Pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

(1)

ABSTRAK

Maharani, Debby. 2016. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B Semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

Penelitian ini mengkaji tentang pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester IV kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang dikemas dalam sebuah modul pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian dilaksanakan terhadap 37 mahasiswa Kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data yang berupa angket kebutuhan pengembangan strategi, faktor membaca mahasiswa, dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman. Data tersebut digunakan peneliti sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pembelajaran membaca pemahaman. Strategi yang telah dikembangkan dimuat dalam produk berupa modul pembelajaran sebagai hasil akhir penelitian ini. Desain produk berupa modul pembelajaran kemudian divalidasi oleh dosen ahli untuk dinilai tingkat kelayakannya sebelum dilakukan uji coba. Berdasarkan validasi tersebut kemudian dilakukan revisi modul pembelajaran membaca pemahaman. Setelah modul dinilai layak kemudian dilakukan uji coba terhadap kelompok tertutup. Hasil uji coba kemudian dievaluasi untuk melihat tingkat keefektifan modul pembelajaran membaca pemahaman.

Hasil penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa yaitu faktor motivasi baca yang tinggi, faktor kondisi emosi, faktor ketertarikan bacaan dan kebermanfaatan yang dimiliki mahasiswa, faktor intelegensi dan faktor latar belakang sosial ekonomi keluarga. Tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 21,9. Peneliti kemudian mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang diberi nama strategi eklektik. Strategi pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI kelas B semester IV Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(2)

ABSTRACT

Maharani, Debby, 2016. The development of the Learning Strategy of Reading Comprehension Ability for Class B Semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. Thesis. Yogyakarta: Indonesia Literature Language Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research studies the development of the learning strategy of reading comprehension ability from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. The goal of this research is to develop the learning strategy of reading comprehension from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma Univeristy in 2015/2016 Academic Year in the form of learning module.

This research is a development research. The research was implemented to 37 students from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. The first step of this research was gathering the data in the form of the needs of the development strategy questionnaire, students’ reading factor, and the result of reading comprehension test. The data was used by the researcher for the foundation to develop the learning study of reading comprehenson. The strategy that had been developed was included in the product in the fomr of learning module as the final result of the research. Product design in the form of learning module was validated by the expert lecturer to assess the feasibility before implementing the experiment. The learning module of reading comprehension was revised based on the validation. The experiment to the close group was done after the module was considered feasible. The result of the experiment was evaluated to see the effectiveness of the reading comprehension learning module.

The result of this research found some factors that influence reading comprehension of the students namely factors motivation to read that is high, the condition of emotion, the reading interest and benefit that is students had, the intelligence and the background of family socioeconomic. The level of reading ability comprehension of the students is in sufficient level of the average value which is 21,9. The researcher then developed the learning strategy of learning comprehension ability called Eklektik Strategy. The learning strategy is expected to be able to develop the reading comprehension ability of the students from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University.


(3)

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PADA MAHASISWA KELAS B SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh: Debby Maharani

121224100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

PADA MAHASISWA KELAS B SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh: Debby Maharani

121224100

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv MOTTO

“Bersabarlah dengan segala hal, tapi terutama bersabarlah terhadap dirimu. Jangan hilangkan keberanian dalam mempertimbangkan

ketidaksempurnaanmu, tapi mulailah untuk memperbaikinya. Mulailah setiap hari dengan tugas yang baru”

(St. Fransiskus dari Sales)

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah” (Thomas Alva Edison)

“Tak usaha yang mengingkari hasil” (Debby Maharani)


(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juni 2016 Yang membuat pernyataan,

Debby Maharani 121224100


(9)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yesus yang selalu mendampingi dan melindungi di mana pun saya berada

Kedua orang tua saya tercinta Untung Basuna dan Christina Rukyanti Kadwarni yang selalu membimbing, memberikan kasih sayang, dan memberikan nasihat

kepada saya.

Kakak dan adikku tersayang Daniel Auri dan Donny Sukma Pamungkas.

Teman hidupku Pascalis Magistra Dewa Pramudya yang tak hentinya memberikan semangat, motivasi, dukungan, dan doa kepada saya.

Segenap sahabat PBSI 2012.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah diberikan selama ini.


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Debby Maharani Nomor Mahasiswa : 121224100

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MAHASISWA KELAS B SEMESTER IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2015/2016

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta pada tanggal 13 Juni 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

Maharani, Debby. 2016. Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B Semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.

Penelitian ini mengkaji tentang pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester IV kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 yang dikemas dalam sebuah modul pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian dilaksanakan terhadap 37 mahasiswa Kelas B semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tahap awal yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data yang berupa angket kebutuhan pengembangan strategi, faktor membaca mahasiswa, dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman. Data tersebut digunakan peneliti sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pembelajaran membaca pemahaman. Strategi yang telah dikembangkan dimuat dalam produk berupa modul pembelajaran sebagai hasil akhir penelitian ini. Desain produk berupa modul pembelajaran kemudian divalidasi oleh dosen ahli untuk dinilai tingkat kelayakannya sebelum dilakukan uji coba. Berdasarkan validasi tersebut kemudian dilakukan revisi modul pembelajaran membaca pemahaman. Setelah modul dinilai layak kemudian dilakukan uji coba terhadap kelompok tertutup. Hasil uji coba kemudian dievaluasi untuk melihat tingkat keefektifan modul pembelajaran membaca pemahaman.

Hasil penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa yaitu faktor motivasi baca yang tinggi, faktor kondisi emosi, faktor ketertarikan bacaan dan kebermanfaatan yang dimiliki mahasiswa, faktor intelegensi dan faktor latar belakang sosial ekonomi keluarga. Tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 21,9. Peneliti kemudian mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang diberi nama strategi eklektik. Strategi pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa PBSI kelas B semester IV Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(12)

ix ABSTRACT

Maharani, Debby, 2016. The development of the Learning Strategy of Reading Comprehension Ability for Class B Semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. Thesis. Yogyakarta: Indonesia Literature Language Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This research studies the development of the learning strategy of reading comprehension ability from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. The goal of this research is to develop the learning strategy of reading comprehension from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma Univeristy in 2015/2016 Academic Year in the form of learning module.

This research is a development research. The research was implemented to 37 students from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University in 2015/2016 Academic Year. The first step of this research was gathering the data in the form of the needs of the development strategy questionnaire, students’ reading factor, and the result of reading comprehension test. The data was used by the researcher for the foundation to develop the learning study of reading comprehenson. The strategy that had been developed was included in the product in the fomr of learning module as the final result of the research. Product design in the form of learning module was validated by the expert lecturer to assess the feasibility before implementing the experiment. The learning module of reading comprehension was revised based on the validation. The experiment to the close group was done after the module was considered feasible. The result of the experiment was evaluated to see the effectiveness of the reading comprehension learning module.

The result of this research found some factors that influence reading comprehension of the students namely factors motivation to read that is high, the condition of emotion, the reading interest and benefit that is students had, the intelligence and the background of family socioeconomic. The level of reading ability comprehension of the students is in sufficient level of the average value which is 21,9. The researcher then developed the learning strategy of learning comprehension ability called Eklektik Strategy. The learning strategy is expected to be able to develop the reading comprehension ability of the students from class B semester IV in Indonesia Literature Language Education of Sanata Dharma University.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Kelas B Semester IV Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan, dukungan, bimbingan, dan doa dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

4. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. sebagai dosen pembimbng yang dengan sabar dalam membimbing, mengarahkan, dan memberikan berbagai masukan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Prodi PBSI dengan karakteristik masing-masing telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu pengetahuan yang penulis butuhkan.

6. Robertus Marsidiq, selaku karyawan sekertariat Prodi PBSI yang dengan sabar memberikan pelayanan administratif kepada peneliti dalam menyelesaikan berbagai urusan administrasi.


(14)

xi

7. Seluruh mahasiswa semester IV kelas B Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Bapak Untung Basuna dan Ibu Christina Rukiyanti Kadwarni, S.Pd. selaku orangtua penulis yang telah memberi kasih sayang dan doa untuk kelancaran dalam menyelesaikan skripsi.

9. Kakakku Daniel Auri yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

10.Adikku Donny Sukma Pamungkas dan Stephani Lidyawati yang selalu menghibur dikala rasa jenuh datang.

11.Pascalis Magistra Dewa Pramudya yang selalu mendengar keluh kesah, memberi cinta, sayang, dukungan, semangat, dan doa kepada peneliti. 12.Sahabat seperjuangan Agatha Regina Pratiwi, Rosendi Galih Susani, dan

Shinta Prabowati yang bersama-sama berjuang dengan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan mahasiswa PBSI 2012 yang telah bersama-sama dalam semangat, suka, dan duka yang meraih kesuksesan dari PBSI. 14.Teman-teman mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia kelas C

yang sama-sama berjuang selama kurang lebih 4 tahun untuk meraih kesuksesan dalam dunia akademik.

