38
F. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design
. Pada desain penelitian ini terdapat dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang dipilih secara random,
kemudian kedua kelompok ini diberi pretest untuk mengetahui kemampuan awal, setelah itu diberikan perlakuantreatment dan dilanjutkan dengan posttest
untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Desain penelitian pretest-posttest control group design diilustrasikan sebagai berikut.
Tabel 2. Desain Penelitian pretest-posttest control group design Group
Pretest Treatment
Posttest
E O
1
X
M
O
2
K O
3
X
K
O
4
Keterangan: E
= kelas eksperimen K
= kelas kontrol O
1
= pretest kelas eksperimen O
3
= pretest kelas kontrol X
M
= pembelajaran dengan strategi metakognitif X
K
= pembelajaran dengan strategi ekspositori O
2
= posttest kelas eksperimen O
4
= posttest kelas kontrol
G. Perangkat Pembelajaran
Untuk memperlancar proses pembelajaran, maka perlu disusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan
Lembar Kegiatan Siswa LKS. Sebelum perangkat pembelajaran ini digunakan untuk penelitian, perangkat pembelajaran dikonsultasikan pada dosen
pembimbing, perangkat pembelajaran juga divalidasi dan direvisi sesuai saran.
39
Berikut penjelasan mengenai perangkat pembelajaran yang digunakan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1. Perangkat Pembelajaran Kelas Eksperimen
Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam kelas eksperimen berupa RPP dan LKS. RPP merupakan pedoman dan langkah-langkah kegiatan yang
akan dilakukan di dalam kelas pada setiap pertemuan. RPP yang digunakan dalam kelas eksperimen sesuai dengan langkah-langkah dalam strategi
metakognitif yaitu meliputi kegiatan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi. RPP kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran B.1. halaman 102.
Pada setiap pertemuan, pembelajaran dilaksanakan dengan media LKS. LKS disusun untuk memfasilitasi siswa dalam memahami materi dengan
menggunakan strategi metakognitif, sehingga pembelajaran yang dilakukan siswa menjadi bermakna. LKS berisi tentang petunjuk penggunaan LKS,
indikator pencapaian tujuan pembelajaran, informasi keterkaitan materi yang akan dipelajari dengan materi yang telah dimiliki, maupun kegiatan-kegiatan
yang harus diselesaikan oleh siswa. Pada setiap kegiatan tersebut, terdapat perintah untuk memeriksa kembali langkah-langkah yang telah dilakukan dan
melakukan perbaikan jika terdapat kesalahan.Selain itu, dalam LKS juga terdapat pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa untuk melakukan
penilaian terhadap apa yang telah dikerjakan. LKS dapat dilihat pada lampiran B.3. halaman 166.