jumlah pembudidaya secara otomatis meningkatkan permintaan akan pakan, dan harga pakan pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara keuntungan yang
diterima pembudidaya dari tahun ke tahun sebenarnya semakin mengecil, karena meningkatnya persentase biaya pupuk dalam perhitungan biaya produksi.
Selain memanfaatkan diskursus tentang pakan, pedagang pakan juga memanfaatkan kontrol atas akses kapital. Pedagang pakan biasanya merangkap
juga sebagai bandar ikan dan pemodal. Dengan begitu, manfaat sumber daya yang diperoleh oleh mereka bisa lebih terakumulasi. Tabel 20 memperlihatkan
mekanisme akses berbasis struktur dan relasi pedagang pakan.
Tabel 20. Mekanisme Akses Berbasis Struktur dan Relasi Pedagang Pakan Strategi Memperoleh
Akses Strategi Mempertahankan dan
Mengontrol Akses Tipe Akses
Kepemilikan kapital yang cukup untuk berusaha
Mengakumulasi manfaat sumber daya dengan merangkap
berbagai jenis usaha sekaligus Kapital
Memanfaatkan diskursus tentang pakan
Menyebarkan diskursus tentang pakan
Pengetahuan Menjalin hubungan
patronase dengan pengusaha KJA skala kecil
Memberikan bantuan pinjaman permodalan kepada pengusaha
KJA skala kecil Kapital dan
relasi sosial
6.4. Ikhtisar
Akses sumber daya dipahami sebagai strategi aktor dalam upaya memperoleh, mempertahankan dan mengontrol akses manfaat sumber daya
perairan waduk. Jenis dan aliran manfaat sumber daya perairan waduk yang diperoleh masing-masing aktor berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini yang
kemudian menyebabkan perbedaan strategi yang digunakan oleh setiap aktor dalam upayanya mempertahankan atau mengontrol akses sumber daya. Aliran manfaat
sumber daya biasanya melibatkan beberapa aktor. Besarnya manfaat sumber daya semakin bertambah dan terakumulasi dengan semakin kompleksnya jejaring aliran
manfaat. Mekanisme akses berbasis hak terkait erat dengan klaim dari aktor terhadap
sumber daya dan umumnya terkait erat juga dengan permasalahan peraturan. Dalam
konteks lokasi penelitian, maka peraturan yang dimaksud adalah peraturan formal. Kelompok aktor otorita PJT II dan Disnakkan Kabupaten Purwakarta adalah
pihak yang mengontrol akses yang masing-masing memiliki kepentingan berbeda. Perbedaan kepentingan ini menyebabkan perbedaan cara pandang dalam melihat
sumber permasalahan yang ada. Perbedaan kepentingan juga pada akhirnya menyebabkan penggunaan strategi yang berbeda dalam upaya mengamankan
kepentingan masing-masing. Sementara kelompok aktor pengguna pengusaha KJA dan nelayan merupakan pihak yang mempertahankan akses. Pihak ini pun
memiliki kepentingan yang berbeda dengan kelompok aktor otorita dan mengembangkan strategi yang berbeda dalam upaya mempertahankan akses
terhadap sumber daya. Mekanisme akses berbasis mekanisme struktural dan relasional di lokasi
penelitian dipengaruhi oleh unsur kapital, pasar, pengetahuan, otoritas, identitas sosial dan relasi sosial. Mekanisme ini juga terbagi menjadi pihak yang mengontrol
dan pihak yang mempertahankan akses. Pihak yang mengontrol akses memperoleh manfaat yang lebih besar dibandingkan pihak yang mempertahankan akses. Hal
terpenting dalam mekanisme akses ini di lokasi penelitian adalah permasalahan kepemilikan kapital. Hal ini terlihat dari pola relasi akses yang terbentuk adalah
berupa pola patron-klien. Sementara strategi yang dikembangkan oleh aktor juga terpusat pada permasalahan kapital.
Mekanisme akses, terutama berbasis struktural dan relasional, lebih terlihat jelas dalam menjelaskan strategi-strategi aktor terkait upaya mempertahankan
kepentingannya. Dalam hal ini peranan bundle of powers yang dimiliki oleh setiap aktor terlihat sangat berpengaruh dalam dinamika pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya waduk.
VII. SUMBER DAYA WADUK DAN ARENA KONTESTASI