Maksud Menyindir MAKSUD YANG DIREPRESENTASIKAN OLEH NAMA BINATANG

diharapkan‟. Dari makna tersebut, burung merepresentasikan suatu barang yang belum sampai ditangan. Pada kenyataannya burung yang sudah terbang jauh ke atas sudah pasti lama hinggapnya. Burung yang terbang tinggi mendeskripsikan barang yang belum jatuh ke tangan kita, sedangkan kata lama hinggapnya mendeskripsikan „pengharapan‟. Pengharapan di sini dimaknai dengan pengharapan yang berlebihan. Berdasarkan maknanya, contoh 584 penutur bermaksud memberi nasihat kepada mitra tutur agar jangan terlalu berharap bila barang yang kita harapkan belum tentu kita peroleh. Konteks di sini misalnya, diberikan untuk orang yang sedang menunggu pengumuman undian mobil dan rumah mewah. Undian belum tentu dia yang memperolehnya, tetapi dia yakin dia yang akan mendapatkannya, padahal orang lainlah yang justru mendapatkannya. Peribahasa dengan maksud memberi nasihat tampak pada contoh berikut: “Burung membadai di atas langit, merendah diharap jangan, karena kam u bisa merugi sendiri”. Contoh 585, jangan dibangunkan ular tidur bermakna „musuh yang sudah tenang jangan dibangkitkan amarahnya‟ Widjoputri, 2009: 49. Dari makna tersebut, ular merepresentasikan seorang musuh. Pada kenyataannya ular yang sedang tidur jika diusik akan marah, ular tidur mendeskripsikan musuh yang sudah tenang. Musuh di sini bisa dimaknai dengan seseorang yang sedang dalam keadaan marah. Berdasarkan maknanya, contoh 585 dituturkan dengan maksud memberi nasihat kepada mitra tutur supaya jangan membangkitkan amarah seseorang yang sudah tenang. Konteks di sini, misalnya diucapkan kepada orang yang suka mengusik permusuhan orang lain. Misalnya si A sedang bermusuhan dengan si B, di sini si C hadir untuk mengusik permusuhan yang terjadi di antara kedua temannya tersebut padahal si A dan si B sudah melupakan permusuhan tersebut. Penutur memberi nasihat untuk si C agar tidak mengusik pertengkaran di antara kedua temannya tersebut dengan peribahasa seperti berikut: “Jangan dibangunkan ular tidur nanti bisa menimbulkan permasalahan yang baru”.

3.5 Maksud Menggambarkan Perilaku Baik

Definisi perilaku baik, yaitu sifat batin manusia yang memengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat yang baik atau tidak jahat Sugono, dkk., 2008: 118 1558. Maksud menggambarkan perilaku baik adalah satu tuturan yang diberikan oleh penutur kepada mitra tuturnya dengan tujuan menggambarkan tingkah laku, budi pekerti, dan tabiat yang baik atau tidak jahat. Melalui sebuah peribahasa akan timbul maksud dengan tujuan yang berbeda-beda, salah satunya yaitu maksud menggambarkan perilaku baik seseorang. Peribahasa yang berunsur nama binatang dalam bahasa Indonesia ini ada yang mengandung maksud menggambarkan perilaku baik seseorang yang dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita. Peribahasa yang berunsur nama binatang dalam bahasa Indonesia dengan maksud menggambarkan perilaku baik tersebut tampak seperti pada contoh berikut: 577 Kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya Widjoputri, 2009: 58 578 Seperti harimau menyembunyikan kuku Widjoputri, 2009: 91 579 Gagak bersuara murai Sarwono, 2003: 105 Contoh 586, kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya bermakna „perihal menepati janji atas apa yang pernah diucapkan‟ Widjoputri, 2009: 58. Dari makna tersebut, kerbau merepresentasikan sifat seseorang yang tepat janji. Pada kenyataannya, kerbau jika dipegang talinya saat membajak sudah pastilah dia akan berjalan membajak sawah tidak mungkin kerbau itu hanya diam saja. Kerbau yang dipegang talinya mendeskripsikan satu perilaku baik. Dalam konteks ini, perilaku baik yang dimaksud adalah hal menepati janji atas apa yang pernah diucapkan. Berdasarkan maknanya, maksud dari contoh 586 adalah memberi gambaran tentang perilaku baik seseorang yang menepati janji atas apa yang pernah diucapkannya. Misalnya di sini, janji seorang anak kepada orang tuanya. Si anak berjanji kepada orang tuanya akan memberikan kado berupa baju jika ia diterima bekerja di perusahaan yang ia impikan. Pihak perusahaan pun menerima si anak ini bekerja di perusahaannya. Setelah menerima gaji pertamanya, si anak tadi pergi ke sebuah toko baju dan membelikan baju untuk kedua orang tuanya. Baju tersebut langsung diberikan kepada kedua orang tuanya sesampai di rumah. Peribahasa yang tepat di sini adalah: “Anak itu, bagai kerbau dipegang talinya, manusia dipegang mulutnya ”. Contoh 587, seperti harimau menyembunyikan kuku bermakna „orang pandai seringkali tidak memamerkan kepandaiannya‟. Dari makna tersebut, harimau merepresentasikan orang yang pandai, sedangkan menyembunyikan kuku diperbandingkan dengan sifat tidak pamer. Pada kenyataannya, seekor harimau ketika menyembunyikan kukunya menandakan bahwa harimau tersebut sedang tidak memperlihatkan kebuasannya , „kebuasan‟ di sini dimaknai dengan kepandaian seseorang, sedangkan menyembunyikan kuku dimaknai dengan sifat tidak pamer. Harimau menyembunyikan kuku mendeskripsikan orang pandai yang tidak memamerkan kepandaiannya. Berdasarkan maknanya, maksud dari contoh 587 adalah memberi gambaran perilaku baik yang dimiliki oleh seseorang yakni tidak pamer atau rendah diri. Peribahasa ini sangat sesuai ketika konteks dituturkan kepada seorang Profesor yang tidak pernah pamer dengan kepandaiannya saat berada di depan umum, seperti tampak dalam kalimat berikut: “Prof. Suprapto itu seperti harimau menyembunyikan kuku ya?” Contoh 588, gagak bersuara murai bermakna „orang bodoh tetapi bersuara dan berbudi bahasa baik‟. Dari makna tersebut, gagak merepresentasikan orang bodoh, sedangkan murai merepresentasikan orang yang bersuara dan berbudi bahasa baik. Pada kenyataannya, seekor gagak itu bersuara keras, sedangkan murai itu burung yang kicauannya kecil. Suara gagak yang keras mendeskripsikan satu keadaan orang yang bodoh, sedangkan kicauan kesil dari seekor murai mendeskripsikan satu sifat baik yakni berbudi bahasa baik. Berdasarkan maknanya, maksud contoh 588 adalah memberi gambaran perilaku baik, yakni perilaku berbudi bahasa baik atau tentang kesopanan, misalnya di sini penutur memiliki teman yang bodoh akan tetapi dia berbudi bahasa baik kepada semua orang. Penutur menuturkan peribahasa ini kepada anaknya mitra tuturnya