14
b. Perjudian dan HO Sudah Tidak Ada Lagi
c. Seratus Orang Tokoh Islam Akan Menerima Penjelasan
Akan tetapi, jika tidak terdiri dari klausa, maka kalimat judul itu termasuk golongan kalimat tak berklausa yang semuanya berwujud satuan frase. Contoh
kalimat  judul  yang  termasuk  golongan  kalimat  tak  berklausa  adalah  sebagai berikut.
a. Tantangan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
b. Dua Bidang Terlemah Dalam Pelaksanaan Transmigrasi.
c. Seorang Pendeta dari Gunung Wilis.
d. Polandia dan Doktrin Brezhnev.
3. Fungsi Sintaksis Unsur-Unsur Kalimat
Menurut  Alwi,  dkk  2010:  333,    Untuk  dapat  mengetahui  fungsi  unsur kalimat,  kita  perlu  mengenal  ciri  umum  tiap-tiap  fungsi  sintaksis.  Subjek
merupakan  fungsi  sintaksis  yang  berupa  nomina,  frasa  nominal,  atau  klausa seperti contoh berikut Alwi, dkk, 2010: 334-335.
a. Harimau binatang liar.
b. Anak itu belum makan.
c. Yang tidak ikut upacara akan ditindak.
Subjek  sering  juga  berupa  frasa  verbal.  Contoh  kalimat  yang  mempunyai subjek berupa frasa verbal.
a. Membangun gedung bertingkat mahal sekali.
15
b. Berjalan kaki menyehatkan tubuh.
Pada umumnya, subjek terletak di  sebelah kiri  predikat. Jika unsur subjek panjang dibandingkan dengan unsur predikat, subjek sering juga diletakkan di
akhir  kalimat.  Contoh  kalimat  yang  mempunyai  subjek  di  sebelah  kanan predikat adalah sebagai berikut.
a. Manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian tidak banyak.
Tidak banyak manusia yang mampu tinggal dalam kesendirian. Subjek  pada  kalimat  imperaktif  adalah  orang  kedua  atau  orang  pertama
jamak  dan  biasanya  tidak  hadir.  Contoh  kalimat  imperatif  yang  mempunyai subjek berbentuk orang kedua adalah sebagai berikut.
a. Tolong [kamu] bersihkan meja ini.
b. Mari [kita] makan.
Subjek pada kalimat aktif transitif akan menjadi pelengkap bila kalimat itu dipasifkan seperti tampak pada contoh berikut.
a. Anak itu [S] menghabiskan kue saya.
b. Kue saya dihabiskan oleh anak itu [Pel].
Predikat  kalimat  biasanya  berupa  frasa  verbal  atau  frasa  adjektival.  Pada kalimat  yang  berpola  SP,  predikat  dapat  pula  berupa  frasa  nominal,  frasa
numeral,  atau  frasa  preposisional.  Contoh  kalimat  yang  mempunyai  predikat yang  berupa  frasa  verbal,  frasa  adjektival,  frasa  nominal,  frasa  numeral,  dan
frasa preposisional adalah sebagai berikut. a.
Ayahnya  guru bahasa Inggris. P=FN b.
Adiknya dua. P=FNum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Ibu sedang ke pasar. P=Fprep
d. Dia sedang tidur. P=FV
e. Gadis itu cantik sekali. P= FAdj
Objek adalah konstituen kalimat  yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang  berupa  verba    transitif  pada  kalimat  aktif.  Letak  objek  selalu  setelah
langsung  predikatnya.  Sufiks  -kan-  dan  i  serta  prefiks  meng-  umumnya merupakan pembentuk verba transitif. Pada contoh 1 berikut Icuk merupakan
objek  yang  dapat  dikenal  dengan  mudah  oleh  kehadiran  verba  transitif bersufiks
–kan: menundukkan. a.
