operasional dan manajemen di puskesmas seperti transport, ATK, serta bahan makanan dan minuman.
3. Pengelola BOK 2016
Ketersediaan SDM kesehatan menjadi salah satu faktor yang sangat penting sebagai pelaksana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di puskesmas
untuk mencapai tujuan program BOK.Pelaksanaan manajemen kegiatan BOK dapat berjalan secara efektif dan efisienharus didukung oleh sumber daya manusia
yang berkualitas. Tabel 4.9 Penentuan Pengelola BOK 2016
Informan Pendapat
1 Tim pengelola BOK tahun ini mekanisme pengelolaannya sudah
diserahkan ke daerah.
2 Penentuan pengelola tim BOK terjadi benturan antara perda dan
permenkes, disesuaikan dengan daerah. Tahun sebelumnya, membentuk tim sendiri ada tim teknis dan tim keuangan.
Sekarang pengelolaannya semua ada di daerah, pengelola tim keuangannya
dikelola oleh
bendahara penerimaan
dan pengeluaran yang tersistem dalam manajemen dinkes
3 Tim pengelola 2016 berdasarkan SK walikota karena sudah
termasuk didalam DAK uangnya masuk ke kas daerah. Saya sebagai kapus hanya membuat surat perintah aja. Semua PPTK.
PPATK, dan bendaharanya ada di dinkes. Puskesmas hanya pembantuan, sebagai bendahara pengeluaran. Kalau saya bilang
tugas saya sudah semakin ringan.
Penentuan tim pengelola BOK 2016 berdasarkan SK walikota karena BOK dimasukkan ke dalam DAK. Tim keuangannya dikelola oleh bendahara
penerimaan dan pengeluaran yang tersistem dalam manajemen Dinas Kesehatan Kota.Puskesmas hanya pembantuan.
4.2.2 Sarana Prasarana
Universitas Sumatera Utara
Salah satu penunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas Kartiniadalah tersedianya fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Beberapa
Sarana dan prasarana kesehatan bersumber daya masyarakat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10 UKBM di Puskesmas Kartini No
UKBM Kelurahan
Jumlah Simarito
Sipinggol-pinggol 1.
Posyandu 4
5 9
2. Poskeskel
1 1
2 3.
Posbindu 1
1 4.
Kelurahan Siaga 1
1 2
Jumlah 14
Dari hasil penelitian dan observasi yang dilakukan terhadap kondisi sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas Kartini dapat dilihat dalam tabel berikut
ini: Tabel 4.11 Status UKBM di Puskesmas Kartini
No UKBM
Status Jumlah
Pratama Madya Purnama Mandiri 1.
Posyandu 6
3 9
2. Kelurahan Siaga
2 2
Jumlah
4.2.3 Dana BOK
1. Sumber Dana Program Promotif dan Preventif
BOK merupakan satu kesatuan sumber pembiayaan operasional untuk pelaksanaan upaya kesehatan bersama sumber dana lain yang ada di puskesmas
seperti dana kapitasi BPJS dan dana lainnya yang sah. Diharapkan terjadi sinergisme pembiayaan operasional puskesmas dengan menghindari duplikasi dan
tetap mengedepankan akuntabilitas dan transparansi sehatan.Penggunaan Dana
Universitas Sumatera Utara
Kapitasi untuk dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan dimanfaatkan untuk upaya kesehatan perorangan berupa kegiatan promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif lainnya, kunjungan rumah dalam rangka upaya kesehatan perorangan, operasional untuk puskesmas keliling, bahan cetak atau alat tulis
kantor, serta administrasi keuangan dan sistem informasi. Tabel 4.12 Pendapat tentang sumber dana program promotif dan preventif
Informan Sumber dana
1
Sumber dana untuk program promotif dan preventif selain BOK, diterima dari BPJS, APBD ada juga. Dana BOK pematangsiantar
tahun 2016 mengalami kenaikan 50.
2
Sumber dana untuk program promotif dan preventif yaitu dari BOK. Kalau porsi APBD tidak ada. BOK Pematangsiantar 2016
mengalami kenaikan, dari 1,9 M ke 3,7 M.
3
Sumber dana untuk promotif dan preventif selain dari BOK yaitu dari JKN, APBD tidak ada lagi sejak 2014. Dan itu tidak
menjadi hambatan, karena dananya mencukupi. Tahun 2016, BOK Puskesmas Kartini Rp.223,250 Jt.
4
Sumber dana untuk promotif dan preventif dari BOK dan JKN. Dinkes yang menentukan anggaran untuk kita, ungkin karena
ada penliaian tersendiri terhadap Puskesmas Kartini, seperti pencapaian program dan administrasi, kita dikasih reward, dana
yang kita terima lebih dari yang kami rencanakan.
