Torsi Pengujian Performansi Motor Bakar

2000 3000 4000 5000 6000 Pertalite 220,78 167,13 119 91,05 75,75 K 1 gr 224,01 170,72 123,62 91,13 75,84 K 1,5 gr 223,13 164,68 120 90,63 73,98 K 2 gr 204,01 156,68 116,1 89,22 68,75 50 100 150 200 250 Waktu k o n su m si 10 m l b ah an b akar d e tik Axis Title Gambar 4.4 Grafik Waktu konsumsi 10 ml bahan bakar vs putaran mesin rpm. Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa waktu terlama dalam konsumsi 10 ml bahan bakar pada mesin menggunakan bahan bakar K 1 gr dengan waktu selama 224,01 detik dengan putaran mesin 2000 rpm. Pada penggunaan bahan bakar pertalite selama 220,78 detik, penggunaan bahan bakar K 1,5 gr selama 223,13 detik dan penggunaan bahan bakar K 2 gr selama 204,01 detik masing- masing dengan putaran mesin 2000 rpm. Sedangkan waktu tercepat dalam konsumsi 10 ml bahan bakar pada mesin menggunakan bahan bakar K 2 gr selama 68,75 detik, menggunakan bahan bakar Pertalite selama 75,75 detik, menggunakan bahan bakar K 1 gr selama 75,84 detik dan penggunaan bahan bakar K 1,5 gr selama 73,98 detik masing-masing dengan putaran mesin 6000 rpm.

4.2.1 Torsi

Besarnya torsi yang dihasilkan mesin yang disalurkan melalui sistem transmisi sampai memutar roda belakang yang terhubung dengan timbangan pegas dan akan menarik timbangan pegas tersebut. Massa tarik timbangan pegas Universitas Sumatera Utara akan digunakan sebagai data-data perhitungan mendapatkan torsi. Selain data-data massa tarik timbangan tarik diperlukan juga data transmisi [29] sebagai berikut: 1. Final Gear Besar gigi tarik roda depan : 14T Besar gigi tarik roda belakang : 36T 2. Rasio gigi 3 Besar poros utama mainshaft : 20T Besar gear poros kedua countershaft : 23T 3. Rasio antara poros engkol dengan poros transmisi : Besar gear poros engkol : 20T Besar gear poros kopling : 67T 4. Roda belakang Rear Wheel : Besar jari-jari roda belakang r = ½ x 17 inchi r = 8,5 inchi r = 0,2159 m Data transmisi diatas dapat digunakan untuk mencari final ratio dengan menggunakan persamaan 2.8, maka didapat FR = 9,904. Besar gaya yang diberikan roda belakang terhadap timbangan pegas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.7, kemudian torsi yang diberikan roda belakang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.5, sehingga dapat dicari torsi mesin dengan menggunakan persamaan 2.9. Dapat dilihat besar gaya yang diberikan roda belakang, torsi roda belakang dan torsi mesin pada setiap variasi putaran mesin menggunakan alat catalytic converter dengan bahan bakar pertalite, K 1 gr, K 1.5 gr dan K 2 gr pada tabel 4.4 dan gambar 4.5. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Untuk Pengujian Torsi. Bahan Bakar Putaran Mesin RPM 2000 3000 4000 5000 6000 F N Pertalite K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 41,18 49,03 52,95 64,72 69,62 80,41 79,43 84,34 94,14 111,79 92,18 101,01 130,43 117,68 120,62 132,39 143,18 124,54 137,29 148,08 τ roda belakang Nm Pertalite K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 8,89 10,58 11,43 13,97 15,03 17,36 17,14 18,20 20,32 24,13 19,90 21,80 28,15 25,40 26,04 28,58 30,91 26,88 29,64 31,97 τ mesin Nm Pertalite K 1 gr K 1,5 gr K 2 gr 0,89 1,06 1,15 1,41 1,51 1,75 1,73 1,83 2,05 2,43 2,01 2,20 2,84 2,56 2,62 2,88 3,12 2,71 2,99 3,22 Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar pertalite sebesar 3,12 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 1 gr sebesar 2,71 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 1,5 gr sebesar 2,99 Nm. Torsi tertinggi penggunaan bahan bakar K 2 gr sebesar 3,22 Nm. Torsi tertinggi pada setiap bahan bakar masing-masing berada pada putaran mesin 6000 rpm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar pertalite sebesar 0,89 Nm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 1 gr sebesar 1,06 Nm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 1,5 gr sebesar 1,15 Nm. Torsi terendah penggunaan bahan bakar K 2 gr sebesar 1,41 Nm. Torsi terendah pada setiap bahan bakar masing-masing berada pada putaran mesin 2000 rpm. Universitas Sumatera Utara 2000 3000 4000 5000 6000 Pertalite 0,89 1,51 2,05 2,84 3,12 K 1 gr 1,06 1,75 2,43 2,56 2,71 K 1,5 gr 1,15 1,73 2,01 2,62 2,99 K 2 gr 1,41 1,83 2,2 2,88 3,22 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 T o rs i Nm RPM Gambar 4.5 grafik pengujian torsi Nm vs putaran mesin rpm. Berdasarkan gambar 4.5 di atas semua jenis bahan bakar mengalami peningkatan torsi seiring dengan meningkatnya putaran mesin. Diperoleh torsi terbesar dari setiap bahan bakar terdapat pada penggunaan bahan bakar K 2 gr yaitu sebesar 3,22 Nm pada putaran mesin 6000 rpm dan torsi terkecil dari setiap bahan bakar terdapat pada penggunaan bahan bakar pertalite yaitu sebesar 0,89 Nm pada putaran mesin 2000 rpm.

4.2.2. Daya

Dokumen yang terkait

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 21 88

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 17

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 2

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 5

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 1 32

Uji Eksperimental Perbandingan Performansi Mesin Otto Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertalite dan Variasi Campuran Pertalite-Serbuk Kapur Barus

0 0 3

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 13

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 2

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 5

Kajian Study Perbandingan Performansi Mesin Otto Satu Silinder Menggunakan Alat Catalytic Converter Dengan Bahan Bakar Pertamax dan Campuran Pertamax-Serbuk Kapur Barus

0 0 26