GAMBARAN UMUM Pengaruh sikap terhadap iklan dan social media pada brand image, brand attitude dan minat beli konsumen Wall`s Magnum di Kota Yogyakarta.

51

BAB IV GAMBARAN UMUM

1. Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk

A. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk

Menurut data dari situs http:www.unilever.com . PT Unilever Indonesia Tbk perusahaan didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever, kemudian pada tanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia, dan tanggal 30 Juni 1997 mengalami pergantian nama perusahaan menjadi PT Unilever Indonesia Tbk yang diresmikan sebagai nama perusahaan unilever sampai saat ini. Perusahaan mendaftarkan 15 dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal Bapepam pada tanggal 16 November 1981. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever PT AL yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al. Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd. Pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia PT KI dari Unilever Overseas Holdings Limited pihak terkait. Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham pooling of interest. Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. Unilever telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry Trading Company Tbk Ultra sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008. Kronologi : 1920-30 Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers 1933 Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta 1936 Produksi margarine dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta 1941 Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya 1942-46 Kendali oleh unilever dihentikan Perang Dunia II 1965-66 Di bawah kendali pemerintah 1967 Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing 1981 Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta 1982 Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya 1988 Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya 1990 Terjun di bisnis teh 1992 Membuka pabrik es krim 1995 Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi 1996-98 Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut 1999 Deterjen Cair NSD – Cikarang 2000 Terjun ke bisnis kecap 2001 Membuka pabrik teh – Cikarang 2002 Membuka pusat distribusi sentral Jakarta 2003 Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar 2004 Terjun ke bisnis makanan ringan 2005 Membuka pabrik sampo cair – Cikarang 2008 Terjun ke bisnis minuman sari buah Unilever Indonesia tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Prodk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, dimana perusahaan bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih setiap hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain, menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia, dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan perusahaan untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia saja 11 januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever dalam likuidasi, kepemilikan Perseroan sebesar 100 sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 15, bergerak di bidang di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk perseroan berjumlah sekitar 32 brand utama dan 700 SKU, dipasarkan melalui jaringan yang melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu took yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot dan fasilitas distribusi lainnya. Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility CSR yang luas. Keempat pilar program perusahaan adalah lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain kampanye Cuci tangan dengan sabun Lifebuoy, program Edukasi kesehatan Gigi dan mulut Pepsodent, program Pelestarian Makanan Tradisional Bango serta program Memerangi Kelaparan untuk membatu anak Indonesia yang kekurangan gizi Blue Band.

B. Lokasi, Visi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk

a. Lokasi PT Unilever Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Jendral Gatot Subroto Kav.15, Jakarta. Pabrik Perseroan berlokasi di Jalan Jababeka 9 Blok D, Jalan Jababeka Raya Blok O, Kawasan Industri IV No. 5-11. Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. b. Visi Empat pilar utama dari visi yang menggambarkan arah jangka panjang dari perusahaan – kemana tujuan perusahaan dan bagaimana perusahaan menuju ke arah sana. Bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari Membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain Menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia Mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan perusahaan dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan Percaya akan kekuatan brand dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis, meningkat pula tanggung jawab. Perusahaan mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan selalu menyatu dalam nilai-nilai perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri perusahaan. c. Tujuan prinsip Tujuan corporate adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan perusahaan, komunitas yang perusahaan sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan perusahaan .” Selalu bekerja dengan integritas, beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis perusahaan pada organisasi dan lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate perusahaan. Dampak Positif, perusahaan bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand perusahaan, melalui kegiatan komersial dan hubungan perusahaan, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana perusahaan berhubungan dengan masyarakat. Komitmen yang berlanjut, perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja dengan tujuan jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Tujuan corporate telah memberikan aspirasi bagi perusahaan untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan perusahaan dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan perusahaan pada pemerintah serta tanggung jawab corporate. Bekerja dengan yang lain, perusahaan ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dengan perusahaan dalam bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis perusahaan, terdiri dari sepuluh prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan lingkungan. Perusahaan selalu percaya akan kekuatan brand perusahaan dalam meningkatkan kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis perusahaan, meningkat pula tanggung jawab perusahaan. Perusahaan mengenali tantangan-tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan perusahaan dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri perusahaan.

