b Mengurangi penyerapan air di usus dengan zat pengecil pori-pori
saluran cernaadstringensia. Contoh : tannin dalam the, daun jambu biji dan buah salak muda.
c Mengurangi motilitasgerakan usus dengan zat parasimpatolitik.
Contoh : golongan narkotika codein, loperamide Puspitasari, 2010.
3. Konstipasi
a. Definisi
Konstipasi adalah defekasi abnormal yang tidak teratur dan terjadi pengerasan feses sehingga sulit untuk dikeluarkan dan terkadang terasa sakit
Baughman dan Hackley, 2000.
b. Epidemiologi
Konstipasi sembelit sudah menjadi masalah umum, terutama di negara Barat. Di Amerika Serikat, prevalensi konstipasi adalah 2-27 dengan 2,5 juta
kunjungan ke dokter dan hampir 100.000 rawat inap per tahun Higgins and Johanson, 2004. Sebuah survei yang dilakukan pada orang dengan usia di atas 60
tahun di beberapa kota di Cina menunjukkan tingginya insiden konstipasi yaitu sekitar 15-20. Survei lain yang dilakukan pada orang dengan usia 18-70 tahun
di Beijing menunjukkan ada sekitar 6,07 kasus konstipasi dengan rasio laki-laki dan perempuan rasio 1: 4 Chinese Society of Gastroenterology and Chinese
Medical Association, 2004.
c. Etiologi
Tabel IV. Mekanisme dan Penyebab Konstipasi Brooker, 2005
Penyebab Konstipasi Mekanisme
Penyebab
Tidak cukup material di dalam usus
Kurang serat dalam diet, Kurang asupan cairan Kontrol neurologis abnormal
Cedera saraf spinalis yang memengaruhi sistem saraf otonom, Penyakit Hirschsprung kondisi
dinding usus yang tidak memiliki saraf, Faktor psikologis, dengan efek inhibisi pada inervasi
otonom
Obstruksi Tumor,
Penyakit divertikel,
Hemoroid, Abnormalitas congenital
Kehamilan Kadar progesteron tinggi yang menyebabkan
penurunan motilitas pada saluran cerna Metabolik
Diabetes mellitus, Hipotiroidisme, Dehidrasi Obat-obatan
Aluminium antasid, Antikolinergik, Diuretik, Zat besi, Analgesia opioid, Verapamil
Penyalahgunaan laksatif Kelebihan penggunaan laksatif dapat menyebabkan
kerusakan saraf
di dalam
kolon, yang
menyebabkan atonia usus Lingkungan
Apapun yang mencegah defekasi mis., kurangnya privasi, toilet yang kotor, toilet yang tidak
memadai Imobilitas
Kurang beraktivitas menyebabkan usus kurang aktif, Kesulitan ke toilet
d. Patofisiologi
Ada dua mekanisme yang menyebabkan terjadinya sembelit. Yang pertama adalah disfungsi motilitas kolon atau dismotilitas. Hal ini biasanya
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : makanan, obat-obatan yang dapat mengubah motilitas, atau penyakit sistemik misalnya neurologis, metabolik,
endokrin atau gangguan lainnya. Mekanisme kedua adalah adanya disfungsi dasar panggul, atau gangguan dari anorectum. Kedua mekanisme konstipasi
tersebut dapat terjadi sekaligus pada beberapa pasien, sehingga sulit untuk menentukan penyebab pasti terjadinya konstipasi Sultan, 1994 and Cheung,
2004.
e. Manifestasi Klinik