutan ± 10.855 m
3
kayu damar, 9.471 m
3
kayu pinus, 464 m
3
puspa, 132 m
3
sengon, dan 88 m
3
kayu mahoni.  Pohon damar menghasilkan getah  kopal  dan  pohon  pinus  menghasilkan  getah  resin.  Kawasan  hutan  HPGW
juga ditemukan lebih dari 100 pohon plus dari jenis damar, pinus, maesopsiskayu afrika sebagai sumber benih dan bibit unggul HPGW 2011.
4.5 Satwa