Gambar 7. Lampion
7. Lampion
Dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa mereka megunakan dua buah lampion berwarna putih yang terletak di sisi kanan dan kiri bagian atas altar roh.Apabila
lampion yang menyala disebelah kiri artinya yang meninggal adalah laki-laki, jika yang menyala sebelah kanan artinya yang meninggal adalah wanita.Apabila kedua lampion
menyala artinya yang meninggal masih muda. Pada lampion tertulis nama dan tanggal lahir orang yang meninggal.
Gambar 8.Lilin untuk Dewa Gambar 9. Lilin untuk roh
8. Lilin
Dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa Terdapat Altar yang berisikan alat-alat upacara kematian.Pada masing-masing altar terdapat dua buah lilin.Lilin berwarna merah untuk
altar Dewa dan lilin berwarna putih untuk altar roh.Menurut masyarakat Tionghoa Lilin merupakan tanda duka-cita, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa tetesan air lilin ini tidak
boleh terkena tubuh manusia, karena jika tubuh manusia terkena tetesan air lilin tersebut masyarakat Tionghoa Percayaakan membawa sial seumur hidup.
Gambar 10. Ha Tanda atau simbol Gambar 11. salah satu bentuk pemakaian Ha
9.
Ha Tanda atau Simbol
Ha adalah sejenis tanda simbolis yang diwujudkan dalam bentuk kain yang menandakan status hubungan kekerabatan antara orang yang meninggal dengan keluarga orang yang
meninggal. Hubungan kekerabatan dalam simbol ini dapat dilihat dari warna yang digunakan.Ha atau sumbol digunakan untuk menandakan tanda balas budi kepada almarhum.
Ha atau simbol dikenakan oleh keluarga almarhum dengan warna yang berbeda dan status yang berbeda.
Gambar 12. Tungwan
10. Tungwan
Tungwan adalah salah satu benda yang digunakan dalam upacara kematian masyarakat Tionghoa, Tungwan adalah sebuah ranting bambu yang dikaitkan dengan
kertas panjang berwarna putih yang bertuliskan nama orang yang telah meniggal.Tungwan berfungsi sebagai salah satu media pemanggil roh orang yang telah
meninggal untuk datang dan mengikuti upacara kematian.Pada saat upacara berlangsung.tungwan harus di pegang oleh anak laki-laki tertua.
Gambar 13. Saikong