15.Teman-teman Kost Kurnia Jaya yang selalu menghibur dikala jenuh datang dan selalu mendengarkan keluh-kesah yang dirasakan oleh peneliti. 16.Bripda Aqmarina Tri Wahyuni selaku sahabat peneliti yang selalu

memberikan motivasi dan semangat dalam berjuang menyelesaikan penelitian yang sedang dilakukan.

17.Olivia Murray selaku saudara sepupu peneliti yang selalu mendukung dan membantu memberikan saran terhadap persoalan yang terkadang dihadapi peneliti.

18.Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.


(15)

xii

Penulis meyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan memberikan inspirasi bagi peneliti lain.

Peneliti


(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …...……… ii

HALAMAN PENGESAHAN ………...………... iii

MOTTO ………...……….... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………. v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ……… vii

ABSTRAK ………...……… viii

ABSTRACT ………..………… ix

KATA PENGANTAR ……….…... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ………... xvi

DAFTAR SKEMA ………..……… xix

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xx

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Peneltian ... 4

1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ……….. 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Batasan Istilah ... 6

1.7 Sistematika Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 8

2.2 Kajian Teori ... 10

2.2.1 Pengertian Membaca Pemahaman ... 11

2.2.2 Tujuan Membaca Pemahaman ... 12

2.2.3 Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman ... 14


(17)

xiv

2.2.5 Pengertian Strategi Pembelajaran …………... 19

2.2.6 Jenis Strategi Pembelajaran ... 20

2.2.7 Pengertian Modul Pembelajaran ……….... 27

2.2.8 Fungsi Modul Pembelajaran ……….. 28

2.3 Kerangka Berpikir ……… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………... 33

3.2 Model Pengembangan …..………... 36

3.2.1 Potensi dan Masalah ………... 37

3.2.2 Pengumpulan Data ………... 38

3.2.3 Desain Produk ……….………... 39

3.2.4 Validasi Desain Produk ………...………... 40

3.2.5 Revisi Desain Produk ………... 40

3.2.6 Uji Coba Produk ………... 41

3.2.7 Produksi Produk ………... 41

3.3 Subjek Penelitian ………..……. 42

3.4 Instrumen Penelitian ... 42

3.4.1 Instrumen Tes ………....………..…………... 42

3.4.1 Instrumen Nontes ……….. 43

3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ... 46

3.5.1 Analisis Data Angket Kebutuhan dan Angket Faktor Membaca … 46

3.5.2 Teknik Analisis Data Tes Kemampuan Membaca Pemahaman …. 47

3.5.3 Uji Coba Instrumen ……… 49

3.5.4 Analisis Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Uji Coba Mahasiswa … 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……….. 51

4.2 Analisis Data ………….……….……… 52

4.2.1 Analisis Data Observasi ……….…... 52

4.2.2 Analisis Angket Kebutuhan Pengembangan Strategi Membaca Pemahaman ………..…... 55


(18)

xv

4.2.3.1 Faktor Internal ……….………...….. 79

4.2.3.2 Faktor Eksternal ………...…….………... 100

4.2.4 Analisis Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ……….... 108

4.3 Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman ………... 120

4.4 Deskripsi Produk ………... 133

4.5 Analisis Data Validasi dan Revisi Produk ……… 134

4.5.1 Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli Membaca ………. 135

4.5.2 Deskripsi Revisi Produk ……… 136

4.5.3. Deskripsi Uji Coba Produk ………... 138

4.6 Pembahasan ……….…………. 140

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Hasil Penelitian ……….……… 147

5.2 Implikasi ……… 150

5.3 Saran-saran ……… 151

DAFTAR PUSTAKA ……….. 153


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Validasi Aspek Isi

Tabel 3.2 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Bahasa Tabel 3.3 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kegrafisan Tabel 3.4 Hasil Penilaian Uji Coba Produk

Tabel 3.5 Penghitungan Skor Skala Lima

Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Analisis Kebutuhan Pengembangan Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman

Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Faktor Membaca Pemahaman Tabel 3.8 Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Tabel 3.9 Panduan Observasi

Tabel 3.10 Kategori Penilaian Nurgiyantoro Tabel 3.11 Penghitungan Skor Skala Lima Tabel 4.1 Kategori Skala Likert

Tabel 4.2 Indikator Strategi Menemukan Arti Kata Sukar Tabel 4.3 Indikator Strategi Menambah Perbendaharaan Kata Tabel 4.4 Indikator Strategi Menemukan Arti Idiom atau Ungkapan Tabel 4.5 Indikator Mengidentidikasi Struktur dan Pilihan Kata Tabel 4.6 Indikator Strategi Menemukan Makna Tersurat Tabel 4.7 Indikator Strategi Menangkap Makna Tersirat


(20)

xvii

Tabel 4.9 Indikator Strategi Menyampaikan Pendapat

Tabel 4.10 Indikator Strategi Membuat Perkiraan Tujuan Penulis Tabel 4.11 Indikator Strategi Memprediksi Peristiwa/Kejadian Tabel 4.12 Indikator Mengulas Substansi Bacaan

Tabel 4.13 Indikator Strategi Memahami Isi Bacaan

Tabel 4.14 Indikator Strategi Memberikan Kritik Terhadap Isi Bacaan Tabel 4.15 Indikator Strategi Menemukan Relevansi Informasi Bacaan Tabel 4.16 Kategori Faktor Membaca

Tabel 4.17 Indikator Motivasi Baca

Tabel 4.18 Indikator Sikap dan Minat Baca Tabel 4.19 Indikator Kebiasaan Membaca Tabel 4.20 Indikator Kondisi Emosi

Tabel 4.21 Indikator Pengetahuan Cara Membaca

Tabel 4.22 Indikator Pengetahuan yang Dimiliki Sebelumnya

Tabel 4.23 Indikator Ketertarikan Terhadap Bacaan dan Kebermanfaatan Tabel 4.24 Indikator Intelegensi

Tabel 4.25 Indikator Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga Tabel 4.26 Indikator Lingkungan dan Waktu

Tabel 4.27 Indikator Teks

Tabel 4.28 Indikator Kuatnya Pengaruh Budaya Lisan Tabel 4.29 Indikator Kuatnya Pengaruh Media Elektronik Tabel 4.30 Kategori ITK


(21)

xviii Tabel 4.31 Hasil Perhitungan ITK

Tabel 4.32 Aspek Menangkat Arti Kata/Istilah Tabel 4.33 Aspek Menangkap Makna Tersirat Tabel 4.34 Aspek Menangkap Makna Tersurat Tabel 4.35 Aspek Menarik Kesimpulan Isi Bacaan Tabel 4.36 Aspek Memprediksi Maksud Penulis Tabel 4.37 Aspek Mengevaluasi Bacaan

Tabel 4.38 Tingkat Kelulusan Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Tabel 4.39 Kriteria Skor Skala Lima

Tabel 4.40 Hasil Validasi Aspek Isi

Tabel 4.41 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Bahasa Tabel 4.42 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kegrafisan Tabel 4.43 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Isi Tabel 4.44 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Bahasa Tabel 4.45 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Penyajian Tabel 4.46 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Kegrafisan Tabel 4.47 Hasil Perhitungan Uji Coba Modul


(22)

xix

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Berpikir

Skema 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Skema 3.2 Tahap-tahap Penelitian


(23)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Hadir Mahasiswa PBSI USD Lampiran 2 Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Angket Analisis Kebutuhan Pengembangan Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Angket Kebutuhan Pengembangan Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman

Lampiran 5 Angket Faktor Membaca

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Faktor Membaca Lampiran 7 Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Lampiran 8 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Lampiran 9 Indeks Tingkat Kesulitan Butir Soal

Lampiran 10 Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Lampiran 11 Kuesioner Penilaian Ahli

Lampiran 12 Hasil Perhitungan Kuesioner Validasi Ahli Lampiran 13 Kuesioner Umpan Balik Mahasiswa


(24)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kegiatan berbahasa merupakan suatu bagian dari kehidupan manusia. Sifat kegiatan berbahasa adalah reseptif dan produktif yang keempatnya saling melengkapi. Kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif meliputi membaca dan menyimak, sedangkan kegiatan berbahasa yang bersifat produktif meliputi berbicara dan menulis. Dallmann (dalam Slamet, 2013: 118) mengungkapkan bahwa kemampuan membaca yang baik merupakan kunci untuk sukses dalam dunia pendidikan.

Seseorang dapat melakukan kegiatan membaca guna memperoleh pengetahuan baru yang bermanfaat untuk mendapatkan informasi. Martutik (2012: 35) mengatakan bahwa membaca merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif-tulis. Reseptif artinya dalam keterampilan membaca seseorang dituntut untuk memahami isi suatu teks. Sedangkan bersifat tulis memiliki arti tuturan yang ditangkap isinya dalam kegiatan membaca adalah teks tulis.

