Kalimat Topik Topik Sentence, Kalimat Pengembang Kalimat Penegas

28 j Penanda kesimpulan, seperti kata kesimpulan, ringkasnya, garis besarnya, dan rangkuman. 2 Transisi berupa kalimat Menurut Tarigan 1987: 18, transisi berupa kalimat lebih dikenal dengan istilah kalimat penuntun. Kalimat penuntun berfungsi sebagai transisi dan sebagai pengantar topik utama yang akan diperbincangkan. Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai pengganti kalimat topik. Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam suatu paragraf terdapat kalimat penuntun sebagai transisi, maka kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun selesai. Contoh kalimat penuntun adalah sebagai berikut. Ringkasnya tata bahasa meliputi tiga hal, yakni 1 fonologi, 2 morfologi dan 3 sintaksis. Fonologi berhubungan dengan studi tata bunyi, morfologi mengenai studi tata kata dan sintaksis membicarakan tata kalimat.

b. Kalimat Topik Topik Sentence,

Menurut Tarigan 1987: 18-19, kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum. Ada tiga kemungkinan letak kalimat topik dalam suatu paragraf. Kemungkinan pertama, pada bagian awal paragraf, setelah transisi kalau ada transisi pada paragraf tersebut. Kemungkinan kedua, terdapat pada bagian akhir paragraf. Kemungkinan ketiga, berada di tengah-tengah paragraf, tapi hal ini jarang ditemui.

c. Kalimat Pengembang

Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf termasuk kalimat pengembang. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan 29 pemaparan kalimat topik. Pengembangan kalimat topik yang bersifat kronologis biasanya berkaitan dengan benda atau kejadian dengan waktu. Urutannya, masa lalu-kini-masa yang akan datang. Bila pengembangan kalimat topik berkaitan dengan jarak, biasanya berkaitan dengan benda, peristiwa, atau hal dengan ukuran jarak. Urutannya, dimulai dari jarak yang paling dekat-lebih jauh-paling jauh. Bila pengembangan kalimat topik berkaitan dengan sebab- akibat maka kemungkinan urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, kemudian diikuti akibatnya, atau sebaliknya, akibatnya dinyatakan terlebih dahulu baru kemudian dipaparkan sebabnya. Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya Tarigan, 1987: 19.

d. Kalimat Penegas

Menurut Tarigan 1987: 20, kalimat penegas adalah elemen paragraf yang keempat dan terakhir. Elemen pertama transisi, elemen kedua kalimat topik, dan elemen ketiga kalimat pengembang. Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama, sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik. Kedua, sebagai daya penarik bagi pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan. Kedudukan kalimat penegas dalam suatu paragraf tidak bersifat mutlak. Berbeda dengan kalimat topik dan kalimat pengembang yang bersifat mutlak. Kalimat penegas ada bila pengarang merasa memerlukannya untuk menunjang kejelasan informasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

2. Syarat-syarat Paragraf yang Baik