Taoisme Agama dan Kepercayaan

4.2.3 Taoisme

Ajaran Tao tercipta atas dasar reaksi alamiah manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan misteri.Setelah perjalanan panjangnya selama 5.000 tahun, kini terwarisi berbagai metode Tao.Metode untuk menjalani hidup yang berlandaskan alamiah, selaras dan mengikuti kodrat alam.Metode yang merupakan reaksi alamiah manusia untuk bertahan hidup, menigkatkan kualitas hidup, mengungkap misteri hidup serta memberi arti hidup. Dengan ‘Naluri Alamiah’ inilah para leluhur Tionghoa kuno mengembangkan segenap potensi dirinya yaitu kecerdasan, Nurani serta Akal Budi,dan mulai mengembangkan sebuah metode untuk menjalani hidup. Proses perkembangan ajaran Tao terjadi secara bertahap, Diwariskan dan diperbaiki dari generasi kegenerasi berikutnya. membentuk berbagai seni dan ilmu yang mewarnai budaya Tionghoa. Inti dari ajaran ini adalah setiap orang hendaknya memberikan kasih sayang tidak terbatas bukan pada para anggota keluarga saja, akan tetapi harus kepada seluruh anggota keluarga yang lain. Peperangan dan upacara ritual yang mengeluarkan biaya tinggi akan merugikan rakyat, dan merupakan sesuatu yang bertentangan dengan dasar kecintaan manusia dan oleh karenanya dicela. Prinsip pokok Taoisme adalah jika kita menyayangi orang lain maka orang lain akan menyayangi kita, Achmadi 1994:93 Taoisme mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan manusia harus hidup denggan Wu Wei artinya tidak berbuat apa-apa yang bertentagan dengan alam. Sesuai dengan ajaran itu maka manusia yang paling berbahagia menurut ajaran Taoisme adalah mereka yang hidup dengan alam seperti para petani, nelayan, dan para biarawan, Tamburaka 1999:248. Taoisme di Kota Medan masuk bersamaan dengan masuknya masyarakat Tionghoa ke kota Medan. Alasan yang mendasari hal tersebut adalah, karena Taoisme dipuja bersamaan dengan dua ajaran masyarakat Tionghoa yang lain yaitu: Buddha dan Konghucu yang disebut dengan Sam Kauw Hwee perkumpulan Tiga Agama atau Buddha Tri Dharma atau San Chiao Wei Yi ketiga agama adalah satu. Oleh karena itu ada kemungkinan masyarakat Tionghoa yang menganut lebih dari satu agama, seperti seorang penganut Buddha yang juga mengamalkan ajaran Tao dan Konghucu, begitu juga sebaliknya. Pengaruh ajaran Taoisme bagi masyarakat Tionghoa dapat dilihat dari tindakan-tindakan yang positif dan kecintaan masyarakat Tionghoa terhadap lingkungan.Selain itu berusaha mewujudkan perdamaian dan cinta kasih teradap sesama umat manusia.

4.3 Upacara Kematian Masyarakat Tionghoa