3.7 Prosedur Pengujian Konsumsi Bahan Bakar
Peralatan yang digunakan dalam pengujian meliputi: 1.
Tabung ukur 2.
Tachometer 3.
Stopwatch 4.
Tools Tahapan pengujian yang dilakukan dalam pengujian konsumsi bahan
bakar adalah sebagai berikut: 1.
Mengisi bahan bakar kedalam tabung ukur sampai pada garis 60 ml. 2.
Menghidupkan motor dengan electric stater. 3.
Menentukan putaran mesin yang ditampilkan pada tachometer dengan cara memutar bukaan gas pada karburator memakai obeng tools.
4. Memulai stopwatch pada saat bahan bakar telah melalui garis 50 ml.
5. Mematikan stopwatch saat bahan bakar telah melalui garis 10 ml.
6. Mematikan motor.
7. Mencatat waktu melalui pembacaan stopwatch.
8. Mengulang pengujian sebanyak 5 kali menggunakan alat catalytic converter
dengan variasi putaran dan variasi jenis bahan bakar Pertalite murni, campuran.
3.8 Prosedur Pengujian Performansi Mesin
Peralatan yang digunakan dalam pengujian meliputi: 1.
Tabung ukur 2.
Tachometer 3.
Video Recorder 4.
Rantai 5.
Tools 6.
Timbangan pegas Tahapan pengujian yang dilakukan dalam pengujian konsumsi bahan
bakar adalah sebagai berikut: 1.
Pemeriksaan kondisi motor secara umum dan tabung ukur bahan bakar. 2.
Mengikat sepeda motor pada tiang tahanan.
Universitas Sumatera Utara
3. Memasukkan bahan bakar kedalam tabung ukur.
4. Memastikan angka pada timbangan sudah tepat pada angka 0 kg dan
mengikatkan salah satu ujungnya pada roda belakang dan ujung yang lain pada tiang penahan.
5. Memposisikan gigi transmisi pada posisi gigi ketiga.
6. Start mesin dengan electric stater sambil menekan perseneling gigi kopling
otomatis. 7.
Atur variasi putaran mesin dengan melihat angka yang ditampilkan tachometer
dengan memutar bukaan gas pada karburator dan memastikan putaran mesin sudah konstan.
8. Merekam hasil pengujian pada timbangan pegas dengan video kamera.
9. Melepaskan perseneling gigi sehingga timbangan tertarik oleh roda belakang
hingga mesin berhenti pada beban maksimal. 10.
Mematikan motor. 11.
Memutar kembali rekaman video dan mencatat massa yang terlihat pada timbangan.
12. Mengulang pengujian sebanyak lima kali untuk setiap variasi putaran dan
variasi jenis bahan bakar Pertalite 100, K 1 gr, K 1,5 gr, K 2 gr.
3.9 Prosedur Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Alat yang digunakan dalam pengukuran nilai kalor bahan bakar ini adalah bom kalorimeter.
Peralatan yang digunakan meliputi: 1.
Kalorimeter, sebagai tempat air pendingin dan tabung bom. 2.
Tabung bom, sebagai tempat pembakaran bahan bakar yang diuji. 3.
Tabung gas oksigen. 4.
Alat ukur tekanan gas oksigen, untuk mengukur jumlah oksigen yang dimasukkan ke dalam tabung bom.
5. Termometer, dengan akurasi pembacaan skala 0.01°C.
6. Elektromotor yang dilengkapi pengaduk untuk mengaduk air pendingin.
7. Split, untuk menentukan jumlah volume bahan bakar.
Universitas Sumatera Utara
8. Pengatur penyalaan skalar, untuk menghubungkan arus listrik ke tangkai
penyala pada tabung bom. 9.
Cawan, untuk tempat bahan bakar di dalam tabung bom. 10.
Pinset, untuk memasang busur nyala pada tangkai dan cawan pada dudukannya.
Adapun tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Mengisi cawan bahan bakar dengan bahan bakar yang akan diuji. 2.
Menggulung dan memasang kawat penyala pada tangkai penyala yang ada penutup bom.
3. Menempatkan cawan yang berisi bahan bakar pada ujung tangkai penyala
serta mengatur posisi kawat penyala agar berada tepat diatas permukaan bahan bakar yang berada didalam cawan dengan menggunakan pinset.
4. Meletakkan tutup bom yang telah dipasangi kawat penyala dan cawan berisi
bahan bakar pada tabungnya serta dikunci dengan ring “O” sampai rapat.
5. Mengisi bom dengan oksigen 30 bar.
6. Mengisi tabung kalorimeter dengan air pendingin sebanyak 1250 ml.
7. Menempatkan bom yang telah terpasang kedalam tabung kalorimeter.
8. Menghubungkan tangkai penyala penutup bom kekabel sumber arus listrik.
9. Menutup kalorimeter dengan penutupnya yang telah dilengkapi dengan
pengaduk. 10.
Menghubungkan dan mengatur posisi pengaduk pada electromotor. 11.
Menempatkan termometer melalui lubang pada tutup kalorimeter. 12.
Menghidupkan elektromotor selama lima menit kemudian membaca dan mencatat temperatur air pendingin pada termometer.
13. Menyalakan kawat penyala dengan menekan saklar.
14. Memastikan kawat penyala telah menyala dan putus dengan memperhatikan
lampu indikator selama elektromotor terus bekerja. 15.
Membaca dan mencatat kembali temperatur air pendingin setelah lima menit dari penyalaan berlangsung.
16. Mematikan elektromotor pengaduk dan mempersiapkan peralatan untuk
pengujian berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
17. Mengulang pengujian sebanyak lima kali berturut-turut.
3.10 Prosedur Pengujian AFR dan Emisi Gas Buang