Yetti (2009) berpendapat bahwa orang yang tidak membaca tidaklah lebih beruntung dari orang yang tidak bisa membaca. Pendapat tersebut diperkuat oleh pernyataan yang diberikan oleh Mark Twain (dalam Yetti 2009) , “The man who does not read books has no adwantage over the man who cannot reat them”. Kata-kata bijak tersebut memberikan cerminan betapa pentingnya membaca.


(25)

Kemampuan membaca merupakan kemampuan untuk memahami informasi atau wacana yang disampaikan melalui tulisan. Kebiasaan membaca bagi masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil indeks nasional yang menyebutkan bahwa indeks baca di Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-rata indeks baca negara maju berkisar antara 0,45 sampai dengan 0,62. Hasil tersebut membuktikan bahwa Indonesia menjadi peringkat ketiga dari bawah untuk minat baca (sindonews.com, 19/09/13).

Data lain yang dapat menunjang penulisan ini adalah data fakta sejumlah institusi atau badan-badan penelitian yang telah melakukan survei mengenai tinggi rendahnya minat baca warga Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achicievement), untuk kawasan Asia Timur, Indonesia memegang posisi terendah dengan skor 51,7, di bawah Filipina dengan skor 52,6. Data lainnya dari UNDP, angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65,5 persen (kompasiana.com, 5/04/13).

Mahasiswa adalah salah satu civitas akademik yang sedang menuntut ilmu pengetahuan, sehingga membaca semestinya menjadi kegiatan pokok mahasiswa. Hal itu akan menjadikan sumber inspirasi, sumber pengetahun dan mengasah kekritisan mahasiswa. Kenyataannya saat ini muncul permasalahan di mana minat mahasiswa dalam membaca sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengamatan peneliti tentang rendahnya minat baca mahasiswa dalam aktivitas kegiatan belajar di dalam kelas, mahasiswa kurang turut berpartisipasi dalam bertanya dan memberikan pendapat tentang materi yang diberikan dosen.


(26)

Beberapa pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa kurang berkualitas sehingga kurang memberikan pengetahuan baru yang lebih berbobot bagi dirinya. Mahasiswa juga mengalami kesulitan dalam mengaitkan pengetahuan yang didapat dalam perkuliahan dengan informasi lain yang sebenarnya dapat memperluas wawasan pemikiran. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa tak sedikit mahasiswa yang enggan untuk membaca buku yang terkait dengan materi perkuliahan maupun pengetahuan lainnya. Kegiatan membaca seharusnya menjadi aktivitas rutin mahasiswa untuk memperoleh infornasi dan wawasan yang terbaru sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya dari waktu ke waktu.

Strategi pembelajaran yang tepat akan memudahkan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, persoalan yang terjadi dapat diatasi dengan cara meningkatkan strategi pembelajaran membaca pemahaman mahasiswa. Mahasiswa harus menguasai kemampuan membaca pemahaman karena akan membantu dalam meningkatkan kemampuan belajar, memperluas pengetahuan dan wawasan secara umum, membiasakan diri berpikir kritis, dan membantu untuk aktif berpendapat.

Mengingat akan pentingnya kemampuan membaca, maka diperlukan upaya pengembangan strategi pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian ini nantinya akan menghasilkan modul pembelajaran tentang strategi pembelajaran. Oleh karena itu, judul penelitian ini yaitu “Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Mahasiswa Semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2016


(27)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta?

2. Bagaimana tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta?

3. Bagaimana pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman bagi mahasiswa semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta?

1.3Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat ditentukan tujuan penelitian yakni:

1. Mendeskripsikan faktor membaca mahasiswa semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV Kelas B Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.


(28)

3. Mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman bagi mahasiswa semester IV Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.

1.4Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan strategi baru dalam lingkup pembelajaran kemampuan membaca pemahaman. Hasil pengembangan strategi kemudian disajikan ke dalam produk berupa modul pembelajaran yang dapat digunakan oleh mahasiswa PBSI. Di dalam modul terdapat beberapa bagian yakni penjabaran tujuan di awal setiap bab, pemaparan materi berupa teori-teori yang mendukung, lembar kerja yang digunakan sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan membaca, dan evaluasi materi yang telah dipaparkan sebelumnya.

1.5Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, adapun penjabaran manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang dapat digunakan dalam pembelajaran perkuliahan mahasiswa.


(29)

2. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan strategi membaca pemahaman.

1.6Batasan Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah membaca, membaca pemahaman, dan strategi pembelajaran. Berikut uraian mengenai istilah tersebut.

a. Membaca Pemahaman

Bond (1979) mengemukakan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman dan penafsira yang memadai terhadap makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tulis.

b. Strategi Pembelajaran

Sunendar (2008: 9) strategi pembelajaran merupakan strategi pembelajaran yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai ke tahap evaluasi, serta program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu pengajaran.

c. Pengembangan Modul

Pengembangan modul merupakan proses penyusunan paket pembelajaran yang di dalamnya terdapat komponen-komponen tujuan belajar


(30)

beserta sistem evaluasinya sehingga tercipta suatu kematangan yang digunakan dalam proses pembelajaran (Sudjana 2007: 132).

1.7Sistematika Penelitian

Penelitian ini dijabarkan menjadi lima bab. Setiap bab diuraikan secara sistematis sebagai berikut.

Bab I berisi tentang pendahuluan. Uraian mengenai pendahuluan ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori. Lantasan teori menjabarkan hal-hal sebagai berikut: penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Metodologi penelitian ini menjabarkan jenis penelitian, model pengembangan, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. Bab IV adalah pembahasan yang menjabarkan hasil penelitian. Pada bab tersebut berisi deskripsi data serta hasil penelitian dan pembahasannya. Bab V merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari data-data yang telah diolah dan saran-saran.


(31)

8 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Dua penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sekarang ini masih relevan untuk dilaksanakan, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Stella Abriyanti (2015) dan Maria Dwi Rianti (2015). Berikut ini akan diuraikan tentang topik yang diangkat untuk penelitian, tujuan penelitian, populasi penelitian, metode pengumpulan data, dan hasil yang didapat.

Penelitian pertama, penelitian yang dilakukan oleh Stella Abriyanti (2015) mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul penelitian Pengembangan Media Adobe Captive 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran interaktif dengan mengembangkan media Adobe Captive 5.0 dan modul pembelajaran menyimak cerita pendek mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester 1 di SMA Santa Laurensia Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Langkah penelitian ini yaitu dengan melakukan analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar menimak bahasa Indonesia kelas XI semester I.

Relevansi penelitian di atas dengan penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan jenis penelitian pengembangan yang menghasilkan produk.


(32)

Produk yang dihasilkan berupa modul pembelajaran. Perbedaan penelitian ini terdapat pada pengguna media dan modul yakni untuk siswa kelas XI semester 1 SMA Santa Laurensia Tangerang, sedangkan pada penelitian pengembangan strategi ini modul pembelajaran dikhususkan bagi mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penelitian selanjutnya dikaji oleh Maria Dwi Rianti (2015) mahasiswa PBSI Uiversitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul penelitian Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan Faktor Membaca dan Hasil Tes Kemampuan Membaca Pemahaman pada Mahasiswa Semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta Tahun Ajaran 2015. Kajian dalam penelitian tersebut yaitu mengenai penggunaan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman berdasarkan faktor membaca dan hasil tes kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa semester VI. Penelitian tersebut dilakukan di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta tahun ajaran 2015.

Tujuan dari penelitian tersebut yaitu (1) mendeskripsikan faktor membaca mahasiswa, (2) mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa, dan (3) mendeskripsikan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI PBSI Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor membaca mahasiswa dinyatakan tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan persentase dari hasil klasifikasi


(33)

tiap indikator sebesar 70,70% masuk dalam kategori tinggi, (2) kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI berada pada kategori membaca pemahaman cukup. Hal itu didukung dengan nilai rata-rata mahasiswa sebesar 18,81, (3) penentuan strategi pembelajaran disesuaikan dengan aspek membaca pemahaman yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Relevansi penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu sama-sama mengkaji tentang kemampuan membaca pemahaman. Perbedaan terletak pada jenis penelitian dan subjek penelitian. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Penelitian yang dilakukan oleh Maria menggunakan mahasiswa semester VI PBSI Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta sebagai subjek. Akan tetapi, subjek dalam penelitian ini menggunakan mahasiswa semester IV PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Posisi penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian kedua yang bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mahasiswa. Dengan begitu ada referensi untuk peneliti dalam mengembangkan dan mencari strategi yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan membaca pemahaman pada mahasiswa.

2.2 Kajian Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni membaca pemahaman, tujuan membaca pemahaman, prinsip membaca pemahaman, faktor-faktor kemampuan membaca pemahaman, tingkat kemampuan membaca pemahaman,


(34)

dan strategi pengajaran membaca pemahaman. Adapun penjabaran teori tersebut sebagai berikut.

