4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas
Menurut Imam Ghozali 2013, uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regeresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Ada dua cara mendeteksi heterokedastisitas yaitu dengan cara informal dan
formal. Cara informal dapat dilakukan dengan metode grafik seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.3 Scatterplot
Grafik di atas menunjukkan, titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu serta titik tersebuk tersebar
baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regres.
Uji heterokedastisitas metode formal yaitu dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji Glejser dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant ,012
,069 ,178
,859 firm size
,000 ,002
,007 ,060
,952 leverage
,057 ,052
,141 1,106
,273 FCF
-,053 ,093
-,106 -,573
,569 ROI
,064 ,109
,106 ,588
,559 DPR
,001 ,014
,005 ,035
,972 PER
,001 ,001
,161 1,028
,308 a. Dependent Variable: absut
Hasil uji glejser di atas menunjukkan nilai signifikan setiap variabel lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengarah pada adanya heterokedastisitas.
4.2.2.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Situmorang et al., 2012. Menurut Ghozali 2013,
autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Metode yang digunakan untuk
mendeteksi autokorelasi yaitu The Run Test. Tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji The Run Test.
Tabel 4.7 Hasil Uji
The Run Test
Dari hasil uji tersebut menujukkan bahwa nilai test adalah 0,00508 dengan nilai probabilitas sebesar 0,058. Nilai probabilitas
lebih besar dari nilai signifikansi pada 0,05 0,058 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model
regresi.
Runs Test
Unstandardized Residual Test Value
a
,00508 Cases Test Value
36 Cases = Test Value
36 Total Cases
72 Number of Runs
45 Z
1,899 Asymp. Sig. 2-tailed
,058 a. Median
Tabel 4.8 Hasil Uji Durbin-Watson
Dari hasil uji tersebut menunjukkan nilai Durbin-Watson sebesar 2,073 dengan du sebesar 1,4430 sehingga 4- du adalah
1,927 du d 4-du atau 1,4430 2,073 2,557. Sesuai hasil tersebut dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
4.2.3 Analisis Regeresi