Defenisi Konsep Defenisi Operasional

27 Adapun hipotesis yang dikemukakan penulis sebagai berikut: a. Hipotesis Alternatif Ha Memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara reformasi birokrasi dengan kualitas pelayanan publik. b. Hipotesis Nol Ho Tidak memiliki hubungan yang positif dan signifikan antara reformasi birokrasi dengan kualitas pelayanan publik.

1.7 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun 1995:33 menyatakan bahwa konsep merupakan istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian , keadaan , kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu social . Konsep teoritis diajukan untuk menjawab permasalahan yang diteliti , maka diperlukan diadakan defenisi konsep. Berdasarkan teori, pendapat , atau gagasan – gagasan seperti yang dikemukakan sebelumnya , penulis merumuskan konsep – konsep yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 28 1. Reformasi Birokrasi adalah langkah starategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. 2. Kualitas Pelayanan Publik adalah keseluruhan dari karakteristik pelayanan yang diberikan oleh pemberi layanan pegawai kepada penerima layanan publik dalam suatu organisasi dengan mengutamakan rasa puas bagi sipenerima layanan tersebut.

1.8 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional adalah unsure yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel melalui indikator – indikatornya. 1. Variabel bebas x Reformasi Birokrasi, dengan indikator sebagai berikut: a. Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan – penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk praktek KKN: 1. Penerapan prinsip tata pemerintahan yang baik good governance pada semua tingkat dan lini Kecamatan Medan Timur serta pada semua kegiatan 2. Pemberian sanksi yang berat bagi pelaku KKN sesuai ketentuan yang berlaku. 3.Peningkatan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal, eksternal dan pengawasan masyarakat 4. Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan pengawasan dan pemeriksaan. 29 b. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat: 1. Penataan kembali kelembagaaan pemerintahan berdasar pola dasar dan prinsip pengorganisasian yang rasional dan objektif. 2.Perbaikan sistem ketatalaksanaan , mekanisme dan prosedur pelaksanaan tugas pada semua tingkat dan lini pemerintahan. 3.Optimalisasi pemanfaatan E- Government dalam pengelolaan asset kekayaan negara dan dalam pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat. c.Meningkatkan kinerja aparatur negara 1.Perbaikan sistem manajemen dan kepegawaian negara. 2.Perbaikan sistem perencanaan dan pengadaan pegawai. 3.Peningkatan kompetensi, kapabilitas dan profesionalitas sumber daya manusia aparatur 4.Penerapan sistem penghargaan dan hukuman yang adil dan proporsional. 5.Peningkatan kesejahteraan pegawai melalui perbaikan sistem remunerasi , sistem asuransi dan jaminan hari tua pegawai. 6.Penyelesaian pengalihan status pegawai honorer, pegawai harian lepas dan pegawai tidak tetap. 30

2. Variabel terikat Y kualitas pelayanan publik , dengan indikator sebagai

berikut: a. Tangible yaitu fasilitas fisik , perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi ,diukur dengan empat indikator yaitu: • Ruang tunggu bersih, nyaman • Memiliki peralatan yang mutakhir • Karyawan berpakaian , berpenampilan rapi • Kelengkapan peralatan dibutuhkan mudah di dapat b. Realibility yaitu kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera , akurat dan memuaskan , diukur dengan empat indikator yaitu: • Kemudahan menghubungi karyawan untuk mendapatkan pelayanan • Pelayanan dijalankan dengan cepat dan tepat • Penanganan dan pemeriksaan administrasi disampaikan secara benar , jelas dan mudah dimengerti • Petugas yang selalu ada selama jam kerja c. Responsiveness yaitu keinginan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap , diukur dengan dua indikator yaitu • Respon penyedia layanan terhadap keluhan yang ada • Respon dalam pemberian penyelesaian secara tepat 31 d. Assurance yaitu pengetahuan , kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki, bebas dari bahaya , resiko atau keragu-raguan diukur dengan empat indikator yaitu • Pengetahuan dan kemampuan karyawan terpercaya • Karyawan memiliki sikap yang sopan dan ramah memberikan pelayanan • Sikap karyawan dalam menjelaskan prosedur untuk mendapatkan pelayanan • Karyawan menanamkan rasa percaya , bebas keragu- raguan melaksanakan tugasya e. Empathy yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan , komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan diukur dengan tiga indikator yaitu • Perhatian karyawan kepada masyarakat • Pemahaman karyawan akan kebutuhan masyarakat • Waktu pelayanan yang sesuai, cocok 32

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2.1.Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif , dengan maksud untuk mencari implementasi antara variable bebas dengan variable terikat. Melalui metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada. 2.2.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Camat Medan Timur di Jalan HM . Said No. 1 Medan 2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan , Sugiono 2006:90 . Berdasarkan penjelasan tersebut yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah terdiri dari 9 orang pejabat termasuk camat dan 33 orang pegawai yang bekerja di Kantor Camat Medan Timur.