6. Dapat menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan anemia misalnya,
kelelahan, dyspnea 7.
Tiba-tiba dapat mengalami gejala yang menunjukkan terjadinya perforasi 8.
Gastritis atau ulcer akibat OAINS mungkin tidak menunjukkan gejala, terutama pada pasien lanjut usia Anand, 2012
f. Strategi terapi
1. Terapi non-farmakologis
a Makan secara teratur
b Menyediakan krekers, biscuit atau roti tawar setiap saat agar bisa
mencegah perut terlalu kosong c
Hindari mengkonsumsi makanan pedas, berbumbu tajam dan berlemak d
Selama pengobatan, hindari mengkonsumsi makanan yang perlu dikunyah dan dicernakan cukup lama.
e Berhenti merokok, karena kandungan nikotin dari rokok akan
memperlambat proses penyembuhan. f
Kurangi stress, beristirahat dan tidur lebih banyak Misnadiarly, 2009 2.
Terapi farmakologis Menurut mekanisme kerjanya, obat-obat ulkus peptikum
dibedakan menjadi : 1
Obat-obat yang mengurangi keasaman lambung i.
Antasid ii.
Antisekresi : Antihistamin-H
2
, Antimuskarinik, Penghambat pompa proton
2 Obat-obat yang memperkuat mekanisme pertahanan mukosa
i. Golongan Sitoproteksi yang bekerja dengan : Meningkatkan
pembentukan PGE-2 dan Pg I-2 dan memperbaiki mikrosirkulasi. Obat-obat sitoproteksi antara lain adalah Sukralfat, CBS, Setraksat,
Analog PG, Karbenoksolon ii.
Antibiotika untuk H.pylori Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya,2009
Tabel V. Golongan Obat-Obat Ulkus Peptikum Dan Contoh Sediaannya Staf
Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya,2009
Golongan Preparat
1. ANTASID
Al-hidroksid, Ca-karbonat, Mg-hidroksid, Na-bikarbonat
2. ANTISEKRESI
a. H
2
-bloker Simetidin, Ranitidin, Famotidin, Nizatidin
b. Antimuskarinik
Pirenzepin, Hiosiamin, Mepenzolat c.
Penghambat pompa proton Omeprazol, Lansoprazol 3.
SITOPROTEKTIF Bismut kolidal, Sukralfat, Misoprostol
4. KOMBINASI ANTIBIOTIK
Amoksisilin, Klaritromisin, Metronidazol
E. Keterangan Empiris
Penelitian mengenai Efektivitas Pengobatan Pasien Gangguan Saluran Pencernaan Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta Periode
Juli 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai profil penggunaan obat saluran cerna dan adanya kejadian terkait efektivitas dalam pengobatan yang
terjadi di RS Panti Rini. Hasil penelitian diharapkan pula dapat dijadikan bahan pertimbangan dan masukan dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.