35
kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F, dan VIII G. Masing-masing
kelas terdiri dari 34 siswa. 2.
Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak karena setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel.
Pengambilan dua kelas dilakukan secara acak dengan mengundi tujuh kelas di SMP Negeri 6 Yogyakarta yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, VIII E,
VIII F, dan VIII G. Dari hasil undian diperoleh kelas VIII E dan kelas VIII F sebagai sampel penelitian. Selanjutnya dilakukan undian lagi untuk menentukan
kelas mana yang menjadi kelas eksperimen dan kelas mana yang menjadi kelas kontrol. Dari undian diperoleh kelas VIII E sebagai kelas kontrol dan kelas VIII
F sebagai kelas eksperimen.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan terdiri dari dua macam, yaitu strategi metakognitif
dan strategi ekspositori. Strategi metakognitif diterapkan di kelas eksperimen, sedangkan strategi ekspositori diterapkan di kelas kontrol.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Yogyakarta. Kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa diperoleh dari hasil pretest dan posttest pada kedua kelas.
36
Variabel yang dikontrol dalam penelitian ini meliputi guru yang mengajar, materi pelajaran, dan jumlah jam pelajaran. Pembelajaran pada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan oleh guru yang sama yaitu peneliti, materi pelajaran yang sama yaitu lingkaran, dan jumlah jam
pelajaran yang sama yaitu 16 jam pelajaran.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah- istilah pada variabel penelitian, perlu dikembangkan definisi operasional
variabel sebagai berikut.
1. Strategi Metakognitif
Pembelajaran dengan strategi metakognitif pada penelitian ini didefinisikan sebagai kegiatan pembelajaran yang mengacu pada pengetahuan,
ketrampilan, dan kesadaran terhadap kognitif seseorang sehingga dapat membantu orang tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Strategi metakognitif meliputi aktivitas merencanakan planning, memantau monitoring, dan mengevaluasi hasil belajar yang telah dilakukan evaluating.
2. Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru, dengan guru merupakan sumber informasi utama bagi siswa.
Strategi ekspositori mencakup langkah-langkah sebagai berikut. 1 pembukaan, dengan menyampaikan tujuan, motivasi, dan apersepsi, 2 isi, ceramah materi
pelajaranrumus, memberikan contoh soal dan latihan soal, serta 3 penutup, ditutup dengan kesimpulan dan PR Pekerjaan Rumah atau kuis.