Paradigma teori kritis digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk membongkar masalah relasi kekuasaan dan kontestasi para aktor yang mendasari
pola penguasaan, pemanfaatan, dan kepemilikan sumber daya perairan Waduk Jatiluhur. Proses kontestasi selalu melibatkan pihak pemenang dan juga pihak yang
kalah dan tersingkir serta termarjinalisasi. Oleh karenanya, selama proses penelitian ini diupayakan turut membangun kesadaran bersama semua pihak tentang hak dan
kewajiban serta peran serta di dalam proses pengelolaan sumber daya perairan waduk.
3.2. Metode dan Strategi Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan informasi yang bersifat subjektif. Metode kualititaf dipilih mengingat tujuan
penelitian yang berupaya memperoleh gambaran kontestasi kepentingan berbagai aktor di dalam proses penguasaan dan pengelolaan sumber daya yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Metode ini dianggap lebih mampu menangkap penjelasan dan pemahaman dari subjek penelitian terkait realitas sosial yang ada.
Sementara strategi penelitian yang dipilih adalah studi kasus. Sitorus 1998, menyebutkan bahwa penelitian studi kasus merupakan pendekatan kualitatif yang
memungkinkan dialog peneliti dan tineliti, sehingga kebenaran adalah kesepahaman bersama atas sebuah masalah berupa intersubjektifitas yang lahir
akibat interaksi antara peneliti dan tineliti.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Unit analisis penelitian ini adalah aktor di suatu komunitas yang memanfaatkan sumber daya perairan waduk. Teknik pemilihan informan dilakukan
secara sengaja terhadap beberapa kelompok aktor yang dipandang memahami secara jelas permasalahan yang ada di Waduk Juanda. Penelitian melibatkan 20
orang informan dari masing-masing kategori kelompok aktor: Perum Jasa Tirta II, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta, pengusaha budidaya
skala besar, menengah dan kecil serta penduduk asli dan pendatang, nelayan, pedagang pengumpul ikan hasil tangkapan dan hasil budidaya, pedagang pakan
dan pengusaha transportasi.
Data yang dianalisa dikumpulkan ketika berada di lokasi penelitian, maupun setelah kembali Danim, 2001. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer
dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui dua teknik, yaitu teknik indepth interview dan observasi. Indepth interview dilakukan menggunakan cara
dan suasana yang berbeda bagi setiap informan. Indepth interview menggunakan panduan topik data atau pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Observasi
dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi umum informan dan dinamika struktur sosial.
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu informasi berupa kondisi umum lokasi penelitian serta perkembangan kualitas sumber daya dan lingkungan
perairan.
3.4. Waktu dan Lokasi Penelitian