data kualitatif diperoleh dari teknik pengumpulan data wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi. Data kualitatif tersebut diperoleh dari beberapa hasil
seperti hasil validasi wawancara, validasi kuesioner, validasi soal pretest dan posttest oleh ahli dan guru; hasil uji empiris, pretest, dan posttest oleh siswa;
penilaian kualitas alat peraga oleh ahli, guru, dan siswa; hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa kelas II SD Kanisius Tegalmulyo Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, tes, dan trianggulasi. Pada
subbab ini akan dijelaskan mengenain beberapa teknik pengumpulan data tersebut.
1. Wawancara
Wawancara dalam penelitian dilakukan oleh peneliti dengan cara merekam jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada responden. Jenis
wawancara yang digunakan adalah jenis wawancra terstruktur di mana peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden dengan menggunakan
pedoman wawancara, kemudian mendengarkan atas jawaban, mengamati perilaku, dan merekam semua respon dari yang disurvei Sugiyono,
2016:210. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam in-depth interview di mana keterangan untuk tujuan penelitian
diperoleh dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan Darmadi, 2014:291. Narasumber
wawancara dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru kelas II, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 siswa kelas II SD Kanisius Tegalmulyo Yogyakarta. Informasi mengenai kisi-kisi wawancara dapat dilihat pada halaman 44, tabel 3.1
untuk kisi-kisi wawancara kepada Kepala Sekolah dan tabel 3.2 untuk kisi- kisi wawancara kepada guru kelas II. Sedangkan untuk kisi-kisi
wawancara kepada siswa kelas II dapat dilihat pada tabel 3.3 halaman 45. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga,
penggunaan alat peraga, dan proses kegiatan pembelajaran Matematika beserta kemampuan dan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas II
dalam materi perkalian.
2. Observasi
Dalam penelitian, observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam situasi tertentu untuk mendapatkan informasi
tentang fenomena yang diinginkan. Creswell 2013 menyatakan observasi merupakan proses untuk memperoleh data dari tangan pertama dengan
mengamati orang di tempat pada saat dilakukan penelitian. Berdasarkan segi instrumentasi, peneliti menggunakan observasi terstruktur di mana
observasi dirancang secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya serta dilakukan apabila peneliti telah tahu
dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati Sugiyono, 2016:215. Sehingga teknik observasi menjadi salah satu teknik
pengumpulan data yang dignakan untuk mengamati dan mengidentifikasi masalah di lapangan, Teknik observasi yang digunakan yaitu observasi
langsung, di mana pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap objek di tempat berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama
objek yang diselidiki Margono, 2010:158-159. Bentuk observasi yang digunakan adalah observasi partisipasi participant observation di mana
metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan di mana observer benar-
benar terlibat dalam keseharian responden Darmadi, 2014:292. Observasi ini dilakukan untuk mengamati penggunaan, pemanfaatan, dan
ketersediaan alat peraga dalam pembelajaran Matematika kelas II SD Kanisius Tegalmulyo Yogyakarta dan aktivitas pembelajaran di kelas yang
meliputi kegiatan siswa dan cara guru mengajar. Instrumen observasi yang digunakan adalah instrumen observasi yang digunakan peneliti ketika
melakukan Program Pengalaman Lapangan PPL.
3. Penyebaran Kuesioner