C. Produksi

PT Unilever Indonesia Tbk dalam memproduksi produknya dibagi menjadi dua Divisi, yaitu Divisi Detergent Foods dan Divisi Elida Gibbs Kosmetika, setiap divisi memusatkan perhatiannya pada produk-produk tertentu. a. Divisi Detergent Foods Divisi Detergent ini memproduksi produk-produk seperti: - Blue Band, Delfia, Sari Wangi, Nutrisari, Walls - Royco, minyak samin, Bango - Sunlight, Molto, Rinso b. Divisi Elida GibbsKosmetika Divisi ini memproduksi produk-produk seperti: - Pepsodent, Signal, Mentadent, Close up - Brisk, Sunsilk, Conditioner, Clear, Dimension, lifebuoy - Rexona, Vinolia TS, Vinolia SC, AMDSerimpi, Citra, Impulse, Pond‟s, Lux, Axe Sedangkan tempat memproduksi produk-produk tersebut untuk setiap divisi berlainan tempatnya. Untuk divisi Detergent Foods tempat produksinya di Jakarta, Divisi Kosmetika tempat produksinya di Surabaya.

2. Gambaran Umum Wall’s Magnum

A. Sejarah

Wall’s Magnum Magnum adalah es krim yang dimiliki oleh perusahaan Unilever InggrisBelanda dan dijual sebagai bagian dari produk Heartbrand di sebagian besar negara. Pada awalnya dibuat oleh Frisko di Aarhus, Denmark. The Magnum 1987 yang asli yang kemudian diganti namanya menjadi Magnum Classic terdiri dari sebuah bar tebal es krim vanilla pada stick ice cream yang dilapisi dengan dark chocolate , dengan berat 86 gram 120 ml. Magnum diproduksi oleh sebuah brand terkenal bernama Wall’s dari British Unilever Company. Bermula di tahun 1992, perusahaan menambahkan beberapa rasa baru, yaitu Magnum Mint, Double Chocolate, dan lainnya. Tahun 2002 muncul Magnum Frozen Yogurt dengan rasa dan variasi unik yang bermacam-macam. Sekitar ada 25 atau lebih macam Magnum yang tersebar di berbagai negara, seperti edisi terbatas Magnum seri di Australia, yang dikenal dengan nama The Sixties Nine, rasa Bomboniera di Itali, dan masih banyak lagi. Di Australia dan Selandia Baru, produk ini dijual di bawah nama merek Streets Ice Cream. Pada tahun 2003 mereka mengeluarkan seri edisi terbatas es krim, dikenal sebagai The Sixties Nine yang menampilkan artis zaman 60-an : John Lemon, Wood Choc, Jami Hendrix, ChocWork Orange, Peace ManGO, Cinnaman on the Moon, Cherry Guevara, Candy Warhol and Guava Lamp . Konsumen yang mengumpulkan sembilan dari stik es krim ini bisa mendapatkan gratis T-Shirt magnum. Popularitas ekstrim dari Orange ChocWork mengakibatkan Streets menjualnya sebagai Chocolate Orange Magnum untuk beberapa waktu setelah sisa rentang dihentikan. Demikian pula, Envy Peppermint rentang 7 Deadly Sins menjadi Peppermint dan masih tersedia di Australia. Di Yunani dan Rumania, nama merek Magnum dimiliki oleh Delta Nestlé, sehingga es krim Unilever menggunakan nama Magic. Pada tahun 2008 Magnum telah menghasilkan varian baru di Inggris - Mystica Maya yang merupakan es krim Magnum coklat dicampur dengan kayu manis, pala dan rasa madu, dan Magnum Minis tersedia dalam berbagai rasa. Eva Longoria adalah wajah dari Magnum pada 2008. Juga Josh Holloway, dari televisi Lost, terpilih sebagai juru bicara laki-laki pertama Magnum di Turki. Benicio del Toro dan Caroline Correa membintangi iklan televisi untuk Magnum Emas, disutradarai oleh Bryan Singer. Pada tahun 2009 mereka memperkenalkan Magnum Mini Moments. Mereka datang dalam 3 jenis coklat: susu, putih dan gelap semua dengan 5 rasa yang berbeda, termasuk almond, truffle dll Di Cina nama Magnum masih dipertahankan, namun ada varietas yang lebih sedikit, sebagai tahun 2009 hanya ada vanila, cappuccino, dan renyah. Mint dan coklat ganda diperkenalkan pada tahun 20062007 namun ditarik dari pasar pada tahun 2008. Tahun 2010 di Indonesia, es krim Wall‟s Magnum mengeluarkan tiga varian baru, yakni Wall’s Magnum Classic, Wall’s Magnum Almond, dan Wall’s Magnum Chocolate Truffle. Wall’s Magnum Classic punya rasa vanila dengan lapisan cokelat Belgia, Wall’s Magnum Almond punya rasa vanilla berlapiskan cokelat susu Belgia ditambah gurihnya kacang almond sedangkan Wall’s Magnum Chocolate Truffle punya rasa cokelat dicampur cokelat truffle berlapis cokelat Belgia nan tebal yang langsung diimpor dari Belgia.

