Reaksi Char-Oksigen Karakteristik Reaksi Reduksi Arang 1. Reaksi Arang-CO

129 Gasifikasi

BAB V GASFKAS

5.1. Tipe Gasifier

Ada dua tipe umum gasifier yang digunakan dalam gasifikasi material organik, yaitu fixed-bed gasifier dan fluidized bed gasifier. Untuk tungku gas sekam padi dan serbuk gergaji kayu, tipe fixed-bed gasifier lebih cocok digunakan. Beberapa tipe fixed-bed gasifier down-draft type gasifier dan cross-draft type gasifier didapatkan lebih efektif untuk kedua biomassa ini dibandingkan dengan fluidized bed gasifier.

5.1.1. Jenis Gasifikasi Down Draft

Dalam tipe ini Gambar 5.1, aliran gas ke bawah downward melewati zona pirolisis ke bottom lit hot char gasification zone, membakar tar-tar, menghasilkan pembakaran yang sangat bersih. Bahan bakar turun ke zona pembakaran. Operasi berlanjut dengan cara memberikan bahan bakar tambahan dari atas. Kebalikannya, Inverted Down Draft IDD atau Top Lit Updraft T-LUD gasifier Gambar 5.2 bahan bakar menyala di atas reaktor. Bahan bakar tidak bergerak tetap dan zona dari pirolisis yang terbakar turun ke bawah. Proses pemberian bahan bakar ulang akan menghentikan proses gasifikasi. Gambar 5.1. Down draft gasifier type Biomasa Pengeringan dan devolatilisasi Gasifikasi char Udara atau uap Produksi gas Biomassa 130 Produksi Gas dari Padatan Gambar 5.2. Inverted down draft gasifier type

5.1.2. Jenis Gasifikasi Cross-Draft

Dalam tipe ini Gambar 5.3, aliran gas melintasi kolom bahan bakar dalam arah tegak lurus terhadap arah zona pembakaran. Reaktor tipe ini mengijinkan operasi terus-menerus dari gasifier meskipun sedang dilakukan pengisian bahan bakar dan pembuangan arang. Asap dari reaktor tipe ini dapat terlihat. Tetapi ini dapat dihilangkan dengan memodifikasi metode penyalaan bahan bakar dan dengan menyediakan sebuah keluaran untuk asap untuk keluar dari tungku selama operasi. Gambar 5.3. Cross draft gasifier type Produksi Gas Zona gasifikasi Biomasa Udara atau uap Udara biomasa Zon a ga sifik asi Biomassa Biomassa 131 Gasifikasi

5.1.3. Jenis Gasifikasi Updraft

Dalam tipe ini Gambar 5.4, api utama di bagian bawah, gas panas bergerak ke atas dan kemudian keluar secara lateral, sedangkan bahan bakar jatuh akibat ruang kosong yang terjadi. Meskipun tipe ini bekerja dengan baik untuk sekam padi, namun terdapat kerugian utama yaitu produksi asap yang terlalu banyak selama operasi. Tungku gasifikasi sekam padi untuk tipe ini seharusnya didesain dengan cerobong untuk membelokkan gas- gas lebih excess gases selama operasi. Gambar 5.4. Up draft gasifier type

5.1.4. Jenis Gasifikasi Fluidized Bed

Dalam tipe ini, bahan bakar bergerak di dalam reaktor. Sebuah blower tekanan tinggi diperlukan untuk menggerakkan bahan bakar yang sedang digasifikasi. Gasifier tipe ini sesuai untuk tungku industri dan untuk skala besar.