5
Dana untuk promoitf dan preventif bersumber dari BOK dan JKN. Keduanya saling menutupi untuk melakukan sosialisasi
dan penyuluhan.
Berdasarkan hasil wawancara, tahun 2016 Puskesmas Kartini menerima dana BOK dan dana Kapitasi untuk membiayai pelaksanaan program promotif
dan preventif. Sedangkan dari APBD, sama sekali tidak ada sejak tahun 2014. 2.
Mekanisme Penyaluran BOK yang diterima Kota Pematangsiantar didistribusikan kepada setiap
puskesmas. Dasar perhitungan alokasi per puskesmas dengan memperhatikan beberapa hal yang terkait beban kerja, antara lain: luas wilayah kerja Puskesmas,
jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab puskesmas, jumlah UKBM,
Universitas Sumatera Utara
jumlah sekolah, dana kapitasi JKN yang diterima, dan jumlah tenaga pelaksana UKM.
Tabel 4.13 Pendapat tentang Mekanisme Pencairan Dana
Informan Mekanisme Pencarian BOK
1
Anggaran datang dari pusat dimasukkan ke kas daerah. Kemudian dinkes menetapkan anggaran. Setelah itu, tim BOK
dinkes merumuskan pembagian anggaran per puskesmas, kriterianya berdasarkan jumlah penduduk, demografi, target
pencapaian mereka, jumlah pelayanan dan jaringannya seperti pustu, poskeskel, semakin banyak jaringannya semakin banyak
anggaran ke mereka. Kemudian disampaikan ke kadis untuk menetapkan SK yang akan diberikan kepada masing-masing
puskesmas.
3
Kalau tahun sebelumnya, puskesmas mengambil dana dari rekening langsung, kalau sekarang dari bendahara BOK dinkes.
Puskesmas membuat rencana belanja diajukan dalam bentuk SPU kemudian dinkes memberikan dana sesuai dengan anggaran
yang sudah diajukan.
4
Mekanisme pencairan
itu pertanggungjawaban
panjang, pengerjaannya kurang efisien, berkas disiapkan di puskesmas
tetapi persutujuan tanda tangan harus kepala dinas, belum tentu ketemu. Jadi, ya lama.
Berdasarkan hasilwawancaradalamtabeltersebut
menunjukkanbahwa pencairan dana BOK diawali dari kemenkes memasukkan dana BOK ke kas
daerah kemudian dinkes menetapkan SK dan anggaran ke puskesmas berdasarkan SPU yang diajukan ke puskesmas, setelah disetujui baru dari Pengelola BOK
dinkes mencairkan dana BOK kepada puskesmas. 3.
Periode penerimaan dana Dana BOK diharapkan dapat diterima diawal tahun agar perencanaan yang
sudah ditetapkan dapat berjalan dengan optimal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Pendapat tentang Penerimaan Dana BOK 2016
Informan Pendapat
1
Pengalokasian dana ditentukan pembagiannya setahun. Tahun 2016, BOK diterima Pematangsiantar diawal tahun pada Januari.
Untuk sampai ke puskesmas butuh berproses, disosialisasikan terlebih dahulu pada akhir januari atau bulan Februari. Untuk
menanggulangi dana sebelum menerima BOK, puskesmas masih punya sisa dana di tahun sebelumnya, makanya puskesmas tidak
boleh terus langsung menghabiskan harus ada yang disimpan.
2
Program BOK sudah jalan mulai dari awal tahun, tetapi duitnya datang belakangan, untuk menanggulanginya pakai duit sendiri
dulu kesana kemari, beli minyak sendiri. Dana untuk Januari, baru cair pada bulan Mei. Pembagian jatah setiap puskesmas
kriterianya masih sama dengan yang sebelumnya. Menurut saya lebih efisien ketika BOK masih APBN. Pengeloalaan itu berubah
sebenarnya bukan kehendak dari menkes tetapi dari kementrian dalam negeri dan menkeu. Perubahan yang ini sangat
signifikanlah.
3
Kalau dulu uang itu udah global masuk ke daerah, kalau sekarang udah langsung dibagi 25. Dana dambil pertriwulan
oleh dinkes. Jadi kalau kita mau menggunakan lebih dari itu di triwulan pertama, gak bisa. Kalau dulu perbulan.kalau
puskesmas diberikan perbulan.
4
Kalau menurut peraturan DAK, dana itu diterima puskesmas pertriwulan. Dana tidak sampai tepat waktu ke puskesmas, masih
anggaran yang Januari yang diterima, sedangkan ini sudah Mei.
Hasil wawancara dari tabel diatas dijelaskan bahwa pencairan dana BOK 2016 dilaksanakan secara triwulan dan disalurkan setiap triwulan sebesar 25
dari jumlah alokasi. Pencairan dana BOK di Puseksmas Kartini mengalami keterlambatan sehingga program berjalan tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dan tidak optimal.
4.3 Proses