commit to user
10
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2 Perubahan paradigma pembelajaran dari paradigma mengajar ke
paradigma belajar, merupakan salah satu agenda penting dalam keterlaksanaan KTSP yang berbasis kompetensi. Paradigma belajar mengandung makna
bahwa siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuan barunya berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki. Dalam hal ini fungsi guru
sebagai fasilitator
dan motivator,
guru mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep baru
yang dipelajari dengan motivasi guru. Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa, dituntut adanya profil
kualifikasi tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat pribadi kepribadian, agar proses itu dapat berlangsung
dengan efektif dan efisien. Prinsip-prinsip pembelajaran efektif sebagai berikut :
1 Berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajar
2 Menguatkan praktek dalam tindakan
3 Mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum inti
4 Bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan
5 Merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran
6 Membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran
7 Dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk
mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang profesional
c. Hakikat Kualitas Pembelajaran
Secara konseptual maka kualitas pembelajaran tidak berbeda dengan arti keefektifan proses belajar mengajar jika dilihat dari indikator evaluasinya.
Sudjana 1990 menggunakan sejumlah indikator untuk menilai PBM seperti
commit to user
11
kualitas hasil belajar, keterampilan, kemampuan mengajar, aktivitas siswa, motivasi, dan lain sebagainya. Menurut Mulyasa 2004, kualitas
pembelajaran atau pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil.
Menurut Cox 2006 : 8 dalam
jurnal
Dr. S. Eko Putro Widoyoko mengemukakan bahwa kualitas program pembelajaran tergantung pada sarana
dan prasarana pembelajaran, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan personal yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran baik itu
guru dan siswa. Kualitas pembelajaran merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi antar guru dengan siswa yang terjadi dalam
tempat pembelajaran ruang kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi tersebut melibatkan guru dan siswa yang dilakukan dalam
lingkungan tertentu dengan dukungan sarana dan prasarana tertentu. Kualitas pembelajaran akan tergantung dan dipengaruhi oleh : guru, siswa, kurikulum,
sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran, lingkungan kelas dan iklim kelas, konteks dan lain-lain.
Kualitas dapat dimaknai juga dengan istilah mutu atau keefektifan. Menurut Etzioni yang dikutip oleh Cepi Ryana, secara definitif efektivitas
dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Efektivitas ini sesunguhnya merupakan suatu konsep yang lebih
luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang. Dengan demikian efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas,
akan tetapi juga dapat pula dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu
memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan - tujuan dicapai Dengan
demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan
tersebut berupa
peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.
commit to user
12
Mengutip dari Cepi Riyana UNESCO 1996 menetapkan 4 empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh
pengelola dunia pendidikan, yaitu: 1
Belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan
learning to know
2 Belajar untuk menguasai keterampilan
learning to do
3 Belajar untuk hidup bermasyarakat
learning to live together
4
Belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal
learning tobe.
Keempat pilar akan berjalan dengan baik jika diwarnai dengan pengembangan keberagamaan. Nilai-nilai keberagamaan sangat dibutuhkan
bagi setiap warga negara Indonesia dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Pengintegrasian nilai-nilai agama ke dalam mata pelajaran yang
diajarkandipelajari siswa akan lebih efektif dalam pembentukan pribadi anak yang ber-Ketuhahan Yang Maha Esa daripada diajarkan secara monolitik yang
penuh dengan konsep. Dengan adanya pendapat para pakar diatas khususnya mengacu pada
pendapat Mulyasa 2004, kualitas pembelajaran atau pembentukan kompetensi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil. Untuk itu penulis
menyimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan suatu hal mempunyai indikator keberhasilan yang komplek. Untuk itu dalam penelitian ini peneliti
membatasi indikator yang digunakan dalam melihat keberhasilan kualitas pembelajarannya berupa keaktifan dan tingkat pemahaman siswa yang dilihat
dari pencapaian hasil belajar siswa pada saat akhir proses pengajaran.
d. Hakikat Akuntansi