Kerangka Pemikiran Evaluasi Multimedia

C. Kerangka Pemikiran

Dalam proses pembelajaran yang efektif seorang guru harus mampu membuat siswa memahami materi dengan baik, hal tersebut tentunya membutuhkan alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu pembelajaran itulah yang banyak disebut sebagai media pembelajaran. Komputer sebagai salah satu media pembelajaran telah banyak dikembangkan oleh para guru untuk menjadi media pembelajaran yang efektif. Dengan komputer dapat ditampilkan materi pelajaran dalam bentuk tulisan; gambar; suara; gambar bergerakfilm yang dapat digabungkan menjadi satu hingga membentuk kumpulan media atau multimedia. Multimedia dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih mudah, menarik dan dapat membuat siswa merasakan kejadian nyata melalui simulasi. Akan tetapi banyak dijumpai para guru yang menguasai materi pembelajaran, tetapi tidak dapat menghadirkan banyak bentuk materi pembelajaran tersebut dengan komputer. Multimedia yang baik adalah multimedia yang mudah digunakan oleh siswa sehingga siswa tidak menjadi bingung dalam menggunakan multimedia, maka perlu diberi tombol navigasi-navigasi sederhana. Selain itu multimedia harus menarik agar merangsang siswa tertarik menjelajah seluruh multimedia, sehingga seluruh materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya dapat terserap dengan baik. Materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Karena dengan kemudahan tersebut membuat siswa merasa lebih praktis dalam memahami materi pembelajaran yang dirasa sukar dipahami.

