Reaksi Pergeseran Gas Air water gas shift reaction, WGSR

124 Produksi Gas dari Padatan Dari sifat termodinamik dan hubungan konstanta kesetimbangan untuk WGSR dapat diturunkan persamaan berikut ini Choi and Stenger, 2003: 4.4 8 Atau dalam bentuk yang sederhana dinyatakan dengan 4.49 dimana 4.50 Gambar 4.17. Pengaruh temperatur gasifier pada kesetimbangan WGSR Herguido, Corella et al., 1992. Reaksi shift menjadi mekanisme reaksi yang menarik dalam gasifikasi karena laju reaksinya beberapa juta kali lebih cepat     49170 10 125 . 1 10 44 . 5 ln 077 . 1 5 . 5693 ln 2 2 7 4         T T x T x T T K eq         33 . 4 8 . 4577 exp T K eq CO O H p CO eq p p p K H 2 2 2  125 Konsep Dasar Pirolisis dan Gasifikasi dibandingkan tiga reaksi heterogen yang lain dalam gasifikasi arang Mann, Knutson et al., 2004. Pada temperatur yang sedang, WGSR adalah proses reversibel. Crnomarkovic N, et al. Crnomarkovic, Repic et al., 2007 meneliti WGSR dan menemukan bahwa dekomposisi uap air secara intensif terjadi dalam jangkauan temperatur 600 sampai 1.100 K. Pada temperatur dibawah 590 K, produksi H 2 hampir tidak dipengaruhi oleh injeksi uap air. Pada temperatur di atas 940 K, WGSR akan mendominasi proses dalam gasifikasi uap Encinar, Gonzalez et al., 2002; Herguido, Corella et al., 1992 dan konsekuensinya komposisi gas akan ditentukan oleh reaksi ini. Komposisi gas mendekati nilai kesetimbangan teotiris di atas temperatur 1023 K Herguido, Corella et al., 1992 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4.17. Artinya bahwa peningkatan temperatur selama eksperimen dapat meningkatkan secara signifikan konsentrasi H 2 dan CO 2 dan menurunkan konsentrasi CO. Di bawah 1023 K, pelibatan hanya WGSR pada produksi komposisi gas tidaklah benar. Pada temperatur 1083 K, konstanta kinetik untuk WGSR maju sama dengan konstanta kinetika WGSR mundur Herguido, Corella et al., 1992. Menurut Encinar, J.M., et.al., 2002 Encinar, Gonzalez et al., 2002 dalam gasifikasi uap air pada temperatur 1073 K, tekanan parsial uap air 0,53 atm dan ukuran partikel 0,4 sampai 2 mm, gasifikasi uap air dan WGSR mempunyai pengaruh yang signifikan dibandingkan dengan reaksi Boudouard.

