sementara saja dan segera berlalu jika frustasi sudah hilang, namun bisa juga bertahan lebih lama.
2.7 Minat beli
Minat beli adalah keputusan dalam menggunakan daya gunanya untuk membeli, keputusan untuk membeli diambil oleh pembeli dan merupakan kumpulan
dari sejumlah keputusan Handoko dan Dharmmesta, 2011. Mowen 2002, menyatakan minat beli merupakan kecenderungan konsumen
untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian. Pendapat lain ada yang mengatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu. Lebih lanjut dikatakan bahwa minat beli merupakan instruksi dari konsumen atas suatu
produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan pemrakarsa, merekomendasikan influencer, memilih, dan akhirnya
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Terdapat tiga macam situasi pembelian dalam pasar konsumen, yaitu
Handoko dan Dharmmesta, 2011: a. Tugas baru, akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali
melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya.
b. Pembelian ulang, merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli terhadap produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk
kedua atau ketiga kalinya. c. Pembelian rutin, merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah
pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama.
2.8 Relasi a Relasi antara Sikap Iklan dengan Brand image
Iklan memiliki peran dan fungsi untuk memberikan informasi akan suatu produk kepada seorang konsumen. Dalam penyampaian informasi, iklan
membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap Azwar, 2009.
Dalam proses pencitraan merek, konsumen mencari informasi melalui iklan. Setelah mencari informasi maka selanjutnya konsumen akan
mengevaluasi iklan dan menentukan sikap terhadap iklan tersebut. Jika sugesti dari iklan sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif terhadap
citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1: H
1a:
Sikap terhadap iklan berpengaruh positif pada brand image.
b Relasi antara Sikap Social Media dengan Brand Image
Tidak berbeda terhadap sikap terhadap iklan, sikap terhadap social media
dipengaruhi dari pesan-pesan yang mensugesti konsumen, dalam hal ini social media
yang dijadikan bahan penelitian adalah ‘timeline’ dalam social
media twitter. Dalam timeline tersebut berisi tentang informasi akan suatu
produk kepada konsumen, serta tanggapan konsumen mengenai produk tersebut juga dapat di share dalam twitter, sehingga konsumen dapat
mengevaluasi dan menentukan sikap terhadap social media tersebut. Jika sugesti dari timeline sangat kuat maka konsumen akan memiliki sikap positif
terhadap citra suatu merek. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1
b:
Sikap terhadap social media berpengaruh positif pada brand image. c Relasi antara Brand Image dengan Brand Attitude
Citra merek adalah suatu persepsi yang dimiliki konsumen tentang suatu merek. Persepsi yang terdapat dalam benak konsumen terhadap suatu
merek pada akhirnya akan membentuk sikap terhadap merek tertentu. Apabila konsumen telah memiliki persepsi yang baik tentang suatu merek, maka ia
akan mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tersebut, dan menumbuhkan sikap positif terhadap merek. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 2: H
2
: Brand image berpengaruh positif pada brand attitude. d Relasi antara Brand Attitude dengan Minat Beli
Sikap terhadap merek merupakan evaluasi keseluruhan konsumen terhadap merek. Sikap terhadap merek tertentu dipengaruhi oleh kesan dari
merek itu sendiri. Apabila konsumen telah mengevaluasi keseluruhan atribut yang terdapat pada merek tertentu dan merek itu positif, maka akan
menimbulkan keinginan yang positif untuk membeli produk tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis merumuskan hipotesis sebagai
berikut:
Hipotesis 3: H
3
: Brand attitude berpengaruh positif pada minat beli.
Berdasarkan penjabaran hipotesis di atas, maka secara sederhana dapat digambarkan dalam model penelitian, yaitu:
Gambar 1. Model penelitian
Sikap terhadap iklan
Sikap terhadap social media
Brand image Brand Attitude
Minat Beli H
1a
H
2
H
3
H
1b
36
BAB III METODE PENELITIAN