BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Nilai Kalor Bahan Bakar
Pengujian nilai kalor bahan bakar dilakukan dengan menggunakan bom kalorimeter yang terdapat di Laboratorium Pengujian Mesin Jurusan Teknik
Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan. Terdapat 4 jenis bahan bakar yang diuji antara lain :
1. Pertalite murni 100 = Pertalite 2. 1 liter1000 gr pertalite + 1 gr kapur barus = K 1 gr
3. 1 liter1000 gr pertalite + 1,5 gr kapur barus = K 1,5 gr 4. 1 liter1000 gr pertalite + 2 gr kapur barus = K 2 gr
Data massa bahan bakar M dan temperatur air T pada pengujian bom
kalorimeter dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data hasil massa bahan bakar M dan temperatur air T pada bom kalorimeter.
Bahan Bakar
Pengujian 1
Pengujian 2
Pengujian 3
Pengujian 4
Pengujian 5
Pertal ite
M
1
M
2
T
1
T
2
34,80 35,95
30,4 35,3
34,80 36,08
30,7 35,3
34,80 36,08
30,6 35,7
34,80 35,90
31,1 35,8
34,80 35,88
30,8 35,3
K 1 gr
M
1
M
2
T
1
T
2
34,80 35,93
30,8 35,3
34,80 35,92
31,1 35,7
34,80 36,05
31,1 36,2
34,80 35,90
30,4 34,8
34,80 35,87
30,8 35,7
K 1,5 gr
M
1
M
2
T
1
T
2
34,80 35,93
29,5 34,0
34,80 35,85
29,8 34,5
34,80 35,83
30,4 34,8
34,80 35,83
31,3 36,1
34,80 35,90
29,5 34,0
K 2 gr
M
1
M
2
T
1
T
2
34,80 35,89
30,1 36,3
34,80 35,92
30,4 36,1
34,80 35,81
29,9 34,0
34,80 35,93
31,1 35,3
34,80 35,90
29,7 34,8
Universitas Sumatera Utara
Dapat dicari nilai kalor atas bahan bakar HHV dan nilai kalor bawah bahan bakar LHV bahan bakar pertalite, K 1 gr, K 1,5 gr dan K 2 gr dengan
menggunakan persamaan 2.1 dan persamaan 2.2 dari pengujian pertama sampai pengujian kelima. Kemudian dapat dicari rata-rata nilai kalor atas bahan
bakar HHV menggunakan persamaan 2.3 dan persamaan 2.4. Hasil dari HHV dan LHV serta rata-rata dari HHV dan rata-rata LHV
dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data hasil pengujian dan perhitungan HHV dan LHV.
Bahan Bakar
No. Pengujian
HHV kKalKg
LHV kKalKg
HHV kKalKg
LHV kKalKg
Pertalite 1
2 3
4 5
9906,52 8355,46
9263,67 9934,09
9511,36 6666,52
5115,46 6023,67
6694,09 6271,36
9394,22 6154,22
K 1 gr 1
2 3
4 5
9258,85 9549,11
9486 9300
10647,19 6018,85
6309,11 6246
6060 7407,19
9648,23 6408,23
K 1,5 gr 1
2 3
4 5
9258,84 10407,14
9932,03 10834,95
9511,36 6018,84
7167,14 6692,03
7594,95 6271,36
9988,86 6748,86
K 2 gr 1
2 3
4 5
13224,77 11832,58
9438,11 8641,59
10779,54 9984,77
8592,58 6198,11
5401,59 7359,54
10783,31 7507,31
Universitas Sumatera Utara
Dapat dilihat perbandingan nilai kalor atas bahan bakar HHV dan nilai kalor bawah bahan bakar LHV pada gambar 4.1 dan 4.2.
Bahan Bakar Pertalite
9394,22
K 1 gr 9648,23
K 1,5 gr 9988,86
K 2 gr 10783,31
8500 9000
9500 10000
10500
11000
H H
V
k K
al K
g
RPM
Gambar 4.1 Diagram HHV kKalKg vs Bahan Bakar.
Bahan Bakar Pertalite
6154,22
K 1 gr 6408,23
K 1,5 gr 6748,86
K 2 gr 7507,31
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
LH V
k K
al K
g
RPM
Gambar 4.2 Diagram LHV kKalKg vs Bahan Bakar.
Dari data hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai kalor bahan bakar lebih tinggi pada campuran pertalite dan kapur barus. Semakin tinggi
konsentrasi kapur barus pada pertalite maka semakin besar nilai kalor bahan
Universitas Sumatera Utara
bakarnya. Nilai kalor tertinggi terdapat pada bahan bakar K 2 gr sebesar 7507,31 kKalKg.
4.2 Pengujian Performansi Motor Bakar