Pengertian Energi NO. 1 Buku Produksi gas dari padatan

5 Pendahuluan Gambar 1.1. Penggunaan energi utama di negara maju dan negara berkembang BPS, 2003. Berbagai solusi telah ditawarkan oleh para ilmuwan untuk mengatasi ketergantungan terhadap sumber energi tak terbarukan. Diantara berbagai solusi itu adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan adalah biomassa. Sumber energi jenis ini banyak diperoleh dari limbah hutan, perkebunan dan pertanian. Potensi biomassa di Indonesia sangatlah besar. Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan produk pertanian dan kehutanan yang sangat melimpah tiap tahunnya. Limbah hasil produksi pertanian dan kehutanan tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa, diantaranya adalah sekam padi dan serbuk kayu. Persoalannya adalah seperti apa teknologi yang tepat untuk mengolah biomassa padat tersebut menjadi energi bentuk lain yang lebih berguna. Persoalan lain adalah, meskipun ketersediaan bahan bakar biomassa cukup melimpah, namun secara umum kandungan energi yang dimiliki oleh biomassa lebih kecil dari pada bahan bakar fosil. Berdasarkan data yang diperoleh dari literatur, energi yang dikandung oleh batu bara kualitas tertinggi antrasit adalah sebesar 28,9 MJkg Bornstein, 2006 sampai 34,4 –35,7 MJkg Souza-Santos, 2004. Sedangkan dari pengujian laboratorium energi yang terkandung dalam sekam padi sebesar 15,5 MJkg dan kayu sebesar 16,9 MJkg Suyitno, Juwana et al., 2009. 5 10 15 20 25 30 35 40 Energi Nuklir Batu Bara Biomassa Listrik Hidro Gas Alam Minyak P e n g g u n a a n E n e rg i Negara Berkembang Negara Maju 6 Produksi Gas dari Padatan Rendahnya kandungan energi yang dimiliki oleh biomassa mengharuskan penggunaan teknik pemanfaatan energi biomassa yang baik. Salah satu cara memanfaatan energi biomassa secara efektif adalah dengan pirolisis dan gasifikasi. Gasifikasi adalah suatu proses konversi bahan bakar biomassa menjadi gas yang bisa terbakar, melalui reaksi termokimia dengan menggunakan sejumlah oksigen yang perbandingan ekuivalen oksidatifnya dibawah 1  1 Belonio, 2005. Keuntungan dari proses gasifikasi adalah pembakaran menggunakan syngas syntethic gas hasil gasifikasi lebih efisien daripada pembakaran langsung bahan bakar, selain itu proses ini lebih ramah lingkungan dalam hal polusi udara.

