Maksud Menggambarkan Keadaan Menyedihkan
Berdasarkan makna
di atas,
contoh 601
memiliki maksud
menggambarkan keadaan kecelakaan, yakni persiapan untuk berumah tangga sudah selesai, tiba-tiba tunangan diambil orang. Dalam konteks ini penutur
mempunyai teman lelaki yang akan merencanakan pernikahan. Rumah sudah dibangun dan persiapan pernikahan lainnya pun sudah dipersiapkan, akan tetapi
tunangannya tiba-tiba direbut oleh lelaki lain. Peribahasa ini pun muncul, seperti tampak dalam kalimat berikut:
“Kau ini sungguh malang kawan, sangkar sudah balam terlepas semoga
kau bis a tabah menghadapi cobaan ini”.
Contoh 602, lepas dari mulut buaya, masuk ke dalam mulut harimau bermakna „terlepas dari kemalangan yang kecil, datang lagi kemalangan yang
lebih besar‟ Widjoputri, 2009: 63. Dari makna tersebut, buaya merepresentasikan satu kemalangan kecil, sedangkan harimau merepresentasikan
satu kemalangan besar. Pada kenyataannya kekuatan seekor harimau jika dibandingkan dengan kekuatan seekor buaya jelaslah kekuatan harimau lebih
besar. Jika ada binatang lain yang terlepas dari mulut buaya, lalu masuk ke mulut harimau sudah tentu binatang itu akan mati. Binatang yang terlepas dari mulut
buaya mendeskripsikan seseorang yang terlepas dari kemalangan kecil. Sedangkan masuk ke mulut harimau mendeskripsikan datangnya kemalangan
yang lebih besar. Berdasarkan
makna di
atas, contoh
602 memiliki
maksud menggambarkan keadaan kecelakaan, yakni seseorang yang terlepas dari
kemalangan kecil datang lagi kemalangan yang lebih besar. Dalam konteks ini misalnya penutur menggambarkan kemalangan yang menimpa temannya
misalnya di sini Dani. Suatu ketika Dani sedang terburu-buru ke kampus karena hari itu ada ujian dan dia bangun kesiangan. Karena terburu-buru Dani dengan
sengaja menerobos rambu lalu lintas. Petugas pun langsung mengejar Dani, tetapi Dani berhasil lolos dari kejaran polisi. Setiba di kampus ternyata Dani tidak boleh
mengikuti ujian dikarenakan terlambat dan dia harus mengulang semester depan. Peribahasa ini pun muncul dari penutur setelah mendengar cerita dari Dani mitra
tuturnya seperti tampak dalam contoh berikut:
“Dani sungguh kasihan kau ini lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau
”.
Contoh 603, seperti ikan kena tuba bermakna „orang sekampung terkena
penyakit secara bersamaan‟ Widjoputri, 2009: 91. Dari makna tersebut, ikan merepresentasikan orang sekampung atau masyarakat, sedangkan tuba
merepresentasikan satu penyakit. Pada kenyataannya ikan itu hidup bergerombolan, gerombolan di sini dimaknai dengan orang sekampung. Dan ikan
yang terkena tuba racun ikan sudah tentu akan banyak yang mati, terkena racun ikan di sini dimaknai dengan terkena penyakit.
Berdasarkan makna di atas, maksud dari contoh 603 adalah penutur ingin menggambarkan keadaan yang bersifat celaka, yakni orang sekampung terkena
penyakit secara bersamaan. Misalnya konteks di sini dalam suatu kampung sedang ada acara hajatan, dimana dalam hajatan itu banyak makanan. Masyarakat
yang datang ke acara tersebut pun sudah tentu memakan makanan yang tersedia. Setelah acara itu selesai, banyak warga mengeluh sakit perut dan harus di bawa ke
rumah sakit. Ternyata setelah diselidiki, makanan yang ada di acara tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi atau kadaluarsa. Dari kasus di atas, penutur pun
menuturkan peribahasa ini untuk menggambarkan keadaan kecelakaan yang dialami oleh masyarakat di kampung tersebut, seperti dalam kalimat berikut:
“Sungguh kasihan mereka, seperti ikan kena tuba”.