2.2.1 Pengertian Membaca Pemahaman

Peneliti memaparkan beberapa pandangan yang diberikan oleh para ahli untuk mendalami pengertian membaca pemahaman. Seorang ahli bernama Bond (1979) memaparkan bahwa membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tulis. Pernyataan tersebut dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan membaca, bahwa tujuan utama dari proses membaca yaitu mendapatkan pemahaman dan penafsiran makna yang secara tertulis dipaparkan. Untuk memahami bacaan dan menafsirkan makna maka pembaca perlu mengaktifkan pemikiran dan memiliki kesadaran yang tinggi sehingga mampu mengolah informasi/ materi yang dibacanya.

Somadayo (20011: 11) menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan proses dalam memperoleh makna yang secara aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang sebelumnya telah dimiliki oleh pembaca yang kemudian dikaitkan dengan isi yang terdapat dalam bacaan. Pernyataan tersebut berkesinambungan dengan pernyataan yang dipaparkan oleh ahli di atas jika dilihat dari proses penafsiran makna dapat dilakukan oleh pembaca dengan mengkaitkan antara skemata yang telah diperoleh dengan pengetahuan yang baru didapatkan melalui membaca. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembaca yang


(35)

aktif berpikir akan lebih mudah mendapatkan pemahaman serta makna yang ingin disampaikan penulis.

Pendapat lain dipaparkan oleh Suyoto (2008: 1) yang menyatakan bahwa membaca pemahaman atau komprehensi ialah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pernyataan tersebut mengingatkan pembaca bahwa pemahaman yang dimiliki berupa seluk beluk ide pokok yang terdapat dalam bacaan, detail penting yang harus diserap oleh pembaca, dan juga keseluruhan dari pengertian yang ada sehingga pemahaman yang didapatkan menjadi utuh. Jika hal-hal penting tersebut telah dipahami maka akan memudahkan pembaca untuk memahami inti atau konsep yang ingin disampaikan kepada pembaca.

Berdasarkan beberapa pendapat tokoh di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman merupakan proses memahami ide dan makna yang secara tertulis terdapat dalam bacaan serta mengikutsertakan proses berpikir yang secara aktif untuk melakukan penjembatanan antara skemata yang sebelumnya telah dimiliki oleh pembaca yang kemudian dikaitkan dengan isi dalam bacaan sehingga pembaca mampu memperluas pemahaman.

2.2.2 Tujuan Membaca Pemahaman

Membaca hendaknya mempunyai tujuan karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan. Tujuan berfungsi sebagai pedoman mengenai hal-hal yang ingin dicapai oleh pembaca. Menurut Greane dan Patty


(36)

(dalam Tarigan 1985: 37) mengemukakan beberapa tujuan membaca pemahaman diantaranya: (1) menemukan ide pokok kalimat, paragraf, wacana, (2) memilih butir-butir penting, (3) menentukan orgaisasi bacaan, (4) menarik kesimpulan, (5) menduga makna dan meramalkan dampak-dampak, (6) merangkum apa yang telah terjadi, (7) membedakan fakta dan pendapat, dan (8) memperoleh informasi dari aneka sarana khusus seperti ensiklopedia, atlas, peta dan sebagainya. Berdasarkan pandangan ahli tersebut, pembaca hendaknya menetapkan tujuan yang akan dicapai sehingga proses membaca akan menghasilkan sesuatu.

Somadayo (2011: 11) berujar bahwa tujuan membaca pemahaman yaitu memperoleh pemahaman secara mendalam. Somadayo mengklasifikasikan indikator membaca pemahaman menjadi tiga yakni, seseorang dapat dikatakan memahami bacaan apa bila memiliki beberapa kemampuan, diantaranya: (1) kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan yang digunakan oleh penulis, (2) kemampuan menangkap makna tersurat dan tersirat, dan (3) kemampuan membuat simpulan. Indikator dapat digunakan oleh pembaca untuk melihat seberapa besar kemampuan yang telah dimiliki dengan mengacu terhadap tiga kemampuan di atas.

Dari penjabaran kedua ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan membaca pemahaman yaitu pembaca mampu memperoleh pemahaman bacaan secara mendalam untuk menemukan ide pokok, menarik kesimpulan, menduga makna , dan memperoleh informasi dari berbagai macam jenis bacaan yang ada. Pembaca harus memiliki kemampuan menangkap arti kata,


(37)

menangkap makna tersurat dan tersirat, serta memiliki kemampuan membuat simpulan untuk dapat dikatakan bahwa ia memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik.

2.2.3 Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman

Banyak faktor yang mempengarui proses membaca pemahaman. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi proses membaca pemahaman yang dikemukakan oleh para ahli. Ahuja (2010: 70) berpendapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi membaca mencakup dua hal, yaitu faktor internal dan lingkungan. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri pembaca. Faktor internal ini meliputi, motivasi pembaca, kemampuan mendengar bunyi, cacat wicara, kebiasaan dalam membaca, dan tujuan membaca. Sedangkan faktor lingkungan adalah faktor yang berasal dari luar diri pembaca. Faktor tersebut meliputi, penerangan atau pencahayaan.

Pendapat di atas senada dengan pendapat Johnson dan Pearson yang mengelompokkan faktor-faktor membaca menjadi dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Johnson dan Pearson dalam Zuchdi (2007: 23) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan membaca dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu yang terdapat dalam diri pembaca dan yang ada di luar pembaca. Faktor-faktor yang berada di dalam diri pembaca meliputi kemampuan linguistik (kebahasaan), minat (seberapa kepedulian pembaca terhadap tugas membaca atau perasaan umum mengenai membaca, dan perkuliahan), dan kumpulan kemampuan membaca (seberapa baik pembaca


(38)

dapat membaca), kebiasaan membaca, ketertarikan terhadap bacaan, tingkat intelegensi, dan kebermanfaatan bagi pembaca.

Faktor di luar pembaca dibedakan menjadi dua kategori, yaitu unsur-unsur bacaan dan lingkungan membaca. Unsur-unsur-unsur pada bacaan atau ciri-ciri tekstual meliputi kebahasaan teks yaitu tingkat kesulitan bahan bacaan, dan organisasi teks, adalah jenis pertolongan yang tersedia pada bacaan bisa berupa bab, subbab, grafik atau tabel serta susunan tulisan. Sedangkan unsur lingkungan berupa suasana, waktu, dan pengaruh media elektronik bagi kegiatan membaca.

Pendapat yang disampaikan oleh Ahuja dapat melengkapi faktor membaca yang dikemukakan oleh Johnson dan Pearson, seperti tujuan membaca belum ditetapkan oleh Johnson dan Pearson. Menurut peneliti tujuan membaca kuat berpengaruh dalam hasil yang akan diperoleh seseorang setelah membaca. Hal tersebut menjadi acuan hal apa saja yang akan didapat sehingga pembaca dapat mementingkan kebutuhan informasi yang ingin diperoleh. Sehingga jika kedua pandangan tersebut dikolaborasikan maka akan menunjang penelitian yang dilakukan sehingga faktor-faktor membaca yang mempengaruhi mahasiswa diperoleh secara merinci dan memantapkan hasil yang diperoleh.

Selain itu, terdapat faktor-faktor yang menunjang kesuksesan dalam kegiatan membaca. Berikut ini merupakan penjabaran faktor-faktor membaca yang dipaparkan Somadayo (2011: 30) yaitu:

a. Tingkat intelegensi, orang yang memiliki IQ yang berbeda sudah pasti hasil dan kemampuan membacanya akan berbeda pula.


(39)

b. Kemampuan berbahasa, keterbatasan kosakata yang dimiliki seseorang akan membuat sulit proses pemahaman sebuah bacaan.

c. Sikap dan minat, sikap ditunjukkan dengan rasa senang atau tidak senang, sedangkan minat adalah keadaan di dalam diri seseorang yang mampu mendorongnya untuk melakukan sesuatu.

d. Keadaan bacaan yang berkaitan dengan tingkat kesulitan hal yang dikupas, seperti aspek perwajahan atau desain halaman buku.

e. Kebiasaan membaca, yang berarti seseorang memiliki tradisi dalam membaca atau meluangkan banyak waktu untuk membaca yang telah menjadi kebutuhan.

f. Pengetahuan tentang cara membaca, misalnya dalam menentukan ide pokok dengan cepat, mampu menangkap kata kunci dengan cepat, dan sebagainya.

g. Latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya. h. Emosi

i. Pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki sebelumnya.

Berdasarkan penjabaran faktor-faktor di atas berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, terdapat dua hal penting yang harus dicermati oleh peneliti yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang dimiliki oleh pembaca. Faktor internal merupakan faktor yang sangat penting karena berkaitan dengan diri pembaca. Pembaca yang memiliki minat, motivasi, kebiasaan membaca yang tinggi, serta menyadari manfaat membaca akan membantu meningkatkan kemampuan membaca pemahamannya semakin terasah.


(40)

Faktor penting lain yang akan digali oleh peneliti yaitu faktor eksternal. Faktor eksternal berkaitan dengan lingkungan tempat seseorang membaca. Seseorang yang memiliki kebiasaan membaca yang baik dan kegiatan membacanya terjadwal secara rutin akan terbantu dengan suasana lingkungan yang sesuai pada saat melakukan kegiatan membaca. Seseorang yang berada dalam lingkungan yang masyarakatnya gemar membaca pun akan mempengaruhi kegiatan membaca dalam dirinya menjadi lebih baik.

2.2.4 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman

Kemampuan membaca pemahaman menuntut seseorang untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman itu sendiri maksudnya adalah memahami isi bacaan, mencari hubungan antar kalimat, sebab akibat, penafsiran, dan mengorganisasikan masalah yang ada dalam bacaan. Terdapat dua orang ahli yaitu Harris & Hodges (1991: 226) menyebutkan bahwa terdapat beberapa tingkatan proses membaca pemahaman, antara lain:

a. Mendapatkan makna harafiah b. Mendapatkan makna interpretatif c. Mendapatkan makna yang dibaca

d. Mereaksi apa yang dibaca dengan kreatif

Davis (1989: 93) menyebutkan bahwa membaca pemahaman mampu mengukur kemampuan membaca seseorang dalam aspek (1) mengidentifikasi kata, (2) menantisipasi makna, (3) menyimpulkan kata dari konteks, (4) menjalin ide dalam konteks, (5) menyimpulkan konteks menemukan maksud penulis, sikap,


(41)

penekanan, cara-cara penulis, (6) mengidentifikasi strategi penulis, dan (7) mengidentifikasi struktur penulisan. Berdasarkan pendapat tersebut terlihat kemampuan awal yang harus dimiliki mahasiswa sampai dengan kemampuan untuk mengidentifikasi struktur penulisan dalam bacaan agar mampu memiliki kemampuan membaca pemahaman yang tinggi.

Terdapat tiga level membaca pemahaman yaitu pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretatif (interpretative comprehension), serta pemahaman kritis (critical comprehension). Pemahaman literal membuat mahasiswa memahami ide dan informasi yang tersurat dalam teks. Pemahaman interpretatif yaitu dalam membaca mahasiswa dituntut untuk memahami ide dan informasi yang tersirat dalam teks. Sedangkan pemahaman kritis adalah siswa harus menganalisis, mengevaluasi, memberikan tanggapan terhadap informasi dan fakta di dalam teks (Heilman, dkk 1986: 190). Pendapat Heilman tersebut berbeda dengan Anderson (dalam Tarigan 1986) yang mengklasifikasikan tingkat membaca pemahaman dalam setiap aspek yang terdapat dalam bacaan yaitu yaitu (1) megidentifikasi arti kata/ istilah, (2) menangkap makna tersurat, (3) menangkap makna tersirat, (4) menyimpulkan, (5) memprediksi, dan (6) mengevaluasi.

Peneliti menyesuaikan tingkat kognitif yang dimiliki mahasiswa dengan teori tingkat kemampuan membaca pemahaman yang dipaparkan oleh ahli, tingkat kemampuan membaca pemahaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) menangkap arti kata/istilah, (2) menangkap makna tersirat, (3) menangkap makna tersurat, (4) menarik kesempulan isi bacaan, (5) mengevaluasi bacaan, dan (6)


(42)

memprediksi maksud penulis. Keenam hal tersebut akan digunakan peneliti untuk mengukur tingkat kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai subjek penelitian.

2.2.5 Pengertian Strategi Pembelajaran

Banyak pengertian mengenai strategi pembelajaran yang dipaparkan oleh ahli. Pengertian strategi pembelajaran yang dipaparkan oleh Stern (dalam Sunendar, 2011:7) yaitu strategi pembelajaran merupakan kecenderungan atau sifat-sifat umun dari pendekatan yang digunakan oleh pembelajaran bahasa. Pernyataan lain disebutkan oleh Nunan (dalam Sunendar, 2011:7) mengartikan strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran.

Peneliti membandingkan kedua pengertian di atas, Stern sebagai ahli menonjolkan bahwa strategi pembelajaran merupakan sebuah pendekatan yang telah disusun oleh seorang pembelajar dalam memahami sesuatu di dalam proses belajarnya. Sedangkan Nunan cenderung menyetujui bahwa strategi pembelajaran merupakan proses mental yang digunakan pada saat melakukan pembelajaran. Peneliti berpendapat bahwa dari kedua pernyataan tersebut dapat dielaborasikan antara pendekatan dengan proses mental yang dilakukan seseorang dalam melakukan proses pembelajaran karena keduanya saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain. Pendekatan yang baik dan cocok jika diterapkan mampu membangun proses mental kegiatan berpikir seorang pembelajar.


(43)

Strategi belajar berhubungan dengan pemrosesan, penyimpanan, dan pengambilan masukan pemerolehan seperti yang dikatakan Brown (dalam Sunendar, 2011:7) bahwa konsep strategi belajar merupakan tingkah laku yang tidak teramati dalam diri pembelajar. Peneliti mendapat pengertian lain yang selaras dengan pengertian di atas, Mujiono (dalam Sunendar 2011: 8) berpendapat bahwa strategi pembelajaran memiliki arti suatu garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dari kedua pendapat tersebut jika ditarik benang merahnya dapat diketahui strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan pembelajaran untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan yang dilakukan oleh pengajar mulai dari perencanaan hingga tahap evaluasi, serta program tindak lanjut dalam situasi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

2.2.6 Jenis Strategi Pembelajaran Membaca

Tujuan pembelajaran membaca pemahaman dapat dicapai melalui bermacam-macam strategi. Pada dasarnya strategi pembelajaran membaca pemahaman merupakan siasat yang dapat dilalui oleh mahasiswa dalam proses memahami isi teks serta menangkap makna yang terkandung di dalamnya. Terdapat beberapa macam strategi yang dapat digunakan seperti Know What to Learn (KWL), Strategi Directed Reading Thinking Actyvity (DRTA), TEELS (Title, Examine, Look, and Setting), SQ3R, PQ4R, dan PORPE.


(44)

Rahim (2007: 41) menjabarkan bahwa strategi KWL (Know-Want to-Know-Learned) bertujuan untuk memberi peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Strategi ini dapat pula memperkuat kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pertanyaan dari berbagai topik. Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi KWL menurut Rahim (2007: 41) adalah sebagai berikut:

a. Langkah awal dalam KWL yaitu What I Know (K). Tahap pertama ini siswa dan guru melakukan brainstroming mengenai apa yang telah diketahui siswa berkaitan dengan tema, topik, judul dan ilustrasi dalam teks yang akan dibaca.

b. Langkah What I Want (W). Tahap selanjutnya yaitu memberikan sejumlah pertanyaan kepada para siswa. Dalam tahap ini membimbing kegiatan membaca menjadi kegiatan yang bertujuan dan pikiran siswa menjadi terfokus pada hal-hal yang hendak dicarinya dalam teks.

c. Langkah What I Learn (L). Tahap terakhir setelah siswa selesai membaca, arahkan siswa untuk menulis tentang apa yang telah mereka pelajari dari bacaan yang telah dibaca.

Strategi selanjutnya yaitu strategi Membaca dan Berpikir Secara Langsung atau DRTA (Direct Reading Thinking Activities). DRTA merupakan strategi pembelajaran dimana guru memberikan motivasi terhadap usaha dan konsentrasi siswa dengan cara melibatkan siswa secara intelektual dan mendorong siswa untuk merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi serta mengevaluasi solusi sementara (Rahim 2007:47). Tujuan dari strategi DRTA ini


(45)

yaitu untuk melatih siswa dalam menggunakan konsentrasi dan berpikir guna memahami isi bacaan secara serius. Langkah-langkah dalam menggunakan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah:

a. Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul. b. Membuat prediksi dari petujuk gambar.

c. Membaca bahan bacaan atau teks yang dibagikan guru berdasarkan pilihannya terhadap gambar yang telah dipilih.

d. Menilai prediksi dan menyesuaikan prediksi. Setelah siswa membaca teks yang dipilih kemudian guru melakukan penilaian terhadap prediksi yang telah dibuat siswa. (Rahim 2007: 50).

Kedua strategi yang telah dipaparkan mampu membantu pembaca untuk aktif berpikir sehingga hasil yang didapatkan melalui membaca mampu mengembangkan tingkat intelektual seorang pembaca. Strategi lain yang dapat digunakan untuk membaca pemahaman yaitu TEELS (Title, Examine, Look, and Setting) dalam (Ridge & Skinner 2010). Berikut langkah-langkah yang diterapkan dalam strategi TEELS:

a. Title. Tahap awal dalam strategi ini mengajak siswa untuk mengamati judul bacaan yang akan digunakan untuk memahami arah bacaan.

b. Examine. Tahap kedua yaitu siswa membaca secara sekilas suatu bagian bacaan untuk menemukan kata kunci isi bacaan.

c. Look (Look for). Siswa menemukan kata-kata kunci yang sering diulang-ulang dalam bacaan. Langkah ini akan mengaktifkan prior knowladge yang dimiliki siswa.


(46)

d. Look (Look for). Tahap ini mengharuskan siswa mencari kata-kata yang tidak diketahui maknanya dan kemudian mencari maknanya. Jika selama membaca tidak memahami makna kata-kata yang digunakan siswa akan mengalami kesuliatan dalam memahami substansi bacaan.

e. Setting. Langkah terakhir ini dimaksudkan untuk menemukan hal-hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, gambaran, atau periodesasi peristiwanya.

Berdasarkan langkah-langkah yang terdapat dalam strategi TEELS karakteristik yang dimiliki oleh strategi tersebut yaitu membantu pembaca untuk mengkaitkan unsur-unsur yang terdapat dalam bacaan untuk menemukan makna yang sesuai dengan konteks dengan cara menghubungkan kedua hal tersebut. Kemudian terdapat pula strategi SQ3R yang memiliki langkah-langkah mulai dari survey, question, read, recite, dan review. Menurut Santoso (2001) strategi ini merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dari mensurvei isi, membuat pertanyaan, membaca isi, menceritakan isi bacaan dan meninjau kembali. Kelima langkah dalam strategi SQ3R harus ditempuh secara berurutan agar tujuan pembelajaran membaca pemahaman dapat dicapai. Berikut pemaparan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam strategi SQ3R.

a. Survey (Peninjauan) merupakan proses awal yang harus ditempuh mahasiswa dalam mengindentifikasi unsur-unsur teks atau informasi awal yang dibaca. Tujuan survey yaitu untuk mempercepat, menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide penting, melihat susunan bahan


(47)

bacaan, mendapatkan minat perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat lebih banyak.

b. Question (Pertanyaan) adalah membuat pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di dalam benak pembaca sebelum kegiatan membaca buku dilakukan.

c. Read (Membaca) yaitu kegiatan membaca yang harus dilakukan pembaca dalam memahami makna tersirat maupun tersurat dalam teks, menyimpulkan isi yang terdapat dalam teks, mengevaluasi substansi yang terkandung dalam teks, menangkap maksud penulis, dan membuat prediksi setelah bacaan selesai dibaca.

d. Recite, menceritakan isi bacaan yang telah dibaca dengan menggunakan kata-kata sendiri. Proses recite ini melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang dibaca. Cara melakukan tahap recite ini dengan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat sebelum membaca.

e. Review adalah mengulas kembali keseluruhan substansi/ isi dalam teks dengan menggunakan bahasa sendiri

Selain strategi SQ3R, strategi lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman yaitu strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Refleksi, Recite, dan Review). Strategi PQ4R adalah strategi yang digunakan untuk membantu para siswa mengingat dan menghafal apa yang mereka baca dan digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang dibaca dengan tujuan untuk mempelajari sampai tuntas setiap bab dalam buku. Terdapat


(48)

6 langkah yang wajib ditempuh dalam metode ini, yaitu Preview, Question, Read, Refleksi, Recite, dan Review. Langkah dalam strategi ini lebih menekankan elaborasi isi bacaan. Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:

a. Preview, siswa harus membaca selintas dengan cepat bahan bacaannya mulai dari topik, sub topik, judul, atau ringkasan pada akhir sebuah bab. b. Question adalah membuat daftar pertanyaan terkait isi bacaan. Pertanyaan

dapat menggunakan kata tanya apa, siapa, mengapa, dan bagaimana sehingga akan lebih membantu dalam mengingat apa yang dibaca.

c. Read, pembaca mulai membaca bahan bacaan dengan disertai proses pemahaman dari semua sisi bacaan meliputi kata sulit, makna, maupun bacaan yang terkandung di dalamnya.

d. Reflect, apa yang telah didapatkan pembaca kemudian direfleksikan kembali dengan mengaitkan isi bacaan dengan pengetahuan lain yang dimiliki pembaca dengan cara menghubungkan informasi yang telah diketahui, megaitkan topik dalam teks dengan konsep utama, memecahkan kontradiksi dalam informasi yang ada, menggunakan materi itu untuk memecahkan masalah yang disimulasikan.

e. Recite yaitu mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan menyaring dan menanyakan serta menjawab pertanyaan yang ada.

f. Review yaitu mengulang kembali isi bacaan secara menyeluruh menggunakan rumusan bahasa sendiri.


(49)

Satu lagi strategi yang dapat digunakan untuk membaca pemahaman yaitu strategi PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate) merupakan teknik membaca pemahaman yang dikembangkan oleh Simpsin (dalam Zuchdi, 2008: 153), yang didesain untuk menolong mahasiswa dalam merancangm memantau, dan mengevaluasi materi bacaan yang dipelajari. Teknik PORPE terdiri dari lima langkah yang dapat dijabarkan, (1) Predict, langkah ini didesain untuk memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang berpotensi untuk membimbing mahasiswa dalam melakukan kegiatan sesudah menyelesaikan suatu bacaan. Mahasiswa diharapkan memperjelas tujuan utama mereka dalam membaca, mengidentifikasi aspek penting dalam teks, dan berfokus pada pokok isi bacaan. (2) Organize, dalam langkah ini mahasiswa mengorganisasi informasi utama yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang telah diprediksi sebelumnya, (3) Rehearse, mahasiswa diminta menyimpan gagasan-gagasan utama, contoh-contoh, dan keseluruhan ringkasan isi bacaan dalam ingatan. (4) Practice, pada tahap ini mahasiswa menguji hasil belajar mereka dengan menuliskan secara rinci hal-hal yang telah diingat sebelumnya, dan (5) Evaluate, tahap terakhir dalam strategi ini yaitu mengevaluasi kualitas jawaban-jawaban pertanyaan yang telah ditulis sebelumnya.

Berdasarkan paparan strategi pembelajaran membaca pemahaman di atas dapat disimpulkan bahwa strategi yang dibutuhkan oleh mahasiswa yaitu (1) strategi menangkap arti kata/istilah, (2) strategi menangkap makna tersirat, (3) strategi menangkap makna tersurat, (4) strategi menarik kesimpulan isi bacaan, (5) strategi memprediksi maksud penulis, dan (6) strategi mengevaluasi bacaan.


(50)

2.2.7 Pengertian Modul Pembelajaran

Modul pembelajaran merupakan paket pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen seperti tujuan belajar, bahan pelajaran, metode pembelajaran, alat atau media, sumber belajar, dan sistem evaluasinya (Sudjana 2007: 132). Sedangkan menurut Soemirat (1980: 3) modul adalah bingkisan bahan pelajaran secara tertulis yang dapat dipelajari oleh siswa dengan aktivitasnya, dimana bimbingan guru/ pendidik diatur sesedikit mungkin. Jika dibandingkan kedua pernyataan tersebut memiliki keselarasan, peneliti dapat menarik gagasan bahwa modul pembelajaran merupakan alat bantu pembelajaran yang didalamnya telah mencakup keseluruhan unsur-unsur pembelajaran mulai dari tujuan sampai dengan sistem evaluasi dengan tujuan memudahkan pembelajar dalam melakukan aktivitas belajar.

Modul pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik (Prastowo 2013: 106). Teori yang dipaparkan oleh Sudjana dan Soemirat jika dikaitkan dengan teori menurut Prastowo akan menjadi semakin kuat. Prastowo mencermati tingkat kognitif pembelajar dalam penyusunan modul yang sebelumnya tidak dicermati oleh kedua ahli di atas. Kesesuaian tingkat kognitif dengan modul pembelajaran penting untuk dicermati karena akan berpengaruh pada tujuan yang harus dicapai.

Berdasarkan kedua teori tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa modul adalah paket pembelajaran yang dikemas secara tertulis yang mencakup


(51)

komponen pembelajaran dengan memperhatikan tingkat kognitif pembelajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mengurangi porsi guru sebagai pembimbing.

2.2.8 Fungsi Modul Pembelajaran

Fungsi modul menurut Soemirat (1980:4) adalah sebagai alat untuk mengkomunikasikan unit pelajaran kepada siswa secara individual, untuk kemudian dipahami, dimengerti dan dapat menyelesaikan tugas-tugas yang ada dengan sedikit mungkin layanan dan bimbingan dari guru. Modul disusun untuk membantu proses pembelajaran. Berdasarkan pernyataan tersebut peneliti menilai fungsi utama modul pembelajaran yaitu agar seorang pembelajar mampu berlatih secara mandiri untuk menyelesaikan sebuah rangkaian pembelajaran yang dimuat dalam sebuah produk.

