Maksud Memuji MAKSUD YANG DIREPRESENTASIKAN OLEH NAMA BINATANG
                                                                                dianggap  menyimpang,  misalnya  seorang  penjahat  atau  pencuri  yang  sudah diterima  oleh  masyarakat  akan  tetapi  ia  mengulangi  perbuatan  mencuri  lagi  dan
tidak  mempunyai  sikap  menyesal  atas  perbuatannya.  Berdasarkan  maknanya, contoh  580  mempunyai  maksud  menyindir,  yakni  penutur  memberi  celaan
kepada  mitra  tutur  yang  dasarnya  hina  tidak  akan  dapat  mengubah  tingkah lakunya  meski  ia  sudah  diberi  tempat  yang  layak.  Dalam  konteks  ini,  misalnya
diucapkan  oleh  masyarakat  di  lingkungan  tempat  tinggal  si  pencuri  tadi  sebut saja  Gondrong  dengan  maksud  menyindir  perilakunya.  Seperti  tampak  dalam
kalimat berikut:
“Anjing itu meskipun dirantai dengan rantai emas sekalipun, niscaya berulang-ulang  juga  ia  ke  tempat  najis.  Jika  melihat  Gondrong  dia  pantas
menerima  peribahasa  itu,  lihat  saja  sekarang  dia  masuk  penjara  lagi  gara-gara mencuri ayam semalam. Untung saja dia tidak mati dihakimi masa”.
Contoh 581, laksana kera dapat bunga
bermakna „orang yang tidak bisa menghargai  sesuatu  karena  tidak  mengerti‟  Widjoputri,  2009:  62.  Dari  makna
tersebut,  kera  merepresentasikan  orang  yang  tidak  bisa  mengerti.  Pada kenyataannya, kera itu jika diberi bunga tidak akan mengerti fungsi bunga karena
seekor  kera  itu  berelasi  berhubungan  dengan  pisang  bukan  dengan  bunga. Berbeda jika lebah yang diberi bunga karena pada dasarnya lebah berelasi dengan
bunga.  Jadi  sangat  wajar  jika  kera  tidak  akan  mengerti  kalau  dia  diberi  bunga karena  tidak  sesuai  dengan  duniannya.  Kera  dapat  bunga  mendeskripsikan  suatu
hal  yang  tidak  bisa  dimengerti  seseorang  karena  tidak  tahu  apa  fungsi  dan kegunaannya.
Peribahasa  ini  dimaknai,  bahwa  seseorang  tidak  akan  bisa  menghargai sesuatu  yang  telah  diperolehnya  jika  orang  tersebut  tidak  mengerti  fungsi  dan
kegunaannya.  Berdasarkan  maknanya,  contoh  581  mempunyai  maksud menyindir  seseorang  yang  tidak  bisa  menghargai  sesuatu  karena  tidak  mengerti.
Sindiran  di  sini  ditujukan  untuk  orang  yang  telah  memberi  sesuatu  yang  tidak sesuai  dengan  kebutuhan  si  penerima.  Konteks  di  sini  misalnya  seorang  ayah
memberikan hadiah kepada seorang anaknya yang tunanetra. Kado yang diberikan adalah kursi roda. Pemberian kursi roda ini, bisa ditafsirkan sebagai sesuatu yang
tidak  menghargai  karena  memang  bukan  itu  yang  dibutuhkannya.  Untuk  itu peribahasa yang tepat adalah:
“Anak itu laksana kera dapat bunga”.
Contoh 582, katak hendak menjadi lembu bermakna „orang yang hendak
meniru  perbuatan  ora ng  lain,  yang  ia  tidak  mungkin  mampu  melaksanakannya‟
Widjoputri, 2009: 56. Dari makna tersebut, katak merepresentasikan orang yang tidak  mampu  miskin,  sedangkan  lembu  merepresentasikan  orang  yang  mampu
kaya.  Pada  kenyataannya,  katak  yang  memaksakan  untuk  menjadi  lembu sangatlah  mustahil,  misalnya  katak  yang  terus  menggelembungkan  tubuhnya
supaya  bisa  menjadi  besar  seperti  lembu  akhirnya  pecahlah  tubuhnya  itu,  dan binasalah dia. Katak mendeskripsikan orang miskin yang hendak berlaga menjadi
orang  kaya,  orang  kaya  di  sini  dideskripsikan  dengan  lembu.  Peribahasa  ini dimaknai bahwa orang miskin yang hendak meniru perilaku orang kaya sangatlah
mustahil, misalnya dilihat dari segi ekonominya.
Berdasarkan  maknanya,  contoh  582  mempunyai  maksud  menyindir, yaitu penutur memberi sindiran kepada mitra tuturnya yang miskin hendak meniru
perilaku  orang  kaya  yang  ia  tidak  mungkin  mampu  melaksanakannya.  Dalam konteks di sini misalnya diucapkan kepada pengemis  yang ingin membeli rumah
mewah  seperti  yang  dimiliki  tetangganya  yang  berprofesi  sebagai  pejabat. Sungguhlah  tidak  mungkin  pengemis  tadi  bisa  membeli  rumah  mewah  yang
berharga ratusan juta bahkan milyaran rupiah. Bisa saja terjadi tetapi butuh waktu yang lama dan panjang. Untuk itu peribahasa yang tepat untuk menyindir adalah:
“Orang itu bagai katak hendak jadi lembu”.
                