9 Namun , secara faktual , Birokrasi menghadapi sejumlah masalah yang kerap
kali menjadi rintangan dalam pencapaian tujuan, diantaranya: • Proses pekerjaannya seringkali tidak dapat diperkirakan dan langkah yang diambil
oleh Birokrasi juga terkesan lamban • Menunjukan favoritisme dan perlakuannya terhadap klien dan diskriminasi pada
yang lain • Memperkejakan staff yang menunjukkan keterkaitan yang rendah terhadap standar
professional dan kualitas pelayanan program • Mempromosikan staff berdasarkan favoritisme politis atau kriteria yang tidak
professional • Menciptakan timbunan kertas yang tidak berguna dan tidak mampu menyesuaikan
diri secara relevan dengan perkembangan sosial
1.5.1.3 Pengertian Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut aspek – aspek kelembagaan organisasi , ketatalaksanaan business prosess dan sumber daya manusia aparatur.
Berbagai permasalahan hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau diperkirakan tidak akan berjalan
dengan baik harus ditata ulang atau diperbarui. Reformasi birokrasi dilaksanakan
10 dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik good governance.
Dengan kata lain reformasi birokrasi adalah langkah starategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Pada intinya latar belakang reformasi birokrasi ini adalah sebagai berikut:
a. Praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN masih berlangsung hingga saat
ini b.
Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu memenuhi harapan publik c.
Tingkat efisiensi , efektifitas dan produktivitas yang belum optimal dari birokrasi pemerintahan
d. Tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan yang masih rendah
e. Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah
www.pn-yogyakota.go.idpnyktransparansireformasi-birokrasi.html, diakses pada tanggal 4 Desember pukul 16:31
Dalam hubunganya dengan reformasi pelayanan publik , konsep reformasi birokrasi pemerintahan yang terdapat pada Undang – Undang No.43 Tahun 1999
sebagai pengganti UU No. 8 Tahun 1947 tentang Pokok Pokok Kepegawaian terutama memfokuskan kepada peningkatan kualitas SDM birokrasi dalam upaya
mewujudkan kepemerintahan yang baik dan bertanggung – jawab Good Governance . Beberapa kriteria pegawai negeri sipil birokrasi pemerintah yang
diharapkanmampu melaksanakan hal itu adalah sebagai berikut:
11 a.
Netral , yaitu mampu melayani semua lapisan masyarakat , tanpa memihak kepada suatu kekuatan politik tertentu;
b. Profesional , yaitu memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya agar
dapat melaksanakan tugas pokok dan tanggung – jawabnya; c.
Berdayaguna dan berhasilguna , yaitu mampu menghasilkan sesuatu dengan sarana dan prasarana yang tersedia;
d. Transparan , yaitu mampu memberikan informasi tentang pemerintahan dan
pembangunan kepada masyarakat; e.
Bebas korupsi , kolusi dan nepotisme, yaitu selalu berupaya untuk menghindarkan diri dari praktek korupsi , kolusi dan nepotisme yang dapat merugikan masyarakat;
f. Menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa , untuk menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
1.5.1.4 Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi