Pembelajaran IPA di SD Materi daur hidup hewan

14 7. Menjelaskan Menjelaskan berlangsung ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat yang diturunkan dari teori atau hasil penelitian atau pengalaman. Penjelasan meliputi proses sebab-akibat yang mencakup bagian pokok dari suatu sistem atau peristiwa dan menentukan apakah perubahan pada system atau peristiwa tersebut mempengaruhi perubahan yang lain. Penjabaran diatas menunjukkan bahwa kemampuan memahami juga memiliki hubungan erat dengan memori. Pemahaman siswa muncul melalui proses menghubungkan makna pembelajaran dengan pengetahuan dan pengalaman relevan yang telah disimpan dalam memori jangka panjang. Dua dari tujuh proses kognitif dalam kemampuan memahami dipakai sebagai dasar perumusan indikator kognitif kedua dalam penelitian ini, yaitu menjelaskan proses daur hidup hewan. Kedua proses kognitif tersebut adalah mengartikan dan menjelaskan. Proses kognitif mengartikan terjadi ketika siswa mengubah pengetahuan dan pengalaman belajar yang telah tersimpan dalam memorinya yaitu dalam bentuk gerakan dan potongan lirik lagu mengenai proses daur hidup hewan menjadi kalimat untuk menjawab pertanyaan. Proses kognitif menjelaskan terjadi ketika siswa memahami bahwa perubahan bentuk tubuh dalam setiap fase daur hidup hewan mempengaruhi proses daur hidup hewan secara keseluruhan yang ditunjukkan melalui jawaban siswa terhadap soal yang diberikan.

2.1.4 Pembelajaran IPA di SD

Prinsip dasar pembelajaran IPA di sekolah dasar menekankan kepada pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa secara langsung untuk 15 mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah BNSP, 2006. Materi IPA yang dikembangkan dalam KTSP merupakan materi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan BNSP, 2006. Siswa yang duduk di bangku sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, karena itu pembelajaran yang tepat adalah mengaitkan materi pelajaran ke dalam tema adalah yang sesuai dan dekat dengan kehidupan siswa Kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2014. Hal yang diutamakan dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar adalah mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis siswa untuk memecahkan suatu masalah Susanto, 2013. Rasa ingin tahu siswa dapat digali menggunakan hal-hal konkret yang terjadi di sekitar siswa. Materi IPA di Sekolah Dasar memperkenalkan siswa kepada lingkungan sekitarnya dan kejadian dalam kehidupan sehari-hari BNSP, 2006. Hal ini menuntut siswa untuk banyak mengingat dan memahami hal-hal baru di sekitarnya. Karakter siswa yang hanya mempunyai pemahaman untuk hal-hal bersifat konkret membuat materi IPA yang berisi istilah baru sulit diingat dan dipahami. Oleh karena itu, siswa membutuhkan metode atau media yang dapat membantu siswa mempelajari istilah-istilah tersebut melalui hal atau kegiatan yang konkret. Salah satu kegiatan konkret yang dapat dipakai adalah metode gerak dan lagu. Metode gerak dan lagu membuat siswa melakukan kegiatan konkret yaitu bergerak dan bernyanyi. Hal ini dapat membantu proses mengingat dan memahami istilah dalam materi IPA. 16