Morten menundukkan Icuk. Objek  biasanya  berupa  nomina  atau  frasa  nominal.  Jika  objek  tergolong
nomina,  frasa  nominal  tak  bernyawa,  atau  persona  ketiga  tunggal,  nomina objek itu dapat diganti dengan pronomina
–nya; dan jika berupa pronomina aku dan  kamu  tunggal,  bentuk
–ku  dan  –mu  dapat  digunakan.  Contoh  kalimat yang  mengandung  nomina  objek  dapat  diganti  dengan  pronomina  adalah
sebagai berikut. a.
Adi mengunjungi Pak Rustam. Adi mengunjunginya.
b. Beliau mengatakan bahwa Ali tidak akan datang.
Beliau mengatakannya. c.     Saya ingin menemui kamu-mu.
d.     Ina mencintai dia-nya. e.     Ibu mengasihi aku-ku.
17
Selain  satuan  berupa  nomina  dan  frasa  nominal,  objek  dapat  pula  berupa klausa seperti pada contoh berikut.
a. Pemerintah mengumumkan bahwa harga BBM akan naik.
Objek  pada  kalimat  aktif  akan  menjadi  subjek  jika  kalimat  itu  dipasifkan seperti contoh berikut.
a. Pembantu membersihkan ruangan saya. [O]
b. Ruangan saya S dibersihkan oleh pembantu. [Pel]
Orang  sering  menggabungkan  pengertian  objek  dan  pelengkap.  Hal tersebut dapat dimengerti karena antara kedua fungsi tersebut memang terdapat
kesamaan.  Baik  objek  maupun  pelengkap  sering  berwujud  nomina  dan keduanya juga sering menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba.
Pada contoh di atas tampak bahwa ruangan saya adalah frasa nominal dan berdiri di belakang verba membersihkan, kemudian oleh pembantu juga berdiri
di  belakang  verba  dibersihkan.  Akan  tetapi,  pada  kalimat  a  frasa  nominal
tersebut  dinamakan  objek,  sedangkan  pada  b  disebut  pelengkap,  yang  juga dinamakan komplemen. Objek pada kalimat a berubah menjadi subjek pada
kalimat  b  karena  kalimat  a  merupakan  kalimat  aktif  yang  diubah  menjadi kalimat pasif yang terdapat pada kalimat b.
Persamaan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada ciri-ciri berikut.
Objek Pelengkap
Berada langsung di belakang predikat. Berada langsung di belakang predikat.
18
Perbedaan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada ciri-ciri berikut.
Objek Pelengkap
1 Berwujud  frasa  nominal  atau
klausa. 1
Berwujud  frasa  nominal,  frasa verbal,  frasa  adjektival,  frasa
preposisional, atau klausa. 2
Menjadi  subjek  akibat  pemasifan kalimat.
2 Tidak dapat menjadi subjek akibat
pemasifan kalimat. 3
Dapat  diganti  dengan  pronominal -nya.
3Tidak  dapat  diganti  dengan –nya-
kecuali  dalam  kombinasi  preposisi selain di, ke, dari, dan akan.
Keterangan  merupakan  fungsi  sintaksis  yang  paling  beragam  dan  paling mudah  berpindah  letaknya.  Keterangan  dapat  berada  di  akhir,  di  awal,  dan
bahkan di tengah kalimat. Pada umumnya, kehadiran keterangan dalam kalimat bersifat  manasuka.  Keterangan  biasanya  berupa  frasa  nominal,  frasa
preposisional,  atau  frasa  adverbial.  Contoh  kalimat  yang  mempunyai  fungsi sintaksis keterangan adalah sebagai berikut.
a. Dia memotong rambutnya.
b. Dia memotong rambutnya di kamar.
c. Dia memotong rambutnya dengan gunting.
d. Dia memotong rambutnya kemarin.
Unsur  di  kamar,  dengan  gunting  dan  kemarin  pada  contoh  di  atas merupakan keterangan yang sifatnya manasuka. Selain berupa kata atau frasa,
fungsi keterangan dapat pula diisi oleh klausa seperti contoh berikut. a.
Dia memotong rambutnya sebelum dia mendapat peringatan dari sekolah. b.
