Pengembangan Paragraf dengan Repetisi Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi

47

g. Pengembangan Paragraf dengan Perbandingan atau Pengontrasan

Pengembangan paragraf dengan perbandingan atau pengontrasan dilakukan untuk menyatakan persamaan dan perbedaan dua hal yang disebut sebagai ide pokok dalam kalimat pokok. Contoh paragraf yang mengandung pengembangan paragraf dengan perbandingan atau pengontrasan adalah sebagai berikut. Anak sulungku yang kini berusia tujuh tahun benar-benar berbeda dengan adiknya. Wajah sulung anakku lebih mirip ibunya, sedangkan adiknya lebih mirip saya. Dalam hal makan, sulit sekali membujuk si sulung agar mau makan. Ia hanya menggemari makanan-makanan seperti coklat atau es krim. Sementara adiknya tidak pernah menolak makanan apa pun. Bahkan, obat- obat yang diberikan dokter ketika sakit pun dianggapnya makanan juga. Akibat nafsu makan yang berbeda ini, tubuh si sulung jauh lebih kurus dibandingkan dengan adiknya. Akan tetapi, baik si sulung maupun adiknya mudah marah jika tidak memperoleh yang diinginkannya. Dalam hal ini, mereka lebih mirip dengan saya. Ide pokok paragraf di atas adalah perbedaan dan persamaan si sulung dan adiknya. Ide pokok ini dikembangkan dengan menyebutkan sejumlah perbedaan keduanya, seperti kemiripan wajahnya, bentuk fisik tubuhnya, dan kegemaran makan. Lalu, kesamaannya adalah tentang sifat suka marah kalau tidak memperoleh yang diinginkan dan hal ini sama dengan sifat ayahnya.

h. Pengembangan Paragraf dengan Repetisi

Pengembangan paragraf dengan menggunakan repetisi maksudnya adalah ide pokok yang diulang pada kalimat-kalimat penjelas. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan kembali pada ide pokok itu. Contoh paragraf yang mengandung pengembangan paragraf dengan repetisi adalah sebagai berikut. 48 Pernikahan memang bisa saja menjadi ikatan yang mengungkung kebebasan, bisa juga malah menjadi pintu masuk udara kebebasan, bisa juga malah menjadi pintu masuk udara kebebasan lainnya. Pernikahan adalah bersatunya dua nilai. Yang menjadi adalah apakah ada kesesuaian dalam nilai-nilai itu atau tidak. Apakah ada kesesuaian untuk berekspresi atau tidak. Apakah pernikahan itu menyebabkan potensi personal semakin tergali atau tidak. Kalau jawabannya adalah “ya”, berarti pernikahan itu merupakan pintu kebebasan, tetapi kalau tidak, pernikahan adalah kungkungan. Ide pokok pada paragraf adalah tentang pernikahan. Kemudian ide pokok ini dikembangkan dalam beberapa kalimat penjelas dengan mengulang-ulang kata pernikahan itu.

i. Pengembangan Paragraf dengan Klasifikasi

Pengembangan paragraf dengan klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokkan sesuatu dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan satu kriteria tertentu. Contoh paragraf yang mengandung pengembangan paragraf dengan klasifikasi adalah sebagai berikut. Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi yang memungkinkan seorang kritikus untuk membuat suatu sintese umum dari beberapa jenis kritik tersebut, bergantung pada pilihan pendekatan yang digunakannya. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastranya sebagai karya seni dengan wawasan moral dan agama, memperjelas penilaian perilaku sosial dan patokan-patokan moral yang tersirat di dalam karya sastra. Pendekatan historis yang bekerja atas dasar lingkungan karya sastra itu sendiri berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan formal yang terutama sangat ditekankan oleh kritik baru, menekankan nilai karya sastra dalam lingkup pertimbangan struktur dan unsur-unsur estetik yang biasanya tanpa pertimbangan lainnya. Pendekatan impresionistik yang menjadi ciri khas aliran romantik menekankan efek personal karya sastra pada kritikusnya.

j. Pengembangan Paragraf dengan Analogi