Kesimpulan Peran PBB Sebagai Organisasi Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa Yurisdiksi Negara Anggotanya dalam Kasus State Immunity Antara Jerman v. Italia Terkait Kejahatan Perang NAZI

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kompetensi Mahkamah Internasional Sebagai Badan Peradilan Utama PBB menunjukkan kemandiriannya sebagai suatu organ atau badan pengadilan. Kompetensi suatu mahkamah atau pengadilan internasional pada prinsipnya didasarkan pada kesepakatan dari negara-negara yang mendirikannya. Kompetensi ini juga menyangkut tentang pihak yang berhak menyerahkan sengketanya, sengketa- sengeketa apa saja yang bisa diserahkan dan diadili oleh pengadilan baik yang menyangkut tentang pokok sengketa atau batasan waktunya. Adapun kewenangan dari Mahkamah Internasional adalah untuk mengadili suatu sengketa antara dua negara atau lebih jurisdiction ratione personae dan memberikan nasihat hukum atau advisory opinion untuk persoalan hukum atas permintaan badan-badan sesuai dengan pasal 96 Piagam PBB. 2. Kekuatan mengikat keputusan Mahkamah Internasional dalam memutus sengketa internasional berdasarkan kerangka PBB hanya mempunyai kekuatan mengikat terhadap pihak-pihak yang bersengketa dan hanya berhubungan dengan perkara khusus itu saja. Selain itu dalam memutus suatu sengketa internasional, Mahkamah mendasarkan atas ketentuan hukum internasional atau berdasar kepantasan dan kebaikan bila pihak-pihak yang bersengketa menyetujuinya. Universitas Sumatera Utara 3. Peran PBB melalui Mahkamah Internasional dalam menyelesaikan kasus state immunity antara Jerman v. Italia adalah tidak terlepas dari fungsi PBB untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia. Maka dalam kasus antara Jerman dan Italia Mahkamah Internasional tetap berusaha untuk menyelesaikan kasus tersebut secara damai dengan menghindari konflik terjadi diantara kedua belah pihak yang bersengketa. Dalam sengketa ini Jerman dan Italia memilih menyelesaikan sengketanya dengan jalur damai dengan menggunakan sistem penyelesaian secara yudisial judicial settlement. Setelah memeriksa dan mengadili berdasarkan fakta-fakta yang ada, maka Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Italia dinyatakan bersalah melanggar kekebalan Negara dari Jerman berdasarkan European Convention on State Immunity 1972, Doctrine of State Immunity dan Jerman memenangkan kasus ini di hadapan Mahkamah Internasional.

B. Saran