Jenis Penelitian Rancangan Penelitian

42

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, setting penelitian, rancangan penelitian, prosedur pengembangan, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian dan pengembangan atau sering juga disebut dengan Research and Development R D. Menurut Sukmadinata dalam Widyaningrum, 2015:60 penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk lama. Borg and Gall dalam Sugiyono. 2016:28 menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Memvalidasi produk berarti produk itu telah ada, peneliti hanya menguji efektivitas atau validasi produk tersebut. Mengembangkan produk berarti memperbarui produk yang telah ada atau menciptakan produk baru Sugiyono, 2016:28. Pada penelitian ini peneliti melakukan pengembangan alat peraga Matematika yang berbasis metode Montessori dengan materi perkalian untuk siswa kelas II SD. Penelitian ini dibatasi hingga uji lapangan terbatas untuk mengetahui kemampuan alat peraga tersebut dalam membantu siswa memahami konsep perkalian dan membantu dalam menentukan hasil perkalian. Selain itu penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe alat peraga perkalian berbasis metode Montessori.

B. Setting Penelitian

Pada subbab ini akan diuraikan mengenai objek penelitian, subjek penelitian, lokasi, dan waktu penelitian.

1. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini yaitu alat peraga papan perkalian berbasis metode Montessori. Alat peraga ini dirancang guna membantu siswa kelas 2 SD dalam memahami konsep perkalian dan membantu dalam menentukan hasil perkalian yang kurang dari 100. Pada penelitian ini peneliti mengembangkan faktor pengali dan bilangan yang dikalikan. Pada alat sebelumnya faktor pengali dan bilangan yang dikali hanya mampu menghitung hingga 10 bilangan, namun pada penelitian ini faktor pengali dan bilangan yang dikali dikembangkan hingga mencapai 20 bilangan. Papan perkalian ini dibuat menggunakan kayu jenis teak yang terdapat 400 lubang dengan ukuran sama yang tersusun dengan rapi. Lubang tersebut nantinya akan digunakaan untuk meletakkan manik-manik ketika melakukan operasi hitung perkalian. Materi perkalian kelas II SD ini disesuaikan dengan Standar Kompetensi 3 yaitu melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka dan mengacu pada Kompetensi Dasar 3.1 yaitu melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

2. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Kanisius Tegalmulyo Yogyakarta pada semester genap di tahun ajaran 20162017. Siswa tersebut berjumlah 10 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki- laki dan 6 siswa perempuan.

3. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian yaitu di SD Kanisius Tegalmulyo yang beralamatkan Jalan Tegalmulyo 11A Yogyakarta. Peneliti memilih SD Kanisius Tegalmulyo dikarenakan siswa pada SD tersebut memiliki permasalahan mengenai perkalian yaitu masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep perkalian dan dalam menentukan hasil perkalian. Selain itu SD Kanisius Tegalmulyo berada pada lokasi yang strategis yaitu di tengah kota namun jauh dari kebisingan karena letaknya ada di dalam perkampungan penduduk sehingga akan memungkinkan dalam mencari bahan-bahan yang akan digunakan sebagai alat peraga.

4. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini akan dilakukan selama bulan November 2016 – Maret 2017. Pada bulan November-Desember 2016, peneliti melakukan observasi awal. Januari-Februari 2017 peneliti mulai menyusun rancangan yang dilanjutkan dengan proses validasi instrumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang akan digunakan. atau dengan kata lain penelitian ini berlangsung selama 4 bulan. Kemudian pada bulan Februari-Maret 2017 mulai dilakukan pengumpulan data untuk penelitian. Selanjutnya pada bulan Maret-April 2017 dilakukan analisis terhadap data yang sudah terkumpul selama penelitian.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian dan pengembangan ini akan memaparkan langkah- langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan alat peraga. Penelitian yang peneliti lakukan bersifat meneliti dan mengembangkan produk yang sudah ada. Borg Gall dalam Sugiyono, 2016:35 mengemukakan langkah- langkah penelitian dan pengembangan yang terdiri dari 10 yang digambarkan seperti berikut: Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg Gall Menurut Sugiyono 2016:32 penelitian dan pengembangan mempunyai 4 tingkat kesulitan yaitu meneliti tanpa menguji tidak membuat dan tidak Uji Lapangan Operasional Revisi Terhadap Produk yang Siap Dioperasionalkan Uji Coba Lapangan Utama Revisi Utama Revisi Produk Akhir Penelitian dan Pengumpulan Informasi Perencanaan Mengembangkan Produk Awal Pengujian Lapangan Awal Mendesiminasikan dan Mengimplementasikan Produk menguji produk, menguji tanpa meneliti menguji validitas produk yang telah ada, meneliti dan menguji dalam upaya mengembangkan produk yang telah ada, dan meneliti dan menguji dalam menciptakan produk baru. Hal ini dipaparkan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengembangan pada level 1 yang terendah tingkatannya adalah peneliti melakukan penelitian untuk menghasilkan rancangan, tetapi tidak dilanjutkan dengan membuat produk dan mengujinya. 2. Penelitian dan pengembangan pada level 2 adalah peneliti tidak melakukan penelitian tetapi langsung menguji produk yang ada. 3. Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah peneliti melakukan penelitian untuk mengembangkan produk yang telah ada, membuat produk dan menguji keefektifan produk tersebut. 4. Penelitian dan pengembangan pada level 4 adalah peneliti melakukan penelitian untuk menciptakan produk baru, membuat produk, dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam hal ini peneliti menggunakan level 3 yaitu meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut Sugiyono, 2016:45: Penelitian Terhadap Produk yang Telah Ada Studi Literatur Penelitian Lapangan Perencanaan Pengembangan Produk Pengujian Internal Desain Revisi Desain Pembuatan Produk Uji Coba Terbatas Revisi Produk 1 Uji Coba Lapangan Utama Revisi Produk 2 Uji Coba Lapangan Operasional Revisi Produk 3 Diseminasi dan Implementasi Gambar 3.2 Langkah-langkah Penelitian Research and Development yang Bersifat Mengembangkan Produk yang Telah Ada Penelitian dan pengembangan pada level 3 adalah meneliti dan menguji untuk mengembangkan produk yang telah ada. Seperti telah dikemukakan bahwa, Research and Development yang bersifat pengembangan adalah menyempurnakan yang telah ada, baik dari segi bentuk maupun fungsinya. Tahap pertama dari penelitian level 3 ini adalah mengkaji produk yang telah ada, untuk diketahui spesifikasi, kelebihan dan kekurangankelemahan produk tersebut. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan produk tersebut selanjutnya peneliti melakukan studi literatur. Selanjutnya peneliti membuat rancangan produk yang bersifat menyempurnakan atau mengembangkan produk yang telah ada. Setelah itu dilakukan uji internal yang berarti menuji rancangan berdasarkan pendapat para ahli dan praktisi. Hasil uji internal selanjutnya digunakan untuk merevisi rancangandesain. Setelah desain direvisi, selanjutnya desain tersebut dibuat menjadi produk awal. Set elah produk awal jadi, maka produk tersebut diuji lapangan secara terbatas. Menurut Borg Gall dalam Sugiyono, 2016:45 apabila produk itu adalah produk pendidikan maka pengujian terbatas itu dilakukan di 3 sekolah dengan menggunakan 6-12 subjek. Hasil uji terbatas selanjutnya digunakan untuk merevisimemperbaiki produk tersebut. Setelah produk direvisi, maka produk tersebut diuji coba lapangan utama. Menurut Borg Gall dalam Sugiyono, 2016:46 uji lapangan utama untuk produk pendidikan dilakukan pada 5-15 sekolah dengan menggunakan 30- 100 subjek. Setelah produk dipakai, dan bila masih ada kelemahannya maka perlu direvisi lagi. Dalam uji lapangan utama, pendapat dari pengguna lebih diutamakan sebagai bahan untuk direvisi. Setelah direvisi dan diperbaiki maka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI produk tersebut diuji lapangan operasional. Menurut Borg Gall dalam Sugiyono, 2016:46 uji lapangan utama untuk produk pendidikan dilakukan pada 10-30 sekolah dengan subjek 40-200. Setelah produk direvisi maka selanjutnya produk didiseminasikandisebarluaskan dan diimplementasikan pada masyarakat. Bila produk telah dipakai oleh masyarakat, maka peneliti perlu melakukan monitoring untuk mengetahui keluhan dan harapan masyarakat dalam menggunakan produk tersebut. Jika hasil diseminasi memuaskan pengguna, maka produk dibuat secara masal untuk digunakan pada lingkup yang lebih luas. Semakin banyak dan luas pengujian produk, maka produk akan semakin dapat digunakan pada lingkup yang semakin luas Sugiyono, 2016:44- 47.

D. Prosedur Pengembangan