1.3. Potensi Biomassa di Indonesia

Biomassa merupakan bahan energi organik yang berasal dari alam termasuk didalamnya tumbuhan dan hewan. Biomassa juga mengacu pada sampah yang dapat diurai melalui proses bio biodegradable wastes. Bahan organik yang diproses melalui proses geologi seperti batu bara dan minyak tidak digolongkan kedalam kelompok biomassa. Biomassa termasuk bahan energi yang dapat diperbaharui karena dapat selalu ditumbuhkan. Energi yang terdapat dalam biomassa berasal dari sinar matahari selama proses fotosintesis. Energi yang tersimpan dalam biomassa dapat digunakan secara langsung dan dapat juga diubah menjadi bentuk cair atau gas. Reaksi kimia selama proses fotosintesis dapat dijelaskan sebagai berikut: 6H 2 O + 6CO 2        matahari sinar C 6 H 12 O 6 + 6O 2 1.1 Dari kesemua biomassa, kayu merupakan biomassa yang sudah lama dikenal oleh masyarakat. Kayu sebagaimana biomassa lainnya adalah bahan bakar terbarukan. Selama produksi dan pemanfaatan kayu, karbon yang dihasilkan hampir netral. Walaupun selama pembakaran kayu dihasilkan CO 2 , daun pada tumbuhan juga mengabsorb CO 2 selama proses fotosintesis. Pemanfaatan biomassa kayu sebagai bahan bakar umumnya dalam bentuk kayu bakar, serbuk kayu, dan arang kayu. Data tahun 2005 menunjukkan, produksi padi Indonesia mencapai lebih dari 50 juta ton gabah kering giling atau setara 7 Pendahuluan dengan 31 juta ton beras. Dari hasil produksi tersebut diperoleh minimal 10 juta ton sekam padi per tahun di Indonesia Pikiran, 2006. Sedangkan sumber lain menyebutkan bahwa produksi kayu Indonesia diperkirakan sebesar 8,2 juta m 3 tiap tahunnya http:www.arupa.or.id. Dengan jumlah hasil pertanian dan perhutanan yang melimpah tersebut, dapat diperoleh sumber energi baru yang mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Sebagai negara agraris, Indonesia mempunyai potensi bahan bakar biomassa dari sisa kegiatan pertanian. Data BPS tahun 2006 menunjukkan bahwa dari 55 juta ton padi yang diproduksi di Indonesia, 50-nya diproduksi di daerah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah Hambali, Mujdalipah et al., 2007 sebagaimana terlihat pada Gambar 1.2. Di Jawa Tengah sebagai penghasil padi terbesar ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur dihasilkan 8,5 juta ton padi atau setara dengan 1,7 juta ton sekam per tahun. Jumlah sekam padi yang sedemikian besar tersebut kebanyakan hanya digunakan sebagai bahan bakar langsung pembakaran batubata atau sebagai bahan pembuatan batu bata. Beberapa kegiatan pengarangan sekam sebagai bahan media tanam juga sudah dilakukan. Selain sekam padi, dari kegiatan pertanian ini juga menghasilkan jerami. Potensi produksi jerami padi per ha kurang lebih 10 – 15 ton http:investorbio.net. Jerami umumnya digunakan sebagai bahan pupuk dan media jamur. Kegiatan pengolahan jerami untuk menghasilkan ethanol juga sedang dalam penelitian yang intensif karena jerami dan biomassa lainnya mempunyai kandungan selulosa dan hemiselulosa. Tabel 1.2. Potensi biomassa di Indonesia Abdullah, 2003 No Biomassa Daerah Utama Produksi juta tonthn Potensi Energi GJthn Catatan 1. Karet Sumatera, Kalimantan, Jawa 41 120 Batang kecil D 10 cm, batang besar dan medium digunakan sebagai kayu bakar dengan harga Rp 20.000-30.000 m 3 . 8 Produksi Gas dari Padatan No Biomassa Daerah Utama Produksi juta tonthn Potensi Energi GJthn Catatan 2. Sisa kayu gergajian Sumatra, Jawa, Kalimantan 1,3 13 Sebagian kecil sudah dimanfaatkan 3. Sisa proses gula Jawa, Sumatera, Kalimantan Selatan Bagase: 10 Daun: 9,6 78 Bagase umumnya sudah digunakan di pabrik gula dalam bentuk briket untuk tungku boiler 4. Sisa padi Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, BaliNusa Tenggara Sekam: 12 Batang: 2 Jerami: 49 150 Umumnya dibakar di sawah. Pemanfaatan lain masih terbatas. 5. Sisa kelapa Sumatera, Jawa, Sulawesi Cangkang: 0,4 Sekam: 0,7 7 Pemanfaatan terbatas sebagai kayu bakar dan produksi arang 6. Sisa sawit Sumatera, kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Irian Jaya TKKS: 3,4 Serabut: 3,6 Cangkang: 1,2 67 Sebagian digunakan sebagai sumber energi sebagiannya dibuang percuma 9 Pendahuluan Gambar 1.2. Jumlah produksi padi di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah dalam beberapa tahun terakhir Hambali, Mujdalipah et al., 2007. Potensi sumber biomassa lain adalah bagas, daun tebu, hasil samping pengolahan sawit, sisa kelapa, dan sisa pohon karet. Untuk kelapa sawit, dalam proses produksi CPO, 1 ton Tandan Buah Segar TBS menghasilkan 200 kg CPO dan limbah padat Tandan Kosong Kelapa sawit TKKS 250 kg. Diperkirakan jumlah TKKS pada tahun 2006 adalah sebanyak 20.75 juta ton. Misalkan kadar air TKKS ini adalah 50, maka jumlah TKKS kering OD kira-kira 10.375 juta ton http:investorbio.net. Potensi biomassa yang lain di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.2. Beberapa kelebihan dan kelemahan sumber energi dari biomassa dibandingkan sumber energi terbarukan lainnya dapat dilihat pada Tabel 1.3. 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 2003 2004 2005 2006 P ro d u k si P a d i r ib u t o n Tahun Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat 10 Produksi Gas dari Padatan Tabel 1.3. Kelebihan dan kelemahan sumber energi dari biomassa dibandingkan sumber energi terbarukan lain. Biomassa Sumber Energi Terbarukan Lain Kelebihan 1. Dapat disimpan dalam jangka lama 2. Dapat dimanfaatkan sebagai sumber panas maupun daya CHP sehingga efisiensinya tinggi. 3. Teknologinya fleksibel, baik untuk skala kecil, sedang, ataupun besar. 4. Lebih efisien jika antara sumber energi dan pemanfaatannya berjarak dekat reduced transportation cost. 1. Tergantung lokasi, persediaannya cukup banyak. 2. Pengembangannya lebih ke arah pembangkitan daya. Kelemahan 1. Untuk beberapa teknologi proses masih menghasilkan bau. 2. Perlu gas cleaning 3. Abu yang dihasilkan cukup tinggi sehingga maintenance peralatan lebih sering dilakukan. 4. Sparepart untuk proses gasifikasi, pirolisis, cogeneration masih terbatas. 1. Beberapa sulit disimpan dalam waktu yang lama Angin, air, matahari 2. Efisiensinya masih rendah 1.4. Teknologi untuk Menghasilkan Gas Teknologi untuk menghasilkan gas yang dapat dibakar combustible gas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Pirolisis, adalah proses dekomposisi termal yang kompleks dari material organik menjadi molekul yang lebih sederhana tanpa menggunakan udara 2. Gasifikasi adalah suatu proses konversi bahan bakar menjadi gas yang bisa terbakar, melalui reaksi termokimia dengan menggunakan sejumlah oksigen yang kurang dari stoikiometri