Berikut adalah proses validasi instrumen penelitian yang meliputi beberapa tahap, yaitu:
1. Konsultasi dengan dosen pembimbing.
Konsultasi instrumen penelitian dilakukan setelah instrumen selesai dibuat. Pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana inti
pertanyaan dalam kuesioner mampu menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Kemudian dilakukan revisi untuk menyempurnakan
instrumen penelitian berdasarkan saran dan masukan oleh dosen pembimbing.
2. Validasi instrumen oleh ahli
Validasi ini dilakukan setelah instrumen penelitian direvisi berdasarkan saran dari dosen pembimbing. Pada tahap ini, instrumen
penelitian divalidasi oleh 2 orang ahli, yaitu 1 orang ahli media dan 1 orang ahli materi. Kemudian dilakukan revisi untuk menyempurnakan
instrumen penelitian berdasarkan saran dan masukan oleh ahli. Setelah instrument direvisi dan dinilai sudah baik, selanjutnya ahli memberikan
surat pernyataan yang menyebutkan bahwa instrumen penelitian layak untuk digunakan dalam penelitian Lampiran 8 dan 9 halaman 145-146.
F. Teknik Analisis Data
Untuk melihat hasil dari sebuah penelitian maka diperlukan analisis data, oleh karena itu teknik analisis data merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam sebuah penelitian. Analisis data mencakup seluruh kegiatan
mengklarifikasi, menganalisa, memakai dan menarik kesimpulan dari semua data yang terkumpul. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa saran dan komentar yang berguna untuk merevisi produk. Sedangkan data kuantitatif berupa hasil
perhitungan kuesioner mengenai kualitas multimedia. Data kuantitatif yang diperoleh berdasarkan acuan skala Likert, kemudian dianalisis statistik
deskriptif dengan langkah: a.
Pengumpulan data kasar, berupa hasil pengisian angket oleh subjek penelitian
b. Pemberian skor penilaian kelayakan dan kualitas multimedia dengan
alternatif pilihan SB untuk Sangat Baik dengan skor 5, B untuk Baik dengan skor 4, CB untuk Cukup Baik dengan skor 3, KB untuk
Kurang Baik dengan skor 2, dan SKB untuk Sangat Kurang Baik dengan skor 1.
c. Pengubahan skor menjadi nilai dengan skala lima menggunakan acuan
konversi pada pendekatan PAP Penilaian Acuan Patokan menurut Sukardjo 2005:53 :
Tabel 3.3 Interval Kriteria Penilaian Kategori
Interval Skor Sangat Baik SB
x Baik B
x Cukup Baik CB
x Kurang Baik KB
x Sangat Kurang Baik SKB
x
Keterangan: : Rerata ideal =
⁄
skor maksimal ideal + skor minimal ideal. : Simpangan baku ideal =
⁄
skor maksimal ideal - skor minimal ideal.
Dari rumus di atas maka dapat diperoleh dan
Diketahui :
skor maksimal ideal : 5
skor minimal ideal : 1
Maka : :
=
⁄
skor maksimal ideal + skor minimal ideal. =
⁄
5+1 = 3
: =
⁄
skor maksimal ideal - skor minimal ideal. =
⁄
5-1 = 1
Berdasarkan dan
di atas, maka dapat diperoleh interval penilaian multimedia yang bagi menjadi 5 kategori, yaitu:
1. Sangat Baik
= x = x 3 + 1,80 x 1
= x 4,21
2. Baik
= x
= 3 + 0,60 x 1 x 3 + 1,80 x 1
= 3,40 x 4,21
3. Cukup Baik
= x
= 3 - 0,60 x 1 x 3 + 0,60 x 1
= 2,60 x 3,40
4. Kurang Baik
= x
= 3 - 1,80 x 1 x 3 - 0,60 x 1
= 1,79 x 2,60
5. Sangat Kurang Baik
= x = x 3 + 1,80 x 1
= x 1,79
Berdasarkan perhitungan kategori di atas, maka interval penilaian dapat dijabarkan ke dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Interval Kriteria Penilaian Setelah Dikonversi Kategori
Interval Penilaian Sangat Baik SB
x 4,21
Baik B 3,40 x 4,21
Cukup Baik CB 2,60 x 3,40
Kurang Baik KB 1,79 x 2,60
Sangat Kurang Baik SKB x
1,79
44
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
A. Desain Awal Produk
Materi mengelola bukti transaksi menjelaskan berbagai bukti yang terkait dengan transaksi. Materi ini membutuhkan berbagai contoh bukti yang biasa
digunakan untuk transaksi agar siswa memiliki wawasan mengenai bukti transaksi. Maka, dibutuhkan multimedia yang mampu menjelaskan dan
memberikan banyak contoh bukti transaksi. Pengembangan awal produk multimedia pembelajaran akuntansi
dilakukan dalam empat tahap, yaitu:
1. Konsep Produk.
Pengembangan multimedia ini membutuhkan software yang mampu menggabungkan berbagai media menjadi satu, maka peneliti
menggunakan bantuan software Microsoft Office Power Point yang akrab digunakan untuk menggabungkan banyak media, seperti gambar, video,
suara, dan teks. Selain itu software Microsoft Office Power Point memiliki banyak fasilitas yang lengkap dan mudah untuk dioperasikan.
2. Sketsa Produk.
Sketsa produk multimedia yang akan dikembangkan dibuat dalam bentuk storyboard dan flowchart yang dapat dilihat pada lampiran 1 dan
2 halaman 118 dan 119 .