Pernyataan Soemirat ditegaskan oleh pendapat yang dilontarkan Hamdani bahwa fungsi modul pembelajaran yaitu menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntukan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa (Hamdani 2011:220). Dari pendapat Hamdani dapat ditegaskan bahwa pentingnya modul pembelajaran harus disertai dengan mempertimbangkan kesesuaian kurikulum dan kebutuhan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tepat.

Ahli lain Santyasa (2009: 12) menuturkan bahwa fungsi modul yaitu sebagai bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran mahasiswa, dengan modul mahasiswa dapat belajar lebih terarah dan sistematis. Dari


(52)

pernyataan tersebut peneliti dapat berpendapat bahwa mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi yang dituntut oleh kegiatan pembelajaran yang diikutinya. Modul juga diharapkan memberikan petunjuk belajar bagi mahasiswa selama mengikuti perkuliahan. Jika dilihat dengan tingkat kognitif mahasiswa modul dapat digunakan sebagai bahan belajar mandiri tanpa memerlukan perhatian dosen secara penuh karena di dalamya telah tersedia materi dan langkah-langkah pembelajaran secara sistematis.

Berdasarkan pemaparan ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi modul pembelajaran yaitu memudahkan pembelajar untuk mampu belajar secara mandiri di dalam rangkaian pembelajaran yang disusun dengan memperhatikan kesesuaian tingkat kognitif/ intelektual pembelajar dalam komponen modul sehingga pembelajaran menjadi lebih sistematis dan terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.


(53)

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir memudahkan pembaca untuk memahami alur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini. Berikut merupakan skema kerangka berpikir dalam penelitian pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman

Skema 2.1 Kerangka Berpikir Strategi Pembelajaran Kemampuan

Membaca Pemahaman

Angket Kebutuhan Pengembangan

Strategi

Angket Faktor Membaca Mahasiswa

Tes Kemampuan Membaca Pemahaman

Pengembangan Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca

Pemahaman

Pengembangan Modul Strategi Pembelajaran Kemampuan Membaca


(54)

Analisis kebutuhan diperoleh melalui angket analisis kebutuhan pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman dan angket faktor membaca yang dibagi menjadi dua yaitu, fakotr internal dan faktor eksternal. Hasil angket analisis kebutuhan pengembangan strategi digunakan peneliti untuk dapat menemukan teknik-teknik yang sesuai dalam pengembangan strategi baru yang akan dihasilkan. Selain itu angket faktor membaca menjadi dasar pengembangan strategi, berdasarkan hasil analisis peneliti mampu menyesuaikan antara kondisi mahasiswa dengan strategi yang dibutuhkan.

Selain analisis kebutuhan berupa angket, penelitian ini juga menggunakan tes kemampuan membaca pemahaman yang berguna untuk mengukur tingkat kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI PBSI kelas B Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tes membaca pemahaman mencakup aspek-aspek membaca pemahaman yaitu menangkap arti/istilah, menangkap makna tersurat, menangkap makna tersirat, menarik kesimpulan isi bacaan, memprediksi maksud penulis, dan yang terakhir mengevaluasi isi bacaan. Tahap analisis selanjutnya yaitu menganalisis aspek-aspek membaca pemahaman berdasarkan hasil tes.

Berdasarkan data yang telah peroleh melalui analisis, peneliti dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai untuk setiap aspek yang dibutuhkan mahasiswa dalam pembelajaran. Strategi bertujuan untuk mengurangi kelemahan yang dimiliki dan mmengurangi tingkat ancaman yang sewaktu-waktu dapat muncul ketika melakukan kegiatan membaca. Strategi yang dikembangkan berupa strategi baru yang berpedoman pada strategi yang sudah ada sebelumnya


(55)

tetapi dengan melakukan pembaharuan berdasarkan analisis kebutuhan. Pengembangan strategi pembelajaran membaca pemahaman disusun menjadi sebuah produk berupa modul yang akan diujicobakan kepada mahasiswa. Uji coba modul bertujuan untuk melihat kekurangan yang muncul sehingga dapat dilakukan tahapan revisi menjadi modul yang dapat dimanfaatkan mahasiswa dalam setiap pembelajaran membaca pemahaman.


(56)

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Learning Development Reaserch). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester IV PBSI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Produk akhir yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa modul pembelajaran strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan.

Metode penelitian dan pengembangan (Research and development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010: 407). Selain itu, menurut Sukmadinata (2005) metode penelitian dan pengembangan merupakan proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk telah ada sebelumnya.

Menurut Sugiyono (2010: 298) terdapat 10 langkah penelitian dan pengembangan yang dapat digunakan dalam penelitian pendidikan, yaitu:

a. Potensi dan masalah. Potensi merupakan segala sesuatu yang bila digunakan akan memiliki nilai tambah, sedangkan masalah merupakan penyimpangan antara sesuatu yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi. Masalah yang muncul dapat diatasi melalui penelitian research & development.


(57)

b. Mengumpulkan informasi. Berbagai informasi perlu dikumpulkan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan akan mengatasi masalah yang ada.

c. Desain produk. Untuk menghasilkan sebuah produk baru maka peneliti membuat rancangan kerja baru yang hasil akhirnya berupa desain produk baru yang lebih lengkap karakteristiknya. Dalam dunia pendidikan, produk yang dihasilkan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk pendidikan misalnya buku ajar, modul, metode mengajar, kurikulum, dan lainnya.

d. Validasi Desain. Validasi desain adalah proses kegiatan untuk menilai sebuah rancangan produk lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi produk dilakukan dengan menghadirkan pakar atau seseorang yang sudah ahli untuk menilai desain baru sehingga dapat diketahui apa saja kelemahan dan kekuatannya.

e. Revisi desain. Kelemahan yang telah diketahui dalam tahap validasi desain kemudian kelemahan tersebut dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

f. Uji coba produk. Dalam bidang pendidikan desain produk dapat langsung diuji coba setelah divalidasi dan direvisi. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi apakah metode baru lebih efektif dibandingkan dengan metode yang lama.

g. Revisi produk. Untuk mencapai nilai maksimal dari sebuah produk maka kelemahan dan kekurangan perlu direvisi agar kenyamanan dalam penggunaan


(58)

produk dapat meningkat pada level yang lebih tinggi. Setelah direvisi, maka perlu diujicobakan kembali.

h. Uji coba pemakaian. Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkungan yang luas.

i. Revisi produk. Revisi produk dilakukan jika pemakaian dalam kondisi nyata terhadap kekurangan dan kelemaham.

j. Pembuatan produk masal. Pembuatan produk masal dilakukan jika produk yang telah diujicobakan dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.

Berikut merupakan 10 langkah yang terdapat dalam prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono yang telah dirangkum ke dalam skema.

Skema 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan

Langkah-langkah penelitian pengembangan di atas bergantung pada situasi yang akan dihadapi dalam sebuah penelitian. Berkaitan dengan judul dan situasi

Potensi dan Masalah Uji coba produk

Revisi produk

Pengumpulan data atau informasi

Revisi desain

Uji coba pemakaian produk

Desain produk

Validasi desain

Revisi produk

Pembuatan produk masal


(59)

lapangan, peneliti menyederhanakan sepuluh langkah pelaksanaan proses penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono menjadi tujuh langkah penelitian. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) menentukan potensi dan masalah yang terjadi (melakukan analisis kebutuhan), (2) mengumpulkan informasi, (3) membuat desain produk, (4) melakukan validasi desain, (5) melakukan revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) produksi produk.

3.2 Model Pengembangan

Tahap-tahap dalam penelitian pengembangan ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 298). Seperti yang telah dijelaskan pada subbab jenis penelitian, peneliti menyederhanakan sepuluh tahapan yang ada dalam penelitian pengembangan menurut Sugiyono menjadi tujuh tahap yang sesuai dengan situasi, kondisi dan waktu penelitian yang akan dilakukan. Berikut skema dari tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

Skema 3.2 Tahap-tahap Penelitian

Potensi dan Masalah

Mengumpulkan Informasi

Desain Produk

Revisi Desain

Validasi

Uji Coba Produk

Produksi Produk


(60)

Berikut penjabaran dari ketujuh langkah yang digunakan dalam penelitian ini. (1) peneliti menentukan potensi dan masalah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini, (2) mengumpulkan informasi melalui pengumpulan data yang diperoleh dari angket analisis kebutuhan, angket faktor membaca, dan tes kemampuan membaca pemahaman untuk mengetahui kebutuhan mahasiswa mengenai strategi pembelajaran membaca pemahaman, (3) peneliti mendesain produk awal dengan mencagu pada data-data yang sebelumnya telah diperoleh, (4) desain produk yang telah dibuat kemudian diserahkan kepada dosen ahli untuk dilakukan validasi dan penilaian, (5) merevisi desai produk berdasarkan penilaian yang telah dilakukan oleh dosen ahli, (6) melakukan uji coba produk pada kelompok terbatas, dan (7) memproduksi produk untuk kalangan terbatas.

