Gambar 4.13 Grafik kadar O
2
vs putaran mesin rpm.
Dari hasil pengujian emisi gas buang dengan menggunakan alat uji emisi gas buang gas analyzer pada gambar 4.13 dapat diketahui bahwa:
1. Kadar O
2
tertinggi menggunakan alat catalytic converter terdapat pada bahan bakar K 1 gr dengan putaran mesin 2000 rpm yaitu sebesar 13,97 .
2. Kadar O
2
terendah menggunakan alat catalytic converter terdapat pada bahan bakar K 2 gr dengan putaran mesin 6000 rpm yaitu sebesar 6,87 .
Gambar 4.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai kadar O
2
rata-rata pada emisi gas buang berbanding terbalik terhadap putaran mesin. Semakin tinggi putaran
mesin maka semakin rendah kadar O
2
yang di hasilkan pada emisi gas buang.
4.4 Hasil Pengujian
Dari perhitungan menggunakan rumus empiris maka didapat rata-rata pengujian dari masing-masing bahan bakar, sebagai berikut:
1. Nilai Kalor Bahan Bakar
Hasil pengujian rata-rata dari nilai kalor bahan bakar dari pengujian bom kalorimeter dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil pengujian rata-rata nilai kalor bahan bakar
Bahan Bakar HHV kKalKg
LHV kKalKg Pertalite
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr
9394,22 9648,23
9988,86 10783,31
6154,22 6408,23
6748,86 7507,31
2. Performansi
Hasil pengujian rata-rata unjuk kerja motor bakar dari setiap putaran mesin 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, dan 6000 rpm dari pengujian
performansi dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.15 Hasil pengujian rata-rata performansi.
Data Pengujian
Bahan Bakar
Pertalite K 1 gr
K 1,5 gr K 2 gr
τ
Nm
2,082 2,102
2,1 2,308
P
b
Nm
992,86 966,07
974,86 1064,04
Sfc grkWh
325,2 292,2
293,62 276,32
η
th,b
52,76 52,09
48,20 45,33
AFR 19,72
21,64 23,22
22,62
3. Emisi gas buang
Hasil pengujian rata-rata emisi gas buang motor bakar dari setiap putaran mesin 2000 rpm, 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm yang
menggunakan alat gas analyzer dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hasil pengujian rata-rata emisi gas buang.
Data Pengujian
Bahan Bakar
Pertalite K 1 gr
K 1,5 gr K 2 gr
Kadar CO
2,136 2,648
3,238 3,138
Kadar CO
2
3,5 4,48
2,62 3,38
Kadar HC ppm
748,4 566,4
956 720,2
Kadar O
2
11,976 10,132
11,246 10,654
4.5 Perbandingan Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian rata-rata yang didapat, maka dapat dicari perbandingan pertalite dengan kapur barus, dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
perbandingan = x 100
Dimana: -
Nilai yang dibanding : Nilai hasil pengujian dari bahan bakar campuran K 1 gr, K 2 gr, K 2 gr.
- Nilai pembanding : Nilai hasil pengujian dari bahan bakar pertalite.
Jika perbandingan 0 bernilai minus, maka hasil pengujian bahan bakar campuran lebih rendah dari hasil pengujian bahan bakar pertalite.
perbandingan 0 bernilai plus, maka hasil pengujian bahan bakar campuran lebih tinggi dari hasil pengujian bahan bakar pertalite. Berikut ini dapat dilihat
perbandingan penggunaan bahan bakar pertalite dengan bahan bakar campuran
Universitas Sumatera Utara
pertalite-kapur barus K 1 gr, K 2 gr, K 2 gr pada tabel 4.17, 4,18, dan 4,19 berikut:
1. Nilai kalor bahan bakar
Perbandingan nilai kalor bahan bakar pertalite dengan variasi campuran pertalite-kapur barus dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17 Perbandingan nilai kalor bahan bakar
Nilai Kalor Bahan Bakar
Bahan Bakar
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr
HHV
Lebh tinggi 2,7
Lebih tinggi 6,33
Lebih tinggi 14,79
LHV
Lebih tinggi 4,13
Lebih tinggi 9,66
Lebih tinggi 21,99
2. Performansi motor bakar
Perbandingan unjuk kerja motor bakar yang menggunakan alat katalitik konverter dengan bahan bakar pertalite dengan variasi campuran pertalite-kapur
barus dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut:
Tabel 4.18 Perbandingan unjuk kerja motor bakar.
