4.5.3 Perlengkapan Upacara
Dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa, mulai dari persemayaman hingga pemakaman peralatan-peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Altar Roh
1. Altar Sembayang
Dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa dibutuhkan dua buah altar. Altar berwarna merah untuk para dewa dan altar berwarna biru untuk roh yang disemayamkan. Altar ini
adalah tempat meletakkan persembahan, lilin, dupa, hiolo, tugwan yang bertuliskan nama orang yang telah meninggal dan Diatas kiri dan kanan altar terdapat lampion berwarna putih.
Gambar 2. Pakaian Berkabaung
2. PakaianBerkabung
Dalam upacara kematian masyrakat Tionghoa Orang yang berkabung atau berduka biasanya disebut dengan Hao Lam mereka harus mengenakan pakaian serba putih, dan
topi putih yang terbuat dari kain blacu. Untuk etnis Tionghoa yang lebih kental tradisinya mereka memakai pakaian serba hitam. Namun seiring berjalannya waktu sudah jarang
sekali masyarakat Tionghoa yang mengunakan pakaian serba hitam dalam upacara kematian. Selain itu dipasang Ha di lengan baju kiri tanda berkabung. Tujuan mereka
memakai pakaian berkabung adalah untuk meringankan penderitaan orang yang meninggal, semakin kental tradisi itu dijalankan maka semakin ringan penderitaannya. Sedangkan
dampaknya bagi yang berkabung, mereka akan mendapat pengaruh baik atau Hokky. Semakin lama masa berkabung, maka semakin banyak pengaruh baiknya.
Gambar 3. Tempat Dupa
3. Dupa hio dan Tempat dupa hiolo
Tempat dupa Hio Lo, merupakan sebuah bokor kecil yang fungsinya sebagai tancapan dupa.Pada umumnya Hio Lo itu terbuat dari timah, namun sekarang ini tidak jarang kita lihat
yang terbuat dari tanah liat, itu karena tanah liat lebih mudah untuk didapat.Hio Lo itu diisi abu dapur yang kemudian dipercayai sebagai abu leluhur dan harus dipelihara dan dijaga sampai
generasi turun-temurun.Dupa Hio merupakan alat sembahyang yang dibakar dan mengeluarkan bau-bau harum.Makna yang terkandung dalam pembakaran dupa ialah menemukan jalan
suci.Dalam konteks kematian seperti ini Hio menyatakan bahwa yang bersangkutan hadir dalam acara perkabungan. Melalui Hio ini akan terjalin komunikasi antara hidup dan yang mati.
Gambar 4. Peti mati
4. Peti Mati