B. Strategi yang dilakukan

Wall’s Magnum di Indonesia Memasuki pasar Indonesia pada tahun 1992, Wall‟s terus menerus menciptakan inovasi yang hebat sepanjang tahun untuk memenuhi kepuasan pelanggan di segala segmen baik untuk produk dari maupun Luar Perusahaan. Dengan memadukan produk-produk yang baik dan komunikasi sempurna 360 derajat, perusahaan selalu mencoba membawa cinta dan kegembiraan untuk setiap orang. Dengan 13 merek dan lebih dari 40 varian, kini Wall‟s telah menjadi pilihan utama dunia es krim Indonesia. Sejak peluncurannya di Eropa pada awal 90-an, Magnum telah tumbuh menjadi salah satu merk Unilever yang terbesar, membawa kelezatan coklat yang sesungguhnya untuk pasar es krim dewasa. Akan tetapi, beberapa tahun terakhir produk ini telah ditiru secara luas dan pada tahun 2005 muncul kebutuhan untuk membangun kembali kepemimpinan dan keunggulannya. Seiring dengan trend untuk kenikmatan sensorik yang lebih besar, perusahaan memutuskan untuk meluncurkan platform produk baru yang mengantarkan pengalaman kompleks dan berkelas, konsep „blow me away’. Ini akan memungkinkan konsumen yang tanggap untuk pindah ke kualitas yang lebih tinggi daripada Magnum standar. Pada awal kemunculan iklan Magnum secara heboh di tahun 2010, iklan Magnum muncul dengan pencitraan „sensasi makan es krim bak putri raja‟ dan „made of Belgium chocolate’ sukses menyita perhatian publik di televisi dengan totalitas properti seperti baju kerajaan, balkon istana, pemilihan lokasi syuting, hingga jumlah cast kolosal dalam iklan itu. Dan iklan tersebut memberikan pengaruh kuat terhadap masyarakat hingga berkembanglah strategi word of mouth WOM yang dilakukan konsumen yang saling merekomendasikan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wall‟s Magnum terbilang unik. Setelah grand launching pada November 2010 keberadaan produk es krim Wall‟s Magnum tiba-tiba sangat sulit dicari di pasaran. Kondisi tersebut menyebabkan konsumen sulit mencari keberadaan Wall‟s Magnum sehingga konsumen meluapkan keluhan, salah satunya di dalam sosial media . Wall‟s Magnum telah menyiapkan akun sosial media di beberapa tempat, diantaranya facebook dan twitter. MyMagnumID adalah akun facebook dan twitter yang dikelola oleh Wall‟s Magnum untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terbaru dan merespon setiap konsumen yang mengirim pesan atau komentar kepada akun MyMagnumID. Selain itu, MyMagnumID menyiapkan istilah “Magnum Seeker” yang berarti pencari es krim Wall‟s Magnum. Magnum Seeker bertugas menginformasikan dimana produk es krim Wall‟s Magnum dapat diperoleh dan anggotanya adalah konsumen Wall‟s Magnum itu sendiri. Menghilangnya Magnum ini memang dibuat agar fungsi Magnum Seeker berguna, ini juga mempermudah agar tiap penikmat Wall‟s Magnum langsung bisa dapat mengetahui dimana Magnum tersebut bisa di dapat. Penggunaan sosial media tidak terlepas dari strategi pemasaran word of mouth WOM. Pada saat di adakan launching, Magnum mengundang para orang-orang penting yang sedang eksis saat ini, yaitu seperti dari kalangan sosialita dan selebritas. Dengan adanya mereka, tentunya masyarakat yang sebagai penggemar salah satu idolanya memakan Magnum, itu akan merasa ingin tahu bagaimana rasa dari apa yang dimakan idolanya itu. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyebaran informasi Wall‟s Magnum secara word of mouth yang difasilitasi oleh sosial media dan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap penjualan es krim Wall‟s Magnum. Di penghujung tahun, pada bulan November 2010 Magnum mengadakan sebuah event di Senayan City dimana para twitter user yang menggunakan Magnum ribbon di avatar mereka, akan mendapatkan sebuah eskrim Magnum gratis. Promosi ini diawali dengan pemberitahuan di twitter resmi Magnum Indonesia yaitu MyMagnumID . Dari twitter tersebut, semua orang