D. Evaluasi Multimedia

Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Proses evaluasi dilakukan setelah sebuah kegiatan selesai, dimana kegunaannya adalah untuk menilaimenganalisa apakah keluaran, hasil ataupun dampak dari kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Wahono Waryanto, 2008:2 kriteria penilaian dalam aspek rekayasa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam penilaian multimedia interaktif adalah sebagai berikut: 1. Efektif dan Efisien dalam Pengembangan maupun Penggunaan Media Pembelajaran. Rendahnya respon biasanya terjadi karena pengembang tidak memikirkan efesiensi sumber daya yang terserap oleh program. Misalnya untuk pemakaian gambar-gambar yang ditampilkan dalam ukuran kecil, pembuat tetap menggunakan gambar asli yang beresolusi tinggi, tidak melakukan usaha-usaha kompresi dan pemotongan yang tepat. 2. Reliabilitas Kehandalan Kehandalan program juga dinilai dari seberapa jauh dapat tetap berjalan meskipun terjadi kesalahan pada pengoperasian. 3. Maintainabilitas Dapat DipeliharaDikelola dengan Mudah Struktur program disusun dengan algoritma, alur penyajian, pengorganisasian, dan keterkaitan antar bagian sehingga mudah dalam modifikasi. Kode atau script tetap sederhana dan mudah dipahami meskipun menjalankan fungsi yang kompleks 4. Usabilitas Mudah Digunakan dan Sederhana dalam Pengoperasiannya Konsistensi bentuk dan letak navigasi juga mempengaruhi kenyamanan pengguna ketika menghayati informasi yang tersirat dalam media pembelajaran. Dengan hanya melihat tampilan awal, pengguna dapat mengetahui kondisi program dan dapat menentukan aksi-aksi alternatif. 5. Ketepatan Pemilihan Jenis AplikasiSoftwareTool untuk Pengembangan Karya media pembelajaran dikembangkan dengan aplikasi dan perangkat yang tepat sesuai dengan kebutuhan pengembang 6. Kompatibilitas Media Pembelajaran Dapat DiinstalasiDijalankan di Berbagai Hardware dan Software yang Ada 7. Pemaketan Program Media Pembelajaran Terpadu dan Mudah dalam Eksekusi 8. Dokumentasi Program Media Pembelajaran yang Lengkap 9. Reusabilitas Sebagian atau Seluruh Program Media Pembelajaran dapat Dimanfaatkan Kembali untuk Mengembangkan Media Pembelajaran Lain Seorang pengembang harus meningkatkan kemampuan diri untuk tidak hanya berorientasi membuat, tapi juga berorientasi ke bagaimana fitur dan fungsi program kita supaya dapat digunakan lagi di program lain dengan mudah. Menurut Waryanto 2008:3 Untuk melakukan evaluasi multimedia pembelajaran, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut: 1. Tujuan evalusi purpose of evaluation 2. Strategi evaluasi evaluation strategy 3. Rencana evaluasi evaluation plan 4. Pengukuran validitas measures of validity 5. Pengembangan instrumen instrument development 6. Analisis dan pengumpulan data collecting and analyzing data Lessi dan Trollip Waryanto, 2008:4 mengemukakan bahwa untuk mengevaluasi multimedia pembelajaran dapat dilakukan dengan cara: 1. Evaluasi formatif. Evaluasi formatif adalah suatu proses untuk mengumpulkan data tentang aktifitas dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam evaluasi formatif, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu: a. Ongoing evaluation Evaluasi ini merupakan evaluasi yang dilakukan secara terus menerus selama proses pengembangan berlangsung. Dilakukan pada tahap awal, tengah, dan akhir pengembangan. b. Alpha testing Untuk pengujian alpha, dilakukan oleh ahli materi dan ahli media, juga bisa dilakukan oleh siswa yang mempunyai kompetensi untuk melakukan evaluasi terhadap produk yang dibuat. Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan sebagai dasar untuk melakukan revisi pertama. c. Beta testing Untuk pengujian beta, dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Dalam uji beta ini bisa dilakukan pada siswa minimal 3 orang atau kelipatannya. Hasilnya untuk melakukan revisi akhir. 2. Evaluasi sumatif Evaluasi sumatif adalah proses pengumpulan data yang dilakukan oleh pihak lain di luar tim pengembangan media untuk membuktikan bahwa produk yang kita hasilkan benar-benar efektif dan efesien. Menurut Wahono Waryanto, 2008:5 terdapat beberapa aspek dan kriteria penilaian multimedia interaktif, yaitu: 1. Aspek Rekayasa Perangkat Lunak a. Efektif dan efisien dalam pengembangan maupun penggunaan media pembelajaran b. Reliable handal c. Maintainable dapat dipeliharadikelola dengan mudah d. Usabilitas mudah digunakan dan sederhana dalam pengoperasiannya e. Ketepatan pemilihan jenis aplikasisoftwaretool untuk pengembangan. f. Kompatibilitas media pembelajaran dapat diinstalasidijalankan di berbagai hardware dan software yang ada g. Pemaketan program media pembelajaran terpadu dan mudah dalam eksekusi h. Dokumentasi program media pembelajaran yang lengkap meliputi: petunjuk instalasi jelas, singkat, lengkap, trouble shooting jelas, terstruktur, dan antisipatif, desain program jelas, menggambarkan alur kerja program i. Reusable sebagian atau seluruh program media pembelajaran dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan media pembelajaran lain 2. Aspek Desain Pembelajaran a. Kejelasan tujuan pembelajaran rumusan, realistis b. Relevansi tujuan pembelajaran dengan SKKDKurikulum c. Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran d. Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran e. Interaktivitas f. Pemberian motivasi belajar g. Kontekstualitas dan aktualitas h. Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar i. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran j. Kedalaman materi k. Kemudahan untuk dipahami l. Sistematis, runut, alur logika jelas m. Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, latihan n. Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran o. Ketepatan dan ketetapan alat evaluasi p. Pemberian umpan balik terhadap hasil evaluasi 3. Aspek Komunikasi Visual a. Komunikatif; sesuai dengan pesan dan dapat diterimasejalan dengan keinginan sasaran b. Kreatif dalam ide berikut penuangan gagasan c. Sederhana dan memikat d. Audio narasi, sound effect, backsound,musik e. Visual layout design, typography, warna f. Media bergerak animasi, movie g. Layout Interactive ikon navigasi Menurut Nieven Waryanto, 2008:6, kualitas media pembelajaran berbantuan komputer dapat mengacu pada kriteria kualitas. Suatu media dikatakan baik jika memenuhi aspek-aspek kualitas, antara lain: 1. Validitas Validity a. Valid menurut para ahli Para ahli adalah validator yang berkompeten untuk menilai lembar kerja siswa dan memberi masukan atau saran untuk menyempurnakan lembar kerja siswa yang telah disusun. Penilaian para ahli meliputi tiga aspek yaitu: 1 Aspek format a Kejelasan petunjuk mengerjakan b Kesesuaian format sebagai lembar kerja c Kesesuaian isian pada lembar kerja dengan definisi yang diinginkan. d Kesesuaian jawaban pada lembar kerja dengan definisi yang diinginkan. 2 Aspek isi a Penyusunan materi pada program komputer. b Kesesuaian antara materi dengan program komputer. c Keserasian warna, tulisan dan gambar pada program komputer. d Kesuaian warna, tampilan gambar dan tulisan pada materi. e Kesesuaian tampilan gambar dan tulisan pada latihan soal. f Peranan media pembelajaran berbantuan komputer untuk memudahkan siswa mengerjakan. 3 Aspek bahasa a Kebakuan bahasa yang digunakan b Kemudahan siswa dalam memahami bahasa yang digunakan. 2. Kepraktisan Practicaly Media pembelajaran berbantuan komputer dikatakan praktis jika memenuhi indikator: a. Validator menyatakan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi. b. Hasil analisis file rekaman jawaban siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi. c. Hasil analisis lembar pengamatan aktivitas siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa revisi. 3. Keefektifan Effectiveness. Media pembelajaran berbantuan komputer dikatakan efektif jika memenuhi indikator: a. Rata-rata skor pengerjaan tes hasil belajar siswa yang diperoleh subyek ujicoba adalah tuntas. Media pembelajaran berbantuan komputer dapat dikatakan efektif jika lebih besar atau sama dengan 80 dari seluruh subyek ujicoba tuntas. b. Adanya respon positif siswa yang ditunjukkan melalui angket yang diberikan. 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang berjenis model penelitian dan pengembangan. Model penelitian dan pengembangan terdapat 3 macam, yaitu model konseptual, model prosedural, dan model teoritik. Peneliti akan menggunakan model penelitian dan pengembangan prosedural deskriptif berdasarkan prosedur langkah-langkah model pengembangan yang ada dan harus diikuti. Model pengembangan ini bertujuan memvalidasi produk pembelajaran untuk menghasilkan multimedia pembelajaran yang layak digunakan sebagai sarana belajar mandiri bagi siswa.

B. Prosedur Pengembangan

Pengembangan multimedia pembelajaran berbantuan komputer mata pelajaran akuntansi SMK kelas X pada materi mengelola bukti transaksi dikembangkan dengan langkah model pengembangan dari Borg and Gall versi yang lama dengan sedikit modifikasi, sehingga peneliti hanya akan melakukan 6 dari 10 langkah dari model tersebut, yaitu: