United Nations shall be constituted and shall function in accordance with the provisions of the present statute”.
Mahkamah Internasional didirikan ole PBB melaui piagam PBB sebagai organ peradilan utama Perserikatan Bangsa-
Bangsa dibentuk dan berfungsi sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.
F. Metode Penelitian
Untuk melengkapi penelitian ini agar tujuan dapat lebih terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penelitian yang
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian hukum dikenal dua jenis pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan yuridis sosiologis dan pendeketan
yuridis normatif. Pendekatan yuridis sosiologis merupakan pendekatan dengan mengambil data primer atau data yang diambil
langsung dari lapangan, sedangkan pendeketan yuridis normatif merupakan pendekatan dengan data sekunder atau data yang
berasal dari kepustakaan dokumen. Penelitian ini menggunakan pendeketan yuridis normatif karena yang hendak diteliti dan
dianalisis melalui penelitian ini adalah peran PBB melalui Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan sengketa yurisdiksi
dalam kasus state immunity antara Jerman v. Italia berdasarkan perangkat hukum internasional yang ada.
Universitas Sumatera Utara
2. Data Penelitian
Sumber data penelitian ini berasal dari penelitian kepustakaan library research. Penelitian kepustakaan dilakukan
terhadap berbagai macam sumber bahan hukum yang dapat diklasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu:
26
a. Bahan Hukum
Primer Primary
Resource atau
Authoritative Records, yaitu: Berbagai dokumen peraturan nasional yang tertulis, sifatnya
mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Dalam tulisan ini antara lain adalah berbagai peraturan
internasional berupa perjanjian internasional seperti Charter of United Nations, International Court of Justice
Statue European Convention on State Immunity 1972, State Immunity Act 197, Statue of The International Court of
Justice dan The Peace Treaty 1947 dan yang lainnya. b. Bahan Hukum Sekunder Secondary Resource atau not
Authoritative Records, yaitu: Bahan-bahan hukum yang dapat memberikan kejelasan
terhadap bahan hukum primer. Semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang peran PBB
melalui peradilan utamanya Mahkamah Internasional dan yang berkaitan tentang peraturan hukum internasional
26
Soerjono Soekanto Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Cet. Kedua, Jakarta: Penerbit Rajawali, 1986, hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
mengenai kekebalan negara seperti literature, hasil-hasil penelitian, makalah-makalah dalam seminar, dan lain-lain.
c. Bahan Hukum Tersier Tertiary Resource, yaitu: Bahan-bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, mencakup kamus bahasa untuk
pembenahan bahasa Indonesia serta untuk menerjemahkan beberapa literature asing.
3. Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian
kepustakaan Library Research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau yang disebut dengan data
sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penelitian skripsi ini antara lain berasal dari buku-buku baik koleksi pribadi
maupun dari perpustakaan serta jurnal-jurnal hukum. Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka
adalah sebagai berikut: a. Melakukan inventarisasi hukum positif dan bahan-
bahan hukum lainnya yang relevan dengan objek penelitian.
b. Melakukan penelusuran
kepustakaan melalui
artikel-artikel media cetak maupun elektronik,
Universitas Sumatera Utara
dokumen-dokumen dan
peraturan perundang-
undangan c. Mengelompokkan data-data yang relevan dengan
permasalahan. d. Menganalisa data-data yang relevan tersebut untuk
menyelesaikan masalah yang menjadi objek penelitian.
4. Analisis Data Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, termasuk
pula bahan tersier yang telah disusun secara sistematis sebelumnya, akan dianalisis dengan menggunakan metode-metode sebagai
berikut:
27
a. Metode induktif, dimana proses berawal dari proposisi- proposisi khusus sebagai hasil pengamatan dan berakhir
pada suatu
kesimpulan pengetahuan
baru yang
berkebenaran empiris. Dalam hal ini, adapun data-data yang telah diperoleh akan dibaca, ditafsirkan, dibandingkan dan
diteliti sedemikian rupa sebelum dituangkan dalam satu kesimpulan akhir.
b. Metode deduktif, yang bertolak dari suatu proposisi umum yang kebenarannya telah diketahui diyakini yang
merupakan kebenaran ideal yang bersifat aksiomatik self
27
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, 2003, hal. 10-11
Universitas Sumatera Utara
evident yang esensi kebenarannya tidak perlu diragukan lagi dan berakhir pada kesimpulan pengetahuan baru yang
bersifat lebih khusus. c. Metode komparatif, yaitu dengan melakukan perbandingan
komparasi antara satu sumber bahan hukum dengan bahan hukum lainnya.
G. Sistematika Pembahasan