Latar Belakang Peran PBB Sebagai Organisasi Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Yurisdiksi Negara Anggotanya dalam Kasus State Immunity Antara Jerman v. Italia Terkait Kejahatan Perang NAZI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya negaralah yang memiliki yurisdiksi secara mutlak dan ekslusifitas teritorialnya. 1 Namun dalam perkembangannya, karena adanya keinginan bekerjasama dalam hal ini adalah kerjasama internasional untuk saling memenuhi kebutuhan antar negara yang satu dengan negara yang lain maka muncullah organisasai internasional. Perkembangan organisasi internasional ini merupakan sebuah jawaban atas kebutuhan nyata yang timbul dari pergaulan internasional. 2 Perkembangan pesat dalam bentuk serta pola kerjasama melalui organisasi internasional, semakin menonjolkan peran organisasi internasional yang bukan hanya melibatkan negara beserta pemerintah saja. 3 Organisasi internasional tumbuh karena adanya kebutuhan dan kepentingan masyarakat antar-bangsa sebagai wadah serta alat untuk melaksanakan kerjasama internasional. 4 Organisasi internasional akan menghimpun negara-negara di dunia dalam suatu sistem kerjasama yang dilengkapi dengan organ-organ yang dapat mencegah atau menyelesaikan sengketa-sengketa yang terjadi diantara mereka. 5 1 Ade Maman Suherman, Organisasi Internasional Integritas Ekonomi Regional Dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, hal. 23. 2 D.W.Bowett, Hukum Organisasi Internasional, Jakarta:Sinar Grafika, 1992, hal.1. 3 T. May Rudi, Administrasi Organisasi Internasional, Bandung: Refika Aditama, 2005, hal. 3. 4 Ibid, hal. 4. 5 Boer Mauna, Hukum Internasional – Pengertian, Peranan, dan Fungsi dalam Era Dinamika Global, Bandung: P.T. Alumni, 2008, hal. 458. Universitas Sumatera Utara Negara-negara berdaulat menyadari perlunya pengembangan carametode kerjasama bersinambungan yang lebih baik mengenai penanggulangan berbagai masalah. Negara-negara berdaulat menyadari perlunya cara kerjasama yang lebih baik mengenai pennggulangan berbagai masalah dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Setiap organisasi internasional tentunya dibentuk untuk melaksanakan peran-peran dan fungsi-fungsi sesuai dengan tujuan pendirian organisasi internasional tersebut oleh para anggotanya. 6 Secara umum organisasi internasional dapat berperan sebagai wadah atau forum untuk menggalang kerjasama serta untuk mengurangi intensitas konflik sesama anggota, sebagai sarana untuk perundingan dan sebagai lembaga yang mandiri untuk melaksanakan kegiatan bersama. 7 Gagasan untuk mendirikan suatu organisasi internasional yang bersifat universal dengan tujuan untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia yang telah lama menjadi pemikiran banyak negarawan. 8 Mereka menginginkan diorganisirnya masyarakat internasional secara politik sebagai reaksi terhadap anarki yang disebabkan sengketa-sengketa bersenjata antar negara. 9 Guna menindaklanjuti gagasan tersebut, untuk menciptakan suatu sistem keamanan dunia yang kolektif yang dapat melindungi masyarakat internasional dari bencana perang atau menghindari terjadinya perang 6 T. May Rudi, op. cit. hal 27. 7 Ibid. 8 Boer Mauna, loc. cit. 9 Ibid. Universitas Sumatera Utara dunia. Pada tahun 1943 Deklarasi Moskow mengakui perlunya mendirikan suatu organisasi internasional publik yang didasarkan atas prinsip persamaan kedaulatan dari seluruh negara yang cinta damai, besar maupun kecil untuk memelihara perdamaian dan keamanan internasional. 10 Organisasi internasional yang dimaksud adalah Perserikatan Bangsa- Bangsa PBB yang didirikan karena kegagalan Liga Bangsa-Bangsa pada saat itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB merupakan organisasi internasional yang paling besar selama ini dalam sejarah pertumbuhan kerjasama semua bangsa di dunia di dalam berbagai sektor kehidupan internasional. 11 Organisasi ini telah meletakkan kerangka konstitusionalnya melalui suatu instrumen pokok berupa Piagam dengan tekad semua anggotanya untuk menghindari terulangnya ancaman perang dunia yang pernah dua kali terjadi dan telah menimbulkan bencana seluruh umat manusia. 12 Dalam pergaulan masyarakat internasional sering sekali terjadi benturan kepentingan antar negara-negara sehingga tidak jarang menimbulkan sengketa bahkan konflik. Oleh sebab itu sebagai salah satu fungsi daripada PBB adalah untuk menyelesaikan kasus-kasus internasional yang terjadi. Sebagaimana yang tercantum di dalam pembukaan Piagam PBB : 10 D.W.Bowett, op. cit. hal. 30. 11 Sumaryo Suryokusumo, Organisasi Internasional, Jakarta: UI-Press, 1987, hal. 1. 12 Ibid. Universitas Sumatera Utara “We the peoples of the united nations determined to save succeeding generations from the scourage of war…” 13 PBB bertujuan hendak menyelamatkan generasi penerus dari ancaman terhadap perang. Oleh sebab itu PBB berperan aktif di dalam menyelesaikan setiap sengketa-sengketa yang terjadi diantara negara-negara di dunia. Salah satu prinsip yang dipegang PBB di dalam menyelesaikan setiap sengketa yang ditangani seperti yang tecantum di dalam Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB: 14 “All members shall settle their international disputes by peaceful means in such manner that international peace and security, and justice, are not endangered” Setiap anggota harus menyelesaikan sengketa internasional dengan cara damai yang tidak membahayakan keamanan dunia. Sengketa State Immunity antara Jerman v. Italia sebenarnya sudah muncul pada tahun 2008. Kedua negara yang bersengketa tersebut merupakan anggota dari PBB yang mana bersepakat untuk membawa kasus tersebut diselesaikan dalam kerangka PBB melalui Mahkamah Internasional. Sengketa antara Jerman v. Italia ini merupakan masalah ganti rugi yang berkaitan dengan yurisdiksi sebuah negara yang timbul karena peristiwa kejahatan perang NAZI bukanlah mengenai tindakan 13 Pembukaan Charter of The United Nations 14 Pasal 2 Ayat 3 Charter of The United Nations Universitas Sumatera Utara kejahatan internasional sehingga kasus ini diselesaikan melalui Mahkamah Internasional dalam kerangka PBB. PBB sebagai forum organisasi internasional yang terbesar diharapkan mampu untuk menjembatani penyelesaian sengketa Negara anggotanya. Dengan fungsinya sebagai organisasi internasional yang melindungi perdamaian dan keamanan dunia seperti yang tertuang dalam Piagam PBB yang pada hakekatnya menekankan upaya secara damai dalam penyelesaian sengketa negara anggotanya. Peran PBB sebagai forum organisasi internasional dalam penyelesaian sengketa yurisdiksi negara dalam kasus State Immunity antara Jerman v. Italia ditinjau dari landasan serta instrumen hukum internasional dalam menyelesaikan sengketa secara damai menjadi pokok utama penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk diteliti persoalan tentang peran PBB dalam menyelesaikan sengketa yurisdiksi antar Negara anggotanya khususnya dalam kasus state immunity antara Jerman v. Italia.

B. Perumusan Masalah