Dia memotong rambutnya segera setelah dia diterima bekerja di bank. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Makna  keterangan  ditentukan  oleh  perpaduan  makna  unsur-unsurnya. Dengan  demikian,  keterangan  di  kamar  mengandung  makna  tempat,  dengan
gunting  mengandung  makna  alat,  kemarin  menyatakan  makna  waktu,  dan sebelum  dia  mendapat  peringatan  dari  sekolah  serta  setelah  dia  diterima
bekerja di bank juga mengandung makna waktu. Sedangkan  menurut  Ramlan  2005:  82,  berdasarkan  strukturnya,  S  dan  P
dapat  ditukarkan  tempatnya.  Maksudnya,  S  mungkin  terletak  di  muka  P  atau sebaliknya  P  mungkin  terletak  di  muka  S.  Kalimat  a  dan  b  di  atas  dapat
diubah susunan unsur klausanya menjadi sebagai berikut. a.
Tidak berlari-lari ibu. b.
Sangat lemah tubuhnya. Unsur  tidak  berlari-lari  a  dan  sangat  lemah  b  menduduki  fungsi  P,
sedangkan  unsur  ibu  a  dan  tubuhnya  b  menduduki  fungsi  S.  Objek  selalu terletak di belakang predikat yang terdiri dari kata verbal transitif. Jika Predikat
itu terdiri dari kata verbal transitif, maka klausa tersebut dapat diubah menjadi klausa pasif dan kata yang menduduki fungsi O akan menjadi fungsi S. Contoh
kalimat  yang  mengandung  kata  verbal  transitif  yang  kemudian  dapat  diubah menjadi klausa pasif adalah sebagai berikut.
a. Pemerintah akan menyelenggarakan pesta seni.
S P
O b.   Pesta seni akan diselenggarakan oleh pemerintah.
S P
Keterangan Pelaku Pelengkap  mempunyai  persamaan  dengan  objek,  yaitu  selalu  terletak  di
belakang  predikat.  Perbedaan  antara  objek  dan  pelengkap  adalah  objek  selalu terdapat  dalam  klausa  yang  dapat  dipasifkan,  sedangkan  pelengkap  terdapat
20
dalam klausa yang tidak dapat diubah menjadi bentuk pasif atau juga terdapat dalam  klausa  pasif.  Contoh  kalimat  yang  mengandung  fungsi  sintaksis
pelengkap. a.
Anak itu dibelikan baju baru oleh Pak Sastro. Frase  baju  baru  pada  kalimat  a  menduduki  fungsi  PEL  karena  frase  itu
selalu terletak  di  belakang predikat  dalam klausa  pasif. Sedangkan, frase  oleh Pak Sastro pada kalimat di bawah ini menduduki fungsi KET karena unsur ini
mempunyai  letak  yang  bebas,  dapat  terletak  di  depan  S  P,  bahkan  dapat  juga dipindahkan ke tempat antara S dan P seperti contoh berikut.
a. Oleh Pak Sastro anak itu dibelikan baju baru.
b. Anak itu oleh Pak Sastro dibelikan baju baru.
Pada umumnya KET mempunyai letak yang bebas, artinya dapat terletak di depan  S  dan  P,  dapat  terletak  di  antara  S  dan  P,  dan  dapat  juga  terletak  di
antara  P  dan  O  serta  terletak  di  antara  P  dan  PEL  karena  O  dan  PEL  dapat dikatakan  selalu  menduduki  tempat  langsung  di  belakang  P,  setidak-tidaknya
mempunyai kecenderungan demikian seperti contoh berikut. a.
Akibat taufan desa-desa itu musnah. Dalam  kalimat  di  atas  unsur  yang  menduduki  fungsi  KET  adalah  unsur
akibat taufan yang terletak di muka S dan P. Unsur KET itu dapat dipindahkan ke antara S dan P, dan dapat  juga dipindahkan ke belakang S dan P, menjadi
sebagai berikut. a.
Desa-desa itu akibat taufan musnah. b.
Desa-desa itu musnah akibat taufan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Struktur Kalimat Dasar