Paradigma Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian terbagi atas empat alternatif, yaitu paradigma positivisme, post-positivisme, teori kritis dan konstruktivisme Guba dan Lincoln dalam Denzin dan Lincoln, 2000. Mengacu atas rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma teori kritis. Tabel 3 menunjukkan perbedaan antara paradigma kritis dan paradigma positivisme. Tabel 3. Perbandingan Paradigma Positivisme dan Kritis Aspek Filosofis Positivisme Kritis Ontologis Ada realitas yang real dan diatur oleh kaidah tertentu serta berlaku universal. Kebenaran universal hanya dapat diperoleh dengan asas probabilistik. Realitas teramati merupakan realitas semu yang telah terbentuk oleh proses sejarah dan kekuatan sosial, budaya dan ekonomi-politik. Epistemologis Objektifitas. Ada realitas objektif sebagai suatu realitas yang eksternal di luar peneliti. Peneliti harus memiliki jarak dengan objek penelitinya. TransaksionalisSubjektifitas. Hubungan antara peneliti dan yang diteliti selain dijembatani oleh nilai tertentu, pemahaman tentang suatu realitas merupakan value mediated finding. Metodologis - EksperimenManipulatif, intervensionist dan falsification melalui pengujian hipotesis dalam struktur logika metode hipotesis deduktif. Kegiatan melalui laboratorium eksperimen atau survei eksperimen dengan analisis kuantitatif - Kriteria kualitas penelitiannya: objektifitas, reliabilitas dan validitas internal dan ekternal. - Partisipatif, menggunakan analisis komprehensif, kontekstual dan multilevel analisis yang bisa dilakukan melalui penempatan diri sebagai aktivispartisipan dalam proses transformasi sosial. - Kriteria kualitas penelitian: Otentik, sejauhmana penelitian memperhatikan konteks historis, sosial, budaya, ekonomi dan politik. Axiologis - Nilai, etika dan pilihan moral harus berada di luar proses penelitian. - Tujuan penelitian: eksplanasi, prediksi dan kontrol. - Nilai, etika dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu penelitian. - Tujuan penelitian: kritik sosial, transformasi, emansipasi dan pemberdayaan sosial. Sumber : Guba dan Lincoln 2000; Siwi 2012 Paradigma teori kritis digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk membongkar masalah relasi kekuasaan dan kontestasi para aktor yang mendasari pola penguasaan, pemanfaatan, dan kepemilikan sumber daya perairan Waduk Jatiluhur. Proses kontestasi selalu melibatkan pihak pemenang dan juga pihak yang kalah dan tersingkir serta termarjinalisasi. Oleh karenanya, selama proses penelitian ini diupayakan turut membangun kesadaran bersama semua pihak tentang hak dan kewajiban serta peran serta di dalam proses pengelolaan sumber daya perairan waduk.

3.2. Metode dan Strategi Penelitian