Tabel 4.14 Pendapat tentang Penerimaan Dana BOK 2016
Informan Pendapat
1
Pengalokasian dana ditentukan pembagiannya setahun. Tahun 2016, BOK diterima Pematangsiantar diawal tahun pada Januari.
Untuk sampai ke puskesmas butuh berproses, disosialisasikan terlebih dahulu pada akhir januari atau bulan Februari. Untuk
menanggulangi dana sebelum menerima BOK, puskesmas masih punya sisa dana di tahun sebelumnya, makanya puskesmas tidak
boleh terus langsung menghabiskan harus ada yang disimpan.
2
Program BOK sudah jalan mulai dari awal tahun, tetapi duitnya datang belakangan, untuk menanggulanginya pakai duit sendiri
dulu kesana kemari, beli minyak sendiri. Dana untuk Januari, baru cair pada bulan Mei. Pembagian jatah setiap puskesmas
kriterianya masih sama dengan yang sebelumnya. Menurut saya lebih efisien ketika BOK masih APBN. Pengeloalaan itu berubah
sebenarnya bukan kehendak dari menkes tetapi dari kementrian dalam negeri dan menkeu. Perubahan yang ini sangat
signifikanlah.
3
Kalau dulu uang itu udah global masuk ke daerah, kalau sekarang udah langsung dibagi 25. Dana dambil pertriwulan
oleh dinkes. Jadi kalau kita mau menggunakan lebih dari itu di triwulan pertama, gak bisa. Kalau dulu perbulan.kalau
puskesmas diberikan perbulan.
4
Kalau menurut peraturan DAK, dana itu diterima puskesmas pertriwulan. Dana tidak sampai tepat waktu ke puskesmas, masih
anggaran yang Januari yang diterima, sedangkan ini sudah Mei.
Hasil wawancara dari tabel diatas dijelaskan bahwa pencairan dana BOK 2016 dilaksanakan secara triwulan dan disalurkan setiap triwulan sebesar 25
dari jumlah alokasi. Pencairan dana BOK di Puseksmas Kartini mengalami keterlambatan sehingga program berjalan tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dan tidak optimal.
4.3 Proses
4.3.1 Perencanaan Tingkat Puskesmas P1
Perencanaan di puskesmas disusun melalui 4 empat tahap yang dimulai dari tahap persiapan,tahap analisa situasi,tahap penyusunan rencana usulan
Universitas Sumatera Utara
kegiatan RUK dan tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan RPK agar tujan BOK di puskesmas dapat tercapai optimal dan tepat sasaran.
Tabel 4.15 Pendapat Tentang Proses Perencanaan Tingkat Puskesmas Informan
Pendapat
2 Perencanaan di tahun 2016 itu kurang tepat karena
perencanaannya dibuat diawal tahun saja, jadi tidak bisa disesuaikan kondisi real saat itu, karena sudah langsung masuk
ke DPA RKPD. Jadi, jika terjadi insidensial seperti KLB, kegiatan yang sesuai kebutuhan tidak bisa mengandalkan BOK.
Kalau dulu, RUK dibuat setahun dengan cakupan yang bagus, jika ditengah jalan ada kegiatan yang penting karena KLB seperti
DBD kan harus fogging, kegiatannya bisa disinergikan.
3 Oktober kita memasukkan RAB dan RUK ke dinkes. Kemudian
menetapkan RPK pada Desember, dan kegiatan mulai dilaksanakan pada Januari. Karena BOK 2016 masuk ke DAK
kita sudah buat POA tahunan. Dulu masih fleksibel bisa berubah sesuai kondisi setiap bulan, tetapi sekarang kalu mau diubah
harus tunggu P, jadi lama lagi.
4 Kita menetapkan RUK 2016 pada Desember 2015 yang
disiapkan untuk setahun, anggaran yang diajukan mengalami kenaikan tapi tidak mencapai 100, karena biasanya upaya rutin
yang dimasukkan kecuali kalau ada KLB. Kalau sekarang, jika nanti ada kejadian yang insidentil ada 2 pilihan, yang pertama
tetap dilaporkan tapi ditunggu sampai ke P, yang kedua tetap dilaksanakan dengan prinsip proyek thank you. Misalnya jika
terjadi KLB, yang dibutuhkan nakes dan obat-obatan, ya sudah kita turun walaupun tanpa ada SPPD. Jadi sekarang ribet kalau
mau memasukkan kegiatan yang harus mengubah POA awal, karena panjang urusannya. Yang tidak tercakup di POA kita
usahakan bersama.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas, dapat diketahui bahwa penyusunan RUK dan RPK untuk tahun 2016 sudah disiapkan setahun yang
Universitas Sumatera Utara
dituangkan dalam bentuk POA bulanan maupun tahunan. Tetapi kebijakan tidak bisa disesuaikan dengan kondisi di masyarakat setiap waktu karena perencanaan
sudah dsusun untuk satu tahun, jika mau diubah akan melalui proses administrasi yang panjang.
4.3.2 Penggerakan Pelaksanaan P2