3.2.1 Potensi dan Masalah

Sugiyono (2010: 409) menerangkan bahwa potensi merupakan segala sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Potensi utama yang terdapat dalam penilitian ini yaitu adanya mata kuliah membaca intensif di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Potensi tersebut dianggap mampu meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa melalui kegiatan dalam perkuliahan dan aktivitas yang terjadi pada saat proses belajar berlangsung. Selain itu, kemampuan membaca pemahaman merupakan potensi yang dimiliki mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademisnya. Mahasiswa yang memiliki kemampuan membaca pemahaman cenderung dapat menyerap informasi dan


(61)

materi dari bahan bacaan dengan baik. Kemampuan menyerap materi yang baik akan membantu mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya pula.

Segala potensi yang dimiliki akan menjadi masalah jika tidak dapat mendayagunakannya dengan baik. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti mengenai angket faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca mahasiswa dan tes kemampuan membaca pemahaman diketahui terjadi adanya ketidakselarasan dari hasil keduanya. Ketidakselarasan tersebut didapat dari hasil angket faktor membaca menunjukkan hasil yang tinggi, sedangkan tes kemampuan membaca mahasiswa menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman mahasiswa masuk dalam kategori cukup. Masalah tersebut timbul karena perkuliahan yang dilakukan kurang maksimal. Mahasiswa tidak menggunakan strategi membaca yang tepat pada saat membaca sehingga pemahaman yang didapat tidak menyeluruh.

Berdasarkan adanya potensi dan masalah yang telah dipaparkan di atas, peneliti mencoba mengembangkan sebuah strategi baru yang cocok dengan kebutuhan mahasiwa. Strategi baru yang dihasilkan nantinya akan dibuat menjadi sebuah produk berupa modul pembelajaran mahasiswa yang diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa.

3.2.2 Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dipaparkan, peneliti kemudian mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pengembangan strategi


(62)

pembelajaran membaca pemahaman bagi mahasiswa dengan hasil akhir berupa modul pembelajaran. Pengumumpulan data yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini menggunakan observasi, angket, dan tes. Teknik tersebut dipilih dengan tujuan agar peneliti mengetahui karakteristik dan kebutuhan mahasiswa dalam pengembangan strategi pembelajaran kemampuan membaca pemahaman beserta modul sebagai hasil akhir penelitian.

3.2.3 Desain Produk

Penelitian pengembangan dalam ranah dunia pendidikan menuntut agar produk akhir yang dihasilkan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk pendidikan yang dapat menunjuang proses pembelajaran misalnya sepert buku ajar, modul, metode mengajar, kurikulum, dan evaluasi pembelajaran. Untuk menghasilkan produk tersebut maka peneliti sebaiknya merancang desain produk baru yang dianggap lengkap karakteristiknya (Sugiyono 2010: 412).

Untuk merancang sebuah desain produk yang sifatnya baru, peneliti mengembangkan strategi pembelajaran ke dalam bentuk modul keterampilan membaca pemahaman bagi mahasiswa. Kegiatan awal yang dilakukan peneliti adalah menganalisis karakteristik mahasiswa terhadap kegiatan membaca pemahaman. Berdasarkan data yang telah terkumpul selanjutnya peneliti mengembangkan sebuah strategi baru yang sesuai dengan kondisi mahasiswa.

Peneliti kemudian mengumpulkan materi yang sesuai dengan strategi yang telah dikembangkan. Selanjutnya, materi-materi yang telah dikumpulkan oleh


(1)

199

perkembangan kognitif mahasiswa 2 Keefektifan kalimat yang

digunakan

3 Penggunaan tanda baca dan kalimat sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD)

Jumlah 11

Rata-rata Skor 3,6

Kategori Baik

Tabel 4.42 Hasil Validasi Aspek Kelayakan Kegrafisan

No Aspek yang Dinilai Skala Penilaian

1 2 3 4 5

Format Modul Strategi Pembelajaran Membaca Pemahaman 1 Kemenarikan judul 

2 Pemilihan gambar/foto sesuai dan tepat dengan materi dan komponen tiap modul

3 Kesesuaian komposisi warna, kulit, dan ilustrasi.

4 Kejelasan petunjuk penggunaan modul

 

5 Kesesuaian ukuran dan tebal modul

 

Jumlah 18

Rata-rata Skor 3,6


(2)

200


(3)

(4)

202

Lampiran 14 Hasil Perhitungan Umpan Balik Terhadap Uji Coba Modul Tabel 4.43 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Isi

Mahasiswa Indikator Jumlah

Rata-rata

Kategori

1 2

1 4 5 9 4,5 Sangat Baik

2 5 5 10 5 Sangat Baik

3 4 5 9 4,5 Sangat Baik

4 5 5 10 5 Sangat Baik

5 5 5 10 5 Sangat Baik

Rata-rata Seluruh Mahasiswa 4,8 Sangat Baik

Keterangan Indikator:

1. Materi dalam modul strategi pemelajaran membaca mudah dimengerti 2. Manfaat modul strategi pembelajaran membaca pemahaman bagi

mahasiswa

Tabel 4.44 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Bahasa

Mahasiswa Indikator Jumlah

Rata-rata

Kategori

1 2

1 4 4 8 4 Baik

2 5 5 10 5 Sangat Baik

3 4 4 8 4 Baik

4 4 5 9 4,5 Sangat Baik

5 5 5 10 4 Baik

Rata-rata Seluruh Mahasiswa 4,3 Sangat Baik

Keterangan Indikator:

1. Petunjuk penggunaan modul strategi pembelajaran membaca pemahaman mudah dipahami.

2. Bahasa yang digunakan dalam modul strategi pembelajaran membaca pemahaman mudah dipahami.


(5)

203

Tabel 4.45 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Penyajian

Mahasiswa Indikator Jumlah

Rata-rata

Kategori

1 2 3

1 4 5 5 14 4,6 Baik

2 4 5 5 14 4,6 Sangat Baik

3 4 3 5 12 4 Baik

4 5 5 3 13 4,3 Sangat Baik

5 5 4 5 14 4,6 Baik

Rata-rata Seluruh Mahasiswa 4,4 Sangat Baik

Keteranagan Indikator:

1. Anda senang menggunakan modul strategi pembelajaran membaca pemahaman.

2. Tampilan modul strategi pembelajaran membaca pemahaman menarik perhatian.

3. Modul strategi pembelajaran membaca pemahaman dapat digunakan secara mandiri.

Tabel 4.46 Hasil Perhitungan Aspek Kelayakan Kegrafisan

Mahasiswa Indikator Jumlah

Rata-rata

Kategori

1 2 3

1 4 5 5 14 4,6 Sangat Baik

2 5 4 5 14 4,6 Sangat Baik

3 5 4 4 13 4,4 Sangat Baik

4 4 5 3 12 4 Baik

5 4 4 5 13 4,4 Sangat Baik

Rata-rata Seluruh Mahasiswa 4,4 Sangat Baik

Keterangan Indikator:

1. Modul strategi pembelajaran membaca pemahaman menarik perhatian. 2. Teks dalam modul strategi pembelajaran membaca mudah dibaca.

3. Penggunaan huruf, serta kombinasi warna dalam modul strategi pembelajaran membaca pemahaman mudah dibaca dan jelas.


(6)

204

Tabel 4.47 Hasil Perhitungan Uji Coba Modul

No Aspek Penilaian Rata-rata

Skor

Kategori

1 Kelayakan Isi 4,8 Sangat Baik

2 Kelayakan Bahasa 4,3 Sangat Baik

3 Kelayakan Penyajian

4,4 Sangat Baik

4 Kelayakan Kegrafisan

4,4 Sangat Baik

Rata-rata Skor 4,4 Sangat Baik

Berdasarkan tabel di atas dapat dinyatakan bahwa skor rata-rata yang

diperoleh dalam uji coba modul mendapatkan skor 4,4% yang masuk dalam


Dokumen yang terkait

Informasi penerimaan mahasiswa baru program doktor ilmu komputer universitas indonesia tahun ajaran 2013:2014 • semester ganjil

1 131 5

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

19 111 67

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Strategi pembelajaran baca tulis Al-qur'an pada kegiatan ekstrakurikuler meningkatakan kemampuan membaca dan menulis al-qur'an studi kasus SLTP Ilsam Nurul Jihad

13 104 78

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

Pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa calon guru sekolah dasar(Studi pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar Universitas Majalengka tahun ajaran 2015/2016)

0 0 12

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 20

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 9