atas pekerja staf 18 orang diambil secara sensus serta penyadap pinus dan kopal masing-masing 9 orang secara purposive sampling. Sampel diambil dengan
maksud atau tujuan tertentu. Responden diambil sebagai sampel karena peneliti menilai bahwa seseorang tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi
penelitian.
3.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara dengan alat bantu kuesioner terstruktur.
Adapun data primer berasal dari kuesioner, sebagai berikut: 1.
Faktor internal pekerja, meliputi: umur, pendidikan terakhir, masa kerja, dan jumlah tanggungan keluarga.
2. Faktor eksternal pekerja, meliputi: gaji, kesempatan maju, kondisi kerja, dan
perilaku atasan, 3.
Tingkat kepuasan pekerja, meliputi: tingkat kepuasan gaji, kesempatan maju, kondisi kerja, dan perilaku atasan.
Data sekunder dalam penelitian ini didapat dari pihak HPGW terkait gambaran pekerja, pendapatan, pilihan jawaban pertanyaan dalam kuesioner
mengunakan opsi jawaban model Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian
atau gejala sosial lainnya, dan bertujuan untuk mengetahui tanggapan dari responden. Sarwono 2009
Kuantifikasi penilaian Skala Likert dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Skor 5 adalah Sangat PuasSangat BaikSangat Sering SPSBSS
2. Skor 4 adalah PuasBaikSering PBS
3. Skor 3 adalah BiasaJarangBJ
4. Skor 2 adalah Kurang Puas Kurang BaikSangat Jarang KPKBSJ
5. Skor 1 adalah Tidak Puas Tidak Baik Tidak Pernah TPTBTP
3.6 Pengolahan dan Analisis Data
Kualitas pengumpulan data dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif ditentukan oleh instrumen pengumpulan datanya yang dalam penelitian
ini berupa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan pemakaiannya bila sudah di uji
validitasnya dan reabilitasnya.
3.6.1 Uji Validitas
Setelah pengumpulan data dengan kuesioner selesai, langkah pertama yang dilakukan adalah uji validitas kuesioner. Pengujian validitas dimaksudkan untuk
menentukan keabsahan dari pertanyaan yang digunakan dalam penelitian apakah sudah sesuai dengan apa yang akan diukur nantinya. Validasi menunjukkan sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Suliyanto 2005. Uji validitas pertanyaan dinyatakan valid jika r-hitung
corrected item-total correlation r-tabel. Pengujian validitas diolah dengan menggunakan software SPSS versi 16 dengan r-tabel 0.3.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan valid sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Agusyana dan Aslandscript 2011, reliabilitas menunjukan adanya
konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran. Dalam uji reliabilitas dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha 0,6 pengujian reliabilitas diolah
dengan menggunakan software SPSS versi 16. Pengujian reliabilitas dikatakan baik apabila nilai r hitung r tabel dan
tidak bernilai negatif maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir pertanyaan pada dimensifaktor tersebut reliabel.
1. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan:
a. Faktor internal pekerja, meliputi umur, pendidikan, masa kerja, dan jumlah tanggungan keluarga.
b. Faktor eksternal pekerja, meliputi gaji, kesempatan maju, kondisi kerja, dan perilaku atasan.
c. Tingkat kepuasan pekerja, meliputi tingkat kepuasan gaji, kesempatan maju, kondisi kerja dan perilaku atasan.
Pengelompokan nilai rataan berdasarkan skala Likert ditentukan intervalnya terlebih dahulu dengan rumus:
Kelas = Nilai tertinggi
− Nilai terendah Banyaknya kelas
3.6.3 Uji Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan kepuasan maka digunakan uji korelasi. Nilai tingkat kepuasan yang digunakan
adalah nilai skor tingkat kepuasan yang diperoleh dari kuesioner yang sudah ditabulasikan. Penelitian ini menggunakan korelasi Rank Spearman. Menurut
Sugiyono 2009, korelasi Rank Spearman merupakan salah satu analisis yang mengasumsikan bahwa data objek penelitian terdiri pasangan-pasangan data,
untuk pengolahan data menggunakan program SPSS versi 16. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif.
Hipotesis asosiatif merupakan dugaan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih dengan terlebih dahulu menghitung koefisien kemudian dilakuakan uji
signifikan Sugiyono 2009 dan tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α 0.05 dan α 0,01 maka artinya hasil penelitian
mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat kepercayaan sebesar 95 dan 99 dengan tingkat kesalahan sebesar 5 dan 1.
Hipotesisnya: H
: Tidak terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kepuasan
H
1
: Terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kepuasan
Hasil uji 1.: Jika angka signifikan hasil penelitian 0,05 dan 0,01 maka H0
ditolak, H1 diterima Jadi, terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kepuasan
2.: Jika angka signifikan hasil penelitian 0.05 dan 0,01 maka H0
diterima, H1 ditolak Jadi, tidak terdapat hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan tingkat kepuasan
Korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk positf atau negatif.
Dan kuatnya hubungan dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasinya Sugiyono 2009. Korelasi positif menunjukan arah yang sama hubungan antara
variabel, artinya jika variabel satu besar maka variabel dua semakin besar pula.
Sebaliknya korelasi negatif menunjukan arah yang berlawanan. Artinya, jika variabel satu besar maka variabel dua menjadi kecil. Dan nilai koefisien berada
pada selang - 1 r
s
≤ 1. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel, patokan angkanya secara rinci disajikan pada
Tabel 1. Tabel 1. Interval koefisien dan hubungan korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.0 – 0,25
Sangat Lemah 0,25
– 0,5 Agak Lemah
0,5 – 0,75
Kuat 0,75
– 1 Sangat Kuat
Sumber: Sarwono 2009
BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW terletak di Kecamatan Cibadak dan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi. HPGW adalah kawasan hutan
Negara yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan melalui SK Menhut No. 188Menhut-II2005 Jo SK Menhut No. 702Menhut-II2009 sebagai Kawasan
Hutan Dengan Tujuan Khusus KHDTK sebagai Hutan Pendidikan dan Pelatihan yang pengelolaannya diserahkan kepada Fakultas Kehutanan IPB HPGW 2011.
4.1 Lokasi dan Luas
HPGW terletak 2,4 km dari poros jalan Sukabumi-Bogor desa Segog. Dari simpang Ciawi berjarak 46 km dan dari Sukabumi 12 km. Secara Geografis Hutan
Pendidikan Gunung Walat berada pada 106°4827BT sampai 106°5029BT dan - 6°5423LS sampai -6°5535LS. Secara administrasi pemerintahan HPGW
terletak di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sedangkan secara administrasi kehutanan termasuk dalam wilayah Dinas Kehutanan Kabupaten
Sukabumi. Luas kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat adalah 359 Ha, terdiri dari tiga blok, yaitu Blok Timur Cikatomang seluas 120 Ha, Blok Barat
Cimenyan seluas 125 Ha, dan Blok Tengah Tangkalak seluas 114 Ha HPGW 2011.
Gambar 3. Peta tata guna hutan HPGW 2011.
4.2 Iklim dan Topografi