Performansi Bahan Bakar
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr
Torsi
Lebh tinggi 0,96
Lebih tinggi 0,86
Lebih tinggi 10,85
Daya
Lebih rendah 2,7
Lebih rendah 1,81
Lebih tinggi 7,17
Universitas Sumatera Utara
Konsumsi Bahan Bakar
Spesifik
Lebih rendah 10,15
Lebih rendah 9,71
Lebih rendah 15,03
Efisiensi Termal
Lebih rendah 1,27
Lebih rendah 8,64
Lebih rendah 14,08
Rasio Udara Bahan Bakar
Lebih tinggi 9,73
Lebih tinggi 17,74
Lebih tinggi 14,70
3. Emisi gas buang
Perbandingan emisi gas buang yang menggunakan alat katalitik konvereter dengan bahan bakar pertalite dengan variasi campuran pertalite-kapur barus dapat
dilihat pada tabel 4.19 berikut:
Tabel 4,19 Perbandingan emisi gas buang bahan bakar.
Emisi gas buang
Bahan Bakar
K 1 gr K 1,5 gr
K 2 gr
Kadar CO
Lebh tinggi 23,97
Lebih tinggi 51,59
Lebih tinggi 46,91
Kadar CO
2
Lebih tinggi 28
Lebih rendah 25,14
Lebih rendah 3,43
Kadar HC
Lebih rendah 24,32
Lebih tinggi 27,74
Lebih rendah 3,77
Kadar O
2
Lebih rendah 15,40
Lebih rendah 6,09
Lebih rendah 11,04
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari uji eksperimental ini dapat di tarik kesimpulan antara lain : 1.
Bahan bakar campuran pertalite-kapur barus memiliki keunggulan nilai kalor yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar pertalite murni.
2. Unjuk kerja motor bakar yang menggunakan alat katalitik konverter
dengan bahan bakar campuran pertalite-kapur barus rata-rata memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar pertalite
murni. Torsi meningkat disetiap variasi campuran bahan bakar dengan nilai tertinggi pada K 2 gr meningkat sampai 10,85 . Daya mengalami
penurunan pada K 1 gr dan K 1,5 gr, dan meningkat pada K 2 gr dengan nilai 7,17 lebih tinggi. Konsumsi bahan bakar lebih irit disetiap variasi
campuran bahan bakar dengan nilai 15,03 lebih rendah pada K 2 gr. Rasio udara bahan bakar meningkat disetiap variasi campuran bahan bakar
dengan nilai lebih tinggi 17,74 pada K 1,5 gr. Untuk efisiensi termal mengalami penurunan pada setiap variasi campuran bahan bakar dengan
nilai 14,08 lebih rendah pada K 2 gr. 3.
Hasil pengujian emisi gas buang yang menggunakan alat katalitik konverter dengan bahan bakar variasi campuran pertalite-kapur barus
kadar karbon monoksida CO meningkat hingga 51,59 pada bahan bakar campuran 1,5 gram kapur barus dan kadar sisa oksigen O
2
hingga menurun 15,40 pada bakar campuran 1 gram kapur barus. Untuk kadar
karbon dioksida CO
2
mengalami peningkatan pada bahan bakar campuran 1 gram kapur barus dengan nilai lebih tinggi 28 , dan
mengalami penurunan pada bahan bakar campuran selanjutnya dengan nilai 25,14 pada bahan bakar campuran 1,5 gram kapur barus. Untuk
kadar hidri karbon HC mengalami penurunan pada bahan bakar campuran 1 gram kapur barus dengan nilai lebih rendah 24,32 , dan pada
bahan bakar campuran 1,5 gram kapur barus mengalami peningkatan hingga 27,74 , dan mengalami penurunan kembali pada bahan bakar
Universitas Sumatera Utara