berlomba-lomba menggunakan Magnum ribbon di avatar mereka, juga menggunakan hashtag tertentu untuk berpartisipasi dalam kuis yang diselenggarakan oleh account resmi Magnum Indonesia. Senayan City dipenuhi antrian masyarakat yang penasaran dengan Magnum, apalagi event tersebut dihadiri sejumlah artis dan sosialita, sehingga menciptakan product image Magnum sebagai es krim premium yang berkualitas namun terjangkau dan massal. Magnum memposisikan produknya sebagai produk es krim premium tetapi juga produk es krim massal. Magnum ada pada kalangan premium karena diasosiakan dengan hal- hal yang bersifat premium, tetapi juga bersifat massal karena Wall‟s Magnum didistribusikan ke seluruh Indonesia. Pada positioning strategi tersebut, maka Wall‟s Magnum hanya mendistribusikan pada kalangan sosial menengah-atas yang ada di seluruh Indonesia. Tetapi animo masyarakat Indonesia terhadap promosi Wall‟s Magnum sangat tinggi, tidak hanya kalangan yang menjadi target Wall‟s Magnum saja yang tertarik tetapi hingga semua lapisan masyarakat ingin merasakan produk Wall‟s Magnum. Selain itu juga Magnum mempuyai Strategi dengan cara membuat iklan dari masing-masing bagian. Maksudnya ialah konsumen yang kalangan atas, menengah dan bawah juga pantas menikmatinya. Memang terkesan Magnum ini sebagai Es Krim yang mahal dan untuk kalangan atas. Untuk menghindari anggapan tersebut, Magnum mulai di jual di warung warung. Ini berarti Strategi Magnum yang di maksud agar masyarakat berasumsi bahwa kini Magnum sudah ada di warung, berarti mereka dapat dengan mudah mendapatkannya, beda dengan saat pertama kali Launching yang agar dapat mendapatkannya perlu ke tempat khusus. Adanya hal baru yaitu suatu bentuk sensasi baru yang unik, gigitan sempurna pada lapisan atas coklat dan kualitas es krim yang lain dari yang lain. Perusahaan ingin menggabungkan semua level yang terbaik. Sebagai contoh, ada yang mengandung saus yang dikombinasikan dengan coklat dan potongan brownies. Yang lain, potongan almond yang lembut pada coklat dengan saus karamel. Dan perusahaan ingin semua ini ditawarkan dalam format yang menggugah. Hal tersebut memberikan daya tarik tersendiri, karena banyaknya pilihan dan juga inovasi baru. Dilihat dari desain kemasan dikembangkan melalui inovasi terbuka dengan rekanan strategis, kemasan yang baru dan menarik secara visual adalah bagian tak terpisahkan dari konsep alami yang berkelas. Desain yang cerdas mengena pada konsep keseimbangan antara dampak lingkungan hidup yang minimal melalui penggunaan materi-materi yang bisa diperbaharui dengan perlindungan produk yang efektif. Hal lainnya adalah untuk menguatkan ritual konsumen: buka segel dan buka kotak untuk menikmati produknya dalam kemasan lembut yang terbuat dari selulosa; dikelilingi „emas‟ di dalam karton. Pemikiran tentang kotak perhiasan dalam desain fungsi dan grafis, setiap macamnya mempunyai warna khas sendiri dalam kartonnya. Dengan hadirnya varian Wall‟s Magnum, konsumen di Indonesia dapat merasakan kenikmatan es krim premium dengan lapisan coklat Belgia yang tebal dan renyah. Masing- masing varian Wall‟s Magnum mempunyai simbolpersepsi tersendiri seperti Wall’s Magnum Classic melambangkan rasa orisinil Wall‟s Magnum yang mampu memberikan rasa dengan kualitas terbaik tiada tara dari gigitan pertama lapisan coklat Belgia sampai pada es krim vanilla yang begitu halus. Kemudian Wall’s Magnum Almond, identik dengan seksi dan berjiwa petualang yang dipancing dengan es krim vanilla yang halus berlapiskan coklat susu Belgia yang tebal dan renyah ditambah gurihnya kacang almond. Bagi para konsumer yang ingin memancarkan dan merasakan kemewahan, Wall’s Magnum Chocolate Truffle tersedia dengan es krim coklat yang dicampuri coklat truffle berlapiskan coklat Belgia nan tebal dan renyah. 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN