Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan mengakibatkan sistem pengawasan bank diambil alih oleh lembaga independen yang disebut dengan Otoritas Jasa Keuangan, yang kemudian mempunyai wewenang mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan di Indonesia. b. Secara praktis Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan masyarakat pada umumnya tentang bank, pengawasan dan pengaturannya. Bank mempunyai peranan penting dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit, maka dengan adanya tulisan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang ada di Indonesia khususnya Bank Perkreditan Rakyat BPR

D. Keaslian Penulisan

Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh, maka penulis menuangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul “PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN OJK SEBAGAI REGULATOR DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING BANK PERKREDITAN RAKYAT BPR DALAM PEMBERIAN KREDIT KEPADA MASYARAKAT.” Untuk mengetahui keaslian penulisan, sebelumnya dilakukan penelusuran terhadap berbagai judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini dibenarkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum melalui surat Universitas Sumatera Utara tertanggal 14 Januari 2016 yang menyatakan bahwa “tidak ada judul yang sama’. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran penulis yang didasarkan pada pengertian, teori – teori, dan aturan hukum yang berlaku dan diperoleh dari referensi buku, media elektronik, dan bantuan dari beberapa pihak, dalam rangka memenuhi tugas akhir dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Apabila di kemudian hari terdapat judul yang sama atau sudah pernah ditulis, maka penulis bertanggung jawab sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan

1. Bank Pengertian Bank di dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 jo Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan selanjutnya disebut UU Perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti tabungan deposito, maupun giro dan menyalurkan dana simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan baik dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk lainnya serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Bank dalam kegiatan sehari-hari harus mempunyai dana agar dapat menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Universitas Sumatera Utara Bank menghimpun dana masyarakat, kemudian menyalurkan dananya kepada masyarakat dengan tujuan bahwa dengan adanya intermediasi ini maka bank dapat mendorong peningkatan taraf hidup orang banyak. 11 Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap negara. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang, perseorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara, bahkan lembaga-lembaga pemerintahan menyimpan dana-dana yang dimilikinya. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Dengan menyalurkan dana kepada masyarakat yang sedang membutuhkan melalui pemberian kredit, misalnya kepada masyarakat bisnis, maka secara tidak langsung akan memberikan pengaruh positif dalam peningkatan ekonomi masyarakat banyak. 12 Dilihat dari kegiatannya, bank terdiri dari bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum yang dikenal masyarakat luas dapat juga disebut bank komersial, bank niaga, atau bank dagang. Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan 11 Ismail, Op.Cit., hlm.3. 12 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia Jakarta: Kencana, 2005, hlm.7. Universitas Sumatera Utara usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. 13 Bank memiliki fungsi sebagai agen pembangunan agent of development dalam kaitannya dengan kredit yang diberikan untuk pembangunan. Bank bertindak sebagai agent of truth yaitu kepercayaan baik dalam menghimpun dana dan menyalurkan dana. Selain itu bagi masyarakat, bank juga sebagai badan usaha yang tidaklah semata-mata mengejar keuntungan profit oriented, tetapi bank turut bertanggung jawab dalam pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam hal ini bank juga memiliki tanggung jawab sosial. 14 2. Kredit Kata kredit berasal dari bahasa romawi yaitu credere yang artinya “kepercayaan”. Bila dihubungkan dengan bank, maka terkandung pengertian bahwa bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah atau debitur, karena debitur dapat dipercaya untuk membayar lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditentukan. 15 Pengertian kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji, pembayaran akan dilaksanakan pada jangka waktu yang telah disepakati. 16 13 Komaruddin Sastradipoera, Strategi Manajemen Bisnis Bandung: Kappa-Sigma, 2004, hlm.130. 14 Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999, hlm.3. 15 Gatot Supramono, Op.Cit., hlm. 28. 16 Astiko, Manajemen Perkreditan Yogyakarta: andi Offset, 1996, hlm.5. Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan Universitas Sumatera Utara dalam Undang-Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria kredit adalah penyediaan uangtagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuankesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Rumusan pengertian kredit menjelaskan bahwa kredit itu merupakan pinjam meminjam uang antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur. Dalam perjanjian ini bank sebagai pemberi kredit percaya terhadap nasabahnya dalam jangka waktu yang disepakatinya akan dikembalikan dibayar lunas. 17 Menurut Winardi, pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil actual sesuai dengan Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain. Dalam melakukan pemberian kredit, bank umum maupun bank perkreditan rakyat diawasi, diatur dan dilindungi oleh lembaga yang berwenang atas itu. Dalam hal ini pengawasan dan pengaturan sangat penting karena dapat menjadi tolak ukur dalam memberikan penilaian terhadap pekerjaan seseorang dalam sebuah lembaga. Pengawasan dan pengaturan dalam sebuah lembaga sangat dibutuhkan apabila lembaga tersebut ingin mencapai sebuah tujuan. 17 Gatot Supramono, Op.Cit., hlm. 78. Universitas Sumatera Utara hasil yang direncanakan. 18 Sedangkan menurut Basu Swasta, pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan – kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan dan berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti. 19 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima oleh setiap warga masyarakat yang harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu. 20 Jadi kesimpulannya, peraturan adalah suatu perjanjian yang telah dibuat untuk kepentingan umum tentang apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dan pengaturan ialah suatu tindakan yang menjalankan peraturan tersebut yang biasanya dilakukan oleh seseorang atau badan yang telah diberikan kuasa atau wewenang untuk melaksanakannya. Menurut Lydia Harlina Martono, pengaturan merupakan suatu tindakan yang menjadi pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur. Jika tidak ada pengaturan yang dilakukan, maka manusia bisa bertindak sewenang – wenang, tanpa kendali dan sulit diatur. 21 18 Frengky Lady, “Pengawasan Perbankan oleh Otoritas Moneter, Studi Mengenai Evaluasi Pemberian Kredit di PT BPR Artha Panggung,” Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Muhamadyah Malang, 2008, hlm.29. 19 Ibid. 20 Peran Sistem Pengaturan, http:lilawatyy95.blogspot.co.id201512peran-sistem- pengaturan-good-governance.html diakses tanggal 04 Februari 2016. 21 Ibid. Universitas Sumatera Utara 3. OJK Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga yang bertugas untuk mengawasi dan mengatur perbankan guna mengoptimalkan fungsi perbankan sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan dibentuk antara lain agar keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil serta mampu melindungi kepentingan kepentingan konsumen dan masyarakat. 22 Disamping itu juga pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ini dilakukan agar Bank Indonesia fokus kepada pengelolaan moneter dan tidak perlu mengurusi pengawasan bank karena bank merupakan sektor perekonomian. 23

F. Metode Penulisan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999.

0 84 124

Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sebagai Regulator dan Pengawas Kegiatan Jasa Keuangan di Sektor Pasar Modal

6 110 111

Tinjauan Yuridis Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Transformasi Badan Kredit Desa yang Diberikan Status Sebagai Bank Perkreditan Rakyat

2 35 113

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAANDAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT OLEH PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) BANK PASAR KABUPATEN SUKOHARJO.

0 2 11

Matriks RPOJK Penetapan Status dan Tindak Lanjut Pengawasan BPR BPRS 061216

0 1 31

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

1 3 7

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 1

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 18

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 1 28

Peran Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) Sebagai Regulator Dalam Meningkatkan Daya Saing Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Terhadap Pemberian Kredit Kepada Masyarakat

0 0 5