Dosis dan Frekuensi Pemberiaan Obat Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pencernaan

Lanjutan Tabel I No DTPs Penyebab Obat yang menyebabkan reaksi alergi Kontraindikasi obat berhubungan dengan faktor risiko 6 Dosis terlalu tinggi dosage too high Dosis terlalu tinggi Frekuensi pemberian obat yang terlalu singkat Durasi pemberian obat terlalu lama Interaksi obat yang menghasilkan reaksi toksik 7 Ketidakpatuhan noncompliance Pasien tidak mengerti aturan pakai Pasien tidak mau minum obat Pasien lupa minum obat Harga obat yang terlalu mahal Pasien tidak dapat menelan atau menggunakan obat dengan tepat Obat tidak tersedia untuk pasien

B. Dosis dan Frekuensi Pemberiaan Obat

Apoteker perlu mempertimbangkan regimen obat dosis dan frekuensi. Faktor seperti umur, tinggi, bobot dan status penyakit atau terapi obat yang bersamaan dapat mempengaruhi regimen obat. Obat-obat dengan indikasi multiterapi, dapat ditetapkan dosis yang berbeda untuk tiap indikasi Siregar, 2006.

C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas bagian-bagian berikut : mulut,faring,esofagus,ventrikulus,usus halus dan usus besar,tekak,kerongkongan dan lambung Pearce, 2009. Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan alimentar,yaitu tuba muskular panjang yang merentang dari mulut sampai anus dan organ-organ aksesoris,seperti gigi,lidah,kelenjar saliva,kandung empedu dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran gastrointestinal GI Sloane, 2004. Fungsi sistem pencernaan. Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan,air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorbsi. Pencernaan dapat berlangsung secara mekanik dan kimia Sloane, 2004. Proses-proses dalam kegiatan pencernaan adalah sebagai berikut : 1. Ingesti : masuknya makanan ke dalam mulut. 2. Pemotongan dan pengilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan. 3. Peristaltis : gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan. 4. Digesti : hidrolisis kimia penguraian molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorbsi dapat berlangsung. 5. Absorbsi : pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. 6. Egesti defekasi : proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,juga bakteri dalam bentuk feses dari saluran pencernaan Sloane, 2004. Gambar 1. Anatomi Sistem Saluran Pencernaan Enchanted Learning, 2010

D. Gangguan Saluran Pencernaan

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Batu Saluran Kemih Rawat Inap di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan Tahun 2006-2010

2 30 113

Evaluasi penggunaan antibiotika pada penyakit infeksi saluran pernafasan akut kelompok pediatri di instalasi rawat inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli-September 2013.

2 8 90

Penatalaksanaan gangguan saluran pernapasan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari-Juli 2012 kajian dosis dan kemungkinan interaksi obat.

0 1 164

Efektivitas pengobatan pasien gangguan saluran pencernaan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2012

1 29 122

Penatalaksanaan gangguan saluran pernapasan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Januari Juli 2012 kajian dosis dan kemungkinan interaksi obat

1 28 162

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan kasus tifoid di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Kalasan Sleman periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 134

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien stroke iskemik di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juli 2007 - Juni 2008 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi drug therapy problems pada pengobatan pasien diare akut anak di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rini Kalasan Yogyakarta periode Juli 2007-Juni 2008 - USD Repository

0 0 154

Evaluasi drug related problems pada pengobatan pasien hipertensi dengan komplikasi stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli 2008- Juni 2009 - USD Repository

0 0 137

Evaluasi pengobatan pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Juli–Desember 2012 : kajian keamanan pengobatan - USD Repository

0 3 166