5.2. Rancangan Reaktor Gasifikasi

Mendesain sebuah reaktor gasifikasi adalah sebuah pekerjaan yang sulit untuk pemula. Ini dikarenakan setiap bahan bakar yang digasifikasi mempunyai karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendesain sebuah reaktor gasifikasi. Pertimbangan yang tepat dari faktor-faktor ini akan sangat membantu untuk Produksi gas biomasa Zona gasifikasi Udara Biomassa 132 Produksi Gas dari Padatan mendapatkan desain reaktor dan unjuk kerjanya yang diinginkan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain sebuah reaktor gasifikasi adalah sebagai berikut: 1. Tipe reaktor Unjuk kerja operasi dari reaktor gasifiksi pada dasarnya tergantung dari tipe reaktor yang digunakan. Reaktor T-LUDIDD mempunyai karakteristik operasi yang lebih baik dalam kemudahan starting bahan bakar, emisi asap dan produksi tar paling sedikit selama operasi. Juga, teramati bahwa dalam reaktor tipe ini, produksi gas dengan operasi yang halus dapat dicapai. Bagaimanapun, tipe ini mempunyai satu kelemahan, yaitu sulit beroperasi dalam mode kontinyu. Reaktor tipe cross draft lebih sesuai untuk sebuah operasi yang kontinyu kecuali emisi asap dan pembakaran gas yang tak menentu dialami dalam tipe ini. Kombinasi dua tipe ini dalam satu reaktor akan menjadi sebuah pendekatan baru dalam perkembangan desain dari sebuah reaktor gas bahan bakar di kemudian hari. 2. Luas penampang reaktor Luas penampang reaktor Gambar 5.5 dimana bahan bakar terbakar dan ini adalah tempat bahan bakar digasifikasi. Gambar 5.5. Luas penampang dan ketinggian reaktor Semakin lebar luas penampang reaktor, semakin kuat daya keluaran dari reaktor. Gasifikasi yang seragam dapat dicapai jika penampang reaktor didesain dalam bentuk lingkaran daripada persegi. 133 Gasifikasi

3. Ketinggian reaktor

Ketinggian reaktor menentukan waktu gasifier dapat beroperasi secara kontinyu dan jumlah gas dapat dihasilkan untuk sebuah reaktor kolom yang tetap. Biasanya zona pembakaran bergerak ke bawah sepanjang ketinggian reaktor gasifier pada kecepatan 1-2 cmmenit. Semakin tinggi reaktor, diperlukan tarikan tekanan yang lebih besar untuk mengatasi tahanan yang digunakan oleh fan atau blower.

4. Ketebalan alas bahan bakar

Ketebalan alas bahan bakar hanya dipertimbangkan ketika mendesain sebuah gasifier cross draft. Semakin tebal lapisan bahan bakar dalam reaktor, semakin besar tahanan yang diperlukan untuk udara melewati kolom bahan bakar. Keuntungan menggunakan kolom bahan bakar yang lebih tebal adalah bahwa pergerakan ke bawah ke zona pembakaran bahan bakar lebih lambat, dimana dapat membantu meminimalisasi produksi gas flammable yang tak menentu selama gasifikasi.

5. Aliran udara fan dan tekanan

Fan menyediakan aliran udara yag diperlukan untuk gasifikasi bahan bakar. Fan tersedia dalam AC atau DC Gambar 5.6. Fan yang digunakan seharusnya cukup mampu untuk mengatasi tekanan yang diakibatkan oleh tumpukan bahan bakar dan arang. Fan tekanan tinggi biasanya ideal untuk reaktor gasifier tipe down- draft, sedangkan fan tekanan rendah digunakan untuk reaktor tipe cross-draft. Jumlah aliran udara persatuan massa bahan bakar sekitar 0,3 - 0,4 dari udara stokiometrik yang diperlukan. Sebagai contoh satu kilogram sekam padi biasanya memerlukan sekitar 4,7 kg udara untuk menyempurnakan pembakarannya. Dalam kasus ketidaktersediaan ukuran fan yang sesuai dengan kebutuhan, maka dua fan dapat digunakan dimana bisa diparalel atau diseri. Fan bertingkat telah terbukti efektif menaikkan tekanan untuk aliran udara yang sama. Penggunaan blower Gambar 5.7 dapat mengatasi tekanan sepanjang reaktor atau kolom bahan bakar yang lebih tebal.