2.1.5 Materi daur hidup hewan

Materi IPA yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah daur hidup hewan. Dalam KTSP, Daur hidup dipelajari pada kelas IV semester 1. Standar Kompetensi untuk pembelajaran ini adalah SK 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup. Kompetensi Dasar untuk pembelajaran ini adalah KD 4.1 Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupu-kupu, kucing. Daur hidup hewan dibagi menjadi dua yaitu daur hidup hewan tanpa metamorfosis dan daur hidup hewan dengan metamorfosis Sumantoro Hermana, 2011: 58. Materi daur hidup hewan yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada daur hidup hewan dengan metamorfosis. Sumantoro dan Hermana 2011: 60 mengungkapkan bahwa daur hidup hewan dengan metamorfosis dibedakan menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya perbedaan antara bentuk tubuh hewan saat lahir dengan bentuk tubuhnya ketika dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu- kupu. Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna bentuk tubuhnya saat lahir tidak terlalu berbeda dengan bentuk tubuhnya saat dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa. Berikut ini merupakan ringkasan materi daur hidup hewan dengan metamorfosis Haryanto, 2004; Sumantoro Hermana, 2011 yang akan dipakai dalam pembelajaran: 1. Daur hidup hewan dengan metamorfosis sempurna a. Daur hidup kupu-kupu Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur. Telur kupu-kupu biasanya berada pada permukaan daun. Telur menetas menjadi ulat. Ulat mempertahankan hidupnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 dengan makan daun. Ulat kemudian membuat sarang dari air liurnya. Keadaan ulat yang terbungkus dalam sarang benang disebut kepompong pupa. Selama masa kepompong, ulat berubah menjadi kupu-kupu. Jika telah berubah secara sempurna, kupu-kupu keluar dari kepompong. Kupu-kupu hidup dengan memakan nektar madu yang terdapat pada bunga. Kupu-kupu berkembang biak dengan cara bertelur. Dari telur tersebut daur hidup kupu-kupu baru dimulai lagi. Gambar 2.1 Daur hidup kupu-kupu b. Daur hidup nyamuk Daur hidup nyamuk dimulai dari telur. Telur nyamuk berada di air. Telur menetas menjadi jentik-jentik. Jentik-jentik mendapatkan makanan di air. Kemudian, jentik-jentik tumbuh dan berubah menjadi pupa. Selanjutnya, pupa berubah menjadi nyamuk. Nyamuk akan kembali ke air untuk bertelur. Gambar 2.2 Daur hidup nyamuk c. Daur hidup lalat Daur hidup lalat dimulai dari telur. Telur lalat biasanya berada di tempat- tempat yang kotor. Telur menetas menjadi belatung. Bentuk belatung seperti cacing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 kecil. Kemudian belatung berubah menjadi pupa. Setelah beberapa hari pupa berubah menjadi lalat. Lalat kemudian bertelur di tempat yang kotor. Dari telur tersebut daur hidup lalat yang baru dimulai lagi. Gambar 2.3 Daur hidup lalat d. Daur hidup katak Daur hidup katak dimulai dari telur. Telur katak berada di air. Telur menetas menjadi kecebong berudu. Kecebong hidup dan tumbuh dalam air. Kecebong bernapas dengan insang. Kemudian, pada kecebong tumbuh sepasang kaki belakang dan disusul sepasang kaki depan. Semakin lama, ekor katak semakin mengerut. kecebong tumbuh dan berubah menjadi katak muda. Akhirnya, ekor katak hilang. Katak muda berubah menjadi katak dewasa yang tidak berekor. Katak dewasa bernapas dengan paru-paru dan kulit. Katak dewasa hidup di air dan di darat. Katak dewasa bertelur di dalam air. Dari sini mulailah telur katak menjalani daur hidupnya. Gambar 2.4 Daur hidup katak 19 2. Daur hidup hewan dengan metamorfosis tidak sempurna a. Daur hidup kecoa Daur hidup kecoa dimulai dari telur. Telur kecoa menetas menjadi nimfa. Bentuk nimfa mirip dengan kecoa, bedanya nimfa tidak bersayap. Nimfa tumbuh menjadi kecoa. Kecoa tidak melalui fase pupa. Kecoa bertelur di air kotor. Dari sini, daur hidup kecoa yang baru dimulai lagi. Gambar 2.5 Daur hidup kecoa

2.1.6 Metode gerak dan lagu

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan mengingat dan memahami pelajaran ipa pada siswa kelas IV SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 159

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Sokowaten Baru Yogyakarta.

0 1 210

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta.

0 0 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan-Yogyakarta.

0 0 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 3 146

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

3 69 161

Pengaruh penggunaan metode Inkuiri terhadap kemampuan menjelaskan dan menginterpretasi pada pelajaran IPA SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta

1 8 168

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta

0 2 190

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

0 2 159

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat dan memahami pada pelajaran IPA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 144