materi atau apapun yang telah dibaca dapat dipahami, diinternalisasikan dan pada akhirnya dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2.5.8 Membaca Sebagai Habit
Stephan  R.  Covey  2013  melalui  buku  the  seven  habit  of  higly  effective people 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif kiranya sedikit membantu dalam
meningkatkan  tumbuhnya  budaya  baca.  Kebiasaan  yang  ketujuh  yakni  Asahlah Gergaji, dalam hal ini prinsip pembaharuan diri yang seimbang, jika dihubungkan
dengan  membaca  sebagai  habit,  maka  unsur  terdalam  yang  disumbangkan Stephan  R.  Covey  2013  adalah  mengenai  empat  dimensi  pembaruan.  Empat
dimensi tersebut, antara lain: Fisik, spiritual, mental dan sosialemosional. Lebih  jelas ditekankan oleh Tarcy Hurmali melalui buku seni dan strtaegi
membaca  cepat,  bahwa  jadikan  membaca  sebagai  kebiasaan.  Jika  Anda mempunyai hobi  membaca, maka secara perlahan membaca akan menjadi bagian
dari  hidup  Anda.  Dengan  rajin  membaca,  perbendaharaan  kosa  kata  Anda  akan semakin  kaya.  Anda  juga  mengetahui  lebih  banyak  hal  dan  pengetahuan.
Sehingga sangat membantu untuk memahami buku atau bahan bacaan  yang baru dengan lebih cepat.
Kebiasaan  membaca  seseorang  tergantung  pada  minat  dan  motivasi  dari dalam  diri  seseorang.  Tahap  kedelapan  dari  Sembilan  tahap  yang  ditulis  oleh
Masri  Sareb,  2008  adalah  tahap  mencari  buku  sendiri.  Pada  tahap  ini  seseorang tidak  lagi  menunggu.  Ia  mencari  buku  sendiri.  Kalau  tidak  tersedia  di
perpustakaan pribadi di rumah, ia mencari keluar, ke perpustakaan. Kesadaran ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kiranya  menjadi  sebuah  tahapan  yang  baik  untuk  meningkatkan  kebiasaan membaca.
2.5.9 Prioritas Membaca
Prioritas  membaca  dipengaruhi  oleh  apa  yang  kita  butuhkan  saat  ini, apakah  membaca  jangka  pendek  untuk  hasil  jangka  panjang  akan  impian  kita.
Stephen Covey melalui Setiawan 2012, mengatakan; bagilah buku-buku Anda ke dalam empat kuadran. Kuadaran pertama adalah buku yang termasuk penting dan
mendesak.  Biasanya  yang  termasuk  dalam  kuadran  pertama  adalah  buku-buku kuliah dan dibaca saat mendekati ujian. Kuadran kedua adalah buku yang penting
namun  tidak  mendesak.  Ini  adalah  buku-buku  yang  dibaca  untuk  meningkatkan kualitas  diri  demi  mencapai  impian  atau  untuk  meningkatkan  karier.  Kuadran
ketiga  adalah  buku-buku  yang  tidak  penting  tetapi  mendesak.  Buku  yang dimaksud  dengan  kuadran  ini,  seperti  komik,  majalah  yang  bersifat
menyenangkan diri sendiri. Dan kuadran keempat adalah buku yang tidak penting dan  tidak  mendesak.  Dari  keempat  kuadran  di  atas,  dapat  digaris  bawahi  bahwa
utamakan buku-buku yang akan dibaca sesuai prioritas.
2.6 Kerangka Berpikir
Bagan Kerangka Penelitian FAKTOR  MEMBACA
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
Tes Kemampuan Membaca
Pemahaman Angket Faktor
Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah suatu keterampilan membaca intensif. Selain memahami tulisan, pembaca juga harus mampu memprediksi dan mengritisi suatu
tulisan. Hal itu tentu tidak mudah untuk dilakukan, banyak pelajar dan mahasiswa yang  belum  mencapai  tataran  tersebut.  Maka  dari  itu,  dalam  menjawab  rumusan
masalah mengenai faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI semester V Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta dibutuhkan
angket faktor membaca pemahaman dan tes membaca pemahaman. Angket faktor membaca  pemahaman  berisi  pernyataan-pernyataan  mengenai  faktor  yang
mempengaruhi  tinggi  atau  rendanhya  minat  membaca  para  mahasiswa  PBSI semester  V  Universitas  Sanata  Dharma,  Yogyakarta.  Hal  tersebut  berkaitan
mengenai  faktor  internal  dan  faktor  eksternal  dari  kehidupan  sehari-hari responden. Setelah mengisi angket faktor kemampuan membaca pemahaman, para
responden  akan  mengerjakan  tes  kemampuan  membaca  pemahaman,  dalam  tes tersebut  berisi  soal  pilihan  ganda  yang  akan  mengukur  tingkat  kemampuan
membaca  para  mahasiswa  PBSI  semester  V  Universitas  Sanata  Dharma, Yogyakarta.
Setelah  mendapatkan  hasil  angket  faktor  kemampuan  membaca pemahaman  dan  jawaban  tes  kemampuan  membaca  pemahaman,  peneliti
mengorelasikan  kedua  tes  tersebut.  Hal  itu  dilakukan  untuk  mengetahui  apa  saja faktor  kemampuan  membaca  pemahaman  yang  dialami  oleh  mahasiswa  PBSI
berkaitan  dengan  tinggi  atau  rendanhya  kemampuan  membaca  pemahaman mereka.