perbankan yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit bukan dana milik sendiri tetapi dana yang berasal dari masyarakat, sehingga penyalurannya
harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian melalui analisa kredit yang akurat dan perjanjian yang sah dan memenuhi syarat hukum, pengikatan jaminan yang
bertujuan agar kredit yang disalurkan tersebut dapat kembali tepat pada waktunya sesuai perjanjian kredit yang meliputi pinjaman pokok dan bunga.
10
B. Rumusan Permasalahan
Namun, masih banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui tata cara untuk dapat menerima kredit dari Bank Perkreditan Rakyat. Syarat yang dianggap
begitu rumit membuat masyarakat merasa tidak tertarik untuk melakukan aktivitas keuangan di Bank khususnya Bank Perkreditan Rakyat. Kurangnya
sosialisasi yang dilakukan merupakan salah satu penyebab kurang dikenalnya BPR ditengah-tengah masyarakat sehingga BPR juga belum bisa mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan kegiatan keuangan. Sesuai dengan amanah yang tertulis dalam Undang- Undang Nomor 21 Tahun
2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan selanjutnya disebut UU OJK, lembaga OJK merupakan lembaga yang berwenang dalam membuat pengaturan terkait
dengan aktivitas perbankan salah satunya BPR. OJK diharapkan mampu menjadi motor penggerak yang dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk
melakukan aktivitas keuangan di BPR.
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah, yaitu:
10
Sutarno, Op.Cit., hlm.2.
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimanakah pengaturan pemberian kredit melalui Perbankan?
2. Bagaimana kewenangan Otoritas Jasa Keuangan dalam pengaturan dan
pengawasan pemberian kredit perbankan? 3.
Bagaimana peran Otoritas Jasa Keuangan dalam meningkatkan daya saing pemberian kredit oleh Bank Perkreditan Rakyat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui kedudukan kredit dalam peraturan perundang- undangan di bidang Perbankan di Indonesia.
b. Untuk mengetahui keberadaan Bank Perkreditan Rakyat BPR sebagai
salah satu bank yang ada di Indonesia. c.
Untuk mengetahui kewenangan lembaga Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di
Indonesia. 2.
Manfaat Penelitian Disamping mempunyai tujuan, penulisan ini juga mempunyai manfaat
dari segi teoritis dan praktis, yaitu: a.
Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran dalam
rangka pengembangan ilmu hukum pada umumnya, perkembangan Hukum Ekonomi dan khususnya dibidang perbankan yang berwenang memberikan
kredit kepada masyarakat serta dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 21
Universitas Sumatera Utara
Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengakibatkan sistem pengawasan bank diambil alih oleh lembaga independen yang disebut dengan Otoritas Jasa
Keuangan, yang kemudian mempunyai wewenang mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan di Indonesia.
b. Secara praktis
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan masyarakat pada umumnya tentang bank, pengawasan dan pengaturannya. Bank mempunyai
peranan penting dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, maka dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap bank yang ada di Indonesia khususnya Bank Perkreditan Rakyat BPR
D. Keaslian Penulisan