Jenis-Jenis Kredit Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

B. Jenis-Jenis Kredit

Beragamnya jenis usaha, menyebabkan beragam pula kebutuhan akan dana. 49 Dalam praktiknya, kredit yang diberikan bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum kredit dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain : 50 1. Kredit dilihat dari tujuan penggunaan a. Kredit investasi Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk pengadaan barang-barang modal aktiva tetap yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun. Secara umum, kredit investasi ini ditujukan untuk pendirian perusahaan baru atau proyek baru, maupun proyek pengembangan, modernisasi mesin dan peralatan, pembelian kendaraan yang digunakan untuk kelancaran usaha, dan perluasan perusahaan. Kredit investasi ini nominalnya besar, maka pada umumnya jangka waktunya lebih dari satu tahun; jangka menengah dan panjang. b. Kredit modal kerja Kredit ini merupakan kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Kredit modal kerja ini biasanya diberikan dalam jangka pendek yaitu satu tahun lamanya. Kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, biaya 49 M.Bahsan, Op.Cit., hlm.37. 50 Zainal Asikin, Op.Cit., hlm.77 Universitas Sumatera Utara upah, untuk menutup piutang dagang, pembelian barang dagangan dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan selama satu tahun. c. Kredit konsumtif Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah untuk membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan untuk keperluan usaha. 2. Kredit dilihat dari jangka waktunya a. Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek merupakan kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun. Kredit tersebut biasanya diberikan oleh bank untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam satu tahun. b. Kredit jangka menengah Kredit ini diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan untuk ketiga jenis kredit yaitu kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif. Kredit modal kerja pada umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, akan tetapi apabila nilai kreditnya besar maka bisa diberikan sampai dengan tiga tahun. c. Kredit jangka panjang Kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan untuk kredit investasi, misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan Universitas Sumatera Utara proyek, pengadaan mesin dan peralatan lain-lain yang nominalnya besar serta kredit konsumtif yang nilainya besar, misalnya KPR. 51 3. Kredit dilihat dari cara penarikannya a. Kredit sekaligus Kredit sekaligus bisa disebut dengan afloped credit yaitu kredit yang dicairkan sekaligus sesusai dengan plafon kredit yang disetujui, kredit tersebut dapat dicairkan secara tunai maupun non tunai yaitu melalui pemindahbukuan. b. Kredit bertahap Kredit yang pencairannya tidak sekaligus, akan tetapi dilakukan secara bertahap 2, 3, sampai 4 kali pencairan dalam masa kredit. Pencairannya disesuaikan dengan dana yang dibutuhkan oleh debitur. Kredit ini cocok untuk investasi pembangunan, sehingga bank akan mencairkannya sesuai dengan pembayaran proyek. c. Kredit rekening Koran Kredit ini merupakan kredit yang penyediaan dananya dilakukan melalui pemindahbukuan. Bank akan memindahkan kredit tersebut kedalam rekening giro nasabah, sedangkan penarikannya dilakukan dengan menggunakan sarana berupa cek, bilyet giro atau surat pemindahbukuan lainnya. Kredit ini dapat ditarik setiap saat dan juga dapat mengembalikan kredit ini setiap saat serta dapat dilakukan berulang- ulang, sehingga disebut rekening Koran. Dalam kredit rekening Koran, 51 Ismail, Op.Cit., hlm.102. Universitas Sumatera Utara biasanya bank memberikan fasilitas overdraft cerukan kepada nasabah tertentu. Debitur diberi fasilitas untuk dapat menarik dana melalui rekening gironya yang melebihi saldo rekening giro yang tersedia. Kredit rekening koran ini akan menguntungkan bagi bank maupun debitur. Keuntungan bagi debitur adalah debitur hanya membayar bunga sebesar presentase tertentu dikalikan dengan kredit yang telah ditarik, sehingga beban bunga nasabah menjadi lebih kecil dan efisien. 52 4. Kredit dilihat dari sektor usaha a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor perkebunan atau pertanian. Sektor usaha pertanian dapat berupa jangka pendek atau jangka panjang. b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang ternak kambing atau ternak sapi. c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar. d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayainya biasanya dalam jangka panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah. 52 Ibid., hlm.103-104. Universitas Sumatera Utara e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan professional seperti dosen, dokter atau pengacara. g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau pembelian perumahan dan biasanya berjangka panjang. h. Dan sektor-sektor lainnya. 53 5. Kredit dilihat dari jumlahnya a. Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Kredit Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan usaha kecil. Misalnya kredit yang diberikan bank kepada pengusaha tempe, pengusaha tahu dan lainnya. b. Kredit Usaha Kecil dan Menengah UKM Kredit Usaha Kecil dan Menengah UKM adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha dengan batasan antara Rp.50.000.000,00 dan tidak melebihi Rp.350.000.000,00. UKM sudah memiliki modal yang cukup serta administrasi yang lebih baik dibanding dengan UMKM, sehingga bank juga dapat memenuhi permohonan kreditnya. 6. Kredit dilihat dari segi jaminan a. Kredit dengan jaminan 53 Kasmir, Op.Cit., hlm.123. Universitas Sumatera Utara Kredit dengan jaminan merupakan jenis kredit yang didukung dengan jaminan agunan. Kredit dengan jaminan ini dapat digolongkan menjadi jaminan perorangan, benda berwujud dan benda tidak berwujud. b. Kredit tanpa jaminan Kredit yang diberikan kepada debitur tanpa didukung dengan adanya jaminan. Kredit tersebut diberikan atas dasar kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada debitur. Kredit tanpa jaminan ini risikonya tinggi karena tidak ada pengaman yang dimiliki oleh bank apabila debitur wanprestasi. Bank dapat memberikan kredit tersebut kepada debitur yang dapat diyakini bahwa debitur tersebut dapat membayar pinjamannya dengan lancar. Bank akan menderita apabila debitur tidak dapat membayar pinjamannya. Bank tidak memiliki sumber pelunasan kedua karena bank tidak memiliki jaminan yang dapat dijual.

C. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Dokumen yang terkait

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai Regulator dan Pengawas Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal

6 110 111

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

2 35 113

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAANDAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 11

Matriks RPOJK Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR BPRS 061216

0 1 31

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

1 3 7

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 1

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 18

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 1 28

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 5