4.7.5. Reaksi Char-Oksigen

Mekanisme paling sederhana dari reaksi char-oksigen dapat dinyatakan dengan: C + ½O 2  CO = -110.5 kJmol 4.51 C + O 2  CO 2 = -393.5 kJmol 4.52 o K H 298  o K H 298  126 Produksi Gas dari Padatan Gambar 4.18. Mekanisme reaksi char-O 2 2 tahap Moulijn and Kapteijn, 1995. Dalam mekanisme yang lebih kompleks, rekasi char-O 2 dapat dibagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama, O 2 bereaksi dengan site karbon bebas C f dan menghasilkan CO. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap kedua, CO diuraikan menjadi CO dan site C f yang baru. Kedua tahap dijelaskan dalam Gambar 4.18, Persamaan 4.53 dan 4.54. 2C f + O 2  2CO 4.53 CO  CO + C f 4.54 Konstanta kinetika reaksi untuk reaksi char-oksigen dapat dilihat dalam Tabel 4.20. Pada temperatur lebih tinggi dari 1100 K, oksidasi char cenderung menghasilkan CO. Tabel 4.20. Konstanta kinetika reaksi Char-oksigen. No A E kJmol Kondisi Literatur 1 3,51 x 10 6 TT 91,1 C + 0,5O 2  CO Mann, Knutson et al., 2004 2 6 x 10 3 mh 221,9 C + O 2  CO 2 Biba, Macak et al., 1978 3 11,12 Pa -1 .s -1 130 C + 0,5O 2  CO Dennis, Lambert et al., 2005 TT: tidak tercantum Contoh Soal 4.2: Dari berbagai kemungkinan reaksi kimia yang terjadi pada reaksi gasifikasi, maka urutkan laju reaksi dari yang paling cepat. Jawab: Pada gasifikasi biomasa bertemperatur 1000 K, Tekanan 1,5 bar. Jenis Reaksi Kondisi Laju Reaksi 1s C + CO 2  2CO Kirilowitsch A = 2,3 x 103 s-1bar- 0,38, E = 140 kJmol, n = 0,38. 1,3 x 10-4 C + H 2 O  CO + H 2 Data Barrio, Gobel et al.2000 A = 2,62x108 s-1 bar-n, E = 237 1,4 x 10-4 127 Konsep Dasar Pirolisis dan Gasifikasi kJmol, n = 0,57 C + 2H 2  CH 4 Babu and Sheth: A = 4,19 x 10-3 s-1, E = 19,21 kJmol 4,2 x 10-4 CO + H 2 O  CO 2 + H 2 Tingey 1966: A = 5 x 1012 M- 0,5s-1, E = 337 kJmol 0,10 x 10-4 C+0,5O 2  CO Dennis, Lambert et al. 2005: A = 11,12 Pa-1.s-1, E = 130 kJmol 2700 x 10-4 Dari tabel di atas jelas terlihat bahwa urutan laju reaksi dari yang paling cepat adalah: 1. Laju reaksi C+0,5O 2  CO 2. Laju reaksi C + 2H 2  CH 4 3. Laju reaksi C + H2O  CO + H 2 4. Laju reaksi C + CO 2  2CO 5. Laju reaksi CO + H 2 O  CO 2 + H 2 . 128 Produksi Gas dari Padatan Soal Bab IV: 4.1. Jelaskan pengertian pirolisis 4.2. Jelaskan pengertian gasifikasi 4.3. Jelaskan perbedaan pirolisis lambat, pirolisis cepat, dan gasifikasi. 4.4. Jelaskan pengertian laju pemanasan. 4.5. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pirolisis. Perkirakan urutan faktor yang paling berpengaruh sampai ke faktor yang kurang berpengaruh. 4.6. Jelaskan mekanisme reaksi gasifikasi: a. arang-udara b. arang-CO2 c. arang-H2O 4.7. Jelaskan yang dimaksud water gas shift reaction dan jelaskan bagaimana mendapatkan jumlah H 2 yang lebih banyak pada reaksi gasifikasi. 4.8. Jelaskan pengertian konstanta kesetimbangan dan jelaskan pula implikasinya. 4.9. Jelaskan faktor-faktor yang berpengaruh pada proses gasifikasi. Buat urutan faktor dari paling berpengaruh sampai ke yang kurang berpengaruh. 4.10. Jelaskan sifat-sifat minyak yang dihasilkan dari pirolisis sekam padi. 129 Gasifikasi

BAB V GASFKAS

5.1. Tipe Gasifier

Ada dua tipe umum gasifier yang digunakan dalam gasifikasi material organik, yaitu fixed-bed gasifier dan fluidized bed gasifier. Untuk tungku gas sekam padi dan serbuk gergaji kayu, tipe fixed-bed gasifier lebih cocok digunakan. Beberapa tipe fixed-bed gasifier down-draft type gasifier dan cross-draft type gasifier didapatkan lebih efektif untuk kedua biomassa ini dibandingkan dengan fluidized bed gasifier.

5.1.1. Jenis Gasifikasi Down Draft

Dalam tipe ini Gambar 5.1, aliran gas ke bawah downward melewati zona pirolisis ke bottom lit hot char gasification zone, membakar tar-tar, menghasilkan pembakaran yang sangat bersih. Bahan bakar turun ke zona pembakaran. Operasi berlanjut dengan cara memberikan bahan bakar tambahan dari atas. Kebalikannya, Inverted Down Draft IDD atau Top Lit Updraft T-LUD gasifier Gambar 5.2 bahan bakar menyala di atas reaktor. Bahan bakar tidak bergerak tetap dan zona dari pirolisis yang terbakar turun ke bawah. Proses pemberian bahan bakar ulang akan menghentikan proses gasifikasi. Gambar 5.1. Down draft gasifier type Biomasa Pengeringan dan devolatilisasi Gasifikasi char Udara atau uap Produksi gas Biomassa