68 meringkas yang dilakukan di kelompok kontrol juga memiliki pengaruh yaitu
sebesar 25,42. Namun dapat dilihat bahwa peningkatan kemampuan mengingat kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kelompok kontrol.
Pengaruh perlakuan ini berupa peningkatan hasil pretest ke posttest 1. Skor pretest ke posttest 1 kelompok kontrol dihitung dengan persentase menunjukkan
peningkatan sebesar 15,89, sementara skor pretest ke posttest 1 kelompok eksperimen dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 33,92.
Hasil uji retensi pengaruh perlakuan menunjukkan adanya peningkatan skor pada kelompok kontrol dan penurunan skor pada kelompok eksperimen. Skor
kelompok eksperimen menunjukkan penurunan sebesar 7,8 sementara kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 12. Penurunan skor kelompok
eksperimen ini disebabkan oleh kondisi siswa kelompok eksperimen saat mengerjakan soal posttest 2 yang tidak prima. Sebelum mengerjakan posttest 2,
seluruh siswa di kelas eksperimen mengerjakan soal remidi ujian tengah semester yang berupa soal pilihan ganda, isian dan esai. Hal ini membuat siswa sudah lelah
ketika mengerjakan soal posttest 2. Namun demikian, rerata posttest 2 kelompok eksperimen tetap lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
4.2.2 Pengaruh Metode Gerak dan Lagu terhadap Kemampuan Memahami
Uji perbedaan kemampuan awal juga dilakukan untuk hipotesis kedua. Adanya perbedaan kemampuan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
akan memunculkan faktor lain yang mempengaruhi kemampuan memahami, sehingga pengaruh metode gerak dan lagu menjadi kurang signifikan. Hasil uji ini
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada hasil pretest. Sig. 2-tailed PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69 dari Mann Whitney test yang dilakukan pada hasil pretest kelompok kontrol dan
eksperimen lebih besar dari 0,05 yaitu 0,623. Oleh karena itu, kesimpulan yang diambil adalah tidak ada perbedaan kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen terhadap kemampuan memahami. Pengaruh perlakuan metode gerak dan lagu terhadap kemampuan
memahami terlihat dari uji signifikansi perlakuan. Uji signifikansi perlakuan ini penting untuk menentukan pengambilan keputusan dari hipotesis yang diterima
Priyatno, 2012: 109. Sig. 2-tailed dari perbadingan rerata pretest dan posttest 1 menunjukkan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,026. Oleh karena itu, kesimpulan
yang diambil adalah ada pengaruh perlakuan gerak dan lagu terhadap kemampuan memahami.
Selanjutnya, uji besar pengaruh perlakuan dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh metode gerak dan lagu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan yaitu metode gerak dan lagu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemampuan memahami yaitu dengan R
2
= 0,2985 yang jika dihitung dalam persen adalah 29,85. Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan pengaruh perlakuan pada
kelompok kontrol yang hanya sebesar 2,15. Pengaruh ini juga dibuktikan dengan uji peningkatan rerata pretest ke posttest 1. Hasil perhitungan kelompok kontrol
dihitung dengan persentase menunjukkan peningkatan sebesar 15,89, sementara skor pretest ke posttest 1 kelompok eksperimen dihitung dengan persentase
menunjukkan peningkatan sebesar 35,76. Terlihat bahwa persentase peningkatan untuk kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor kelompok kontrol.
Hasil uji retensi pengaruh perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda untuk kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
70 apakah pengaruh perlakuan akan bertahan lama atau tidak. Skor kelompok
eksperimen menunjukkan peningkatan sebesar 3,57 sementara kelompok kontrol menunjukkan peningkatan sebesar 16,58. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh
perlakuan bertahan cukup lama untuk kemampuan mengingat kelompok eksperimen.
4.2.3 Dampak Pengaruh Perlakuan