99
Dalam layanan penguasaan konten dengan teknik modeling ini terjadi proses belajar dimana siswa belajar menyikapi kesuksesan dan kegagalan dari
pengalaman seorang entrepreneur dalam menyikapi kesuksesan dan kegagalan, atau dengan kata lain siswa mencontoh bagaimana seorang entrepreneur dalam
menyikapi kesuksesan dan kegagalan. Siswa mendengarkan dan menyimak deskripsi contoh seorang
entrepreneur dalam menghadapi situasi berupa kesuksesan dan kegagalan dalam usahanya. Dari situ siswa memperoleh gambaran bagaimana seharusnya
menyikapi kesuksesan dan kegagalan sehingga siswa dapat meniru hal tersebut. Pada proses ini, memori siswa berisi pengetahuan tentang sikap seorang
entrepreneur ketika menghadapi kesuksesan atau kegagalan, yang kemudian diinternalisasikan dalam diri siswa sehingga tertanam sikap yang sama seperti
halnya seorang entrepreneur tersebut. Diharapkan pada nantinya sikap tersebut dapat diaktualisasikan kedalam perilaku siswa sehari-hari.
Melalui proses tersebut siswa berhasil menginternalisasikan sikap yang dicontohkan model pada diri mereka sehingga internal locus of control siswa
dapat diperkuat dan dikembangkan. Terbukti bahwasanya sebelum mendapat layanan, tingkat internal locus of control siswa rata-rata cenderung berada pada
kriteria sedang, tetapi setelah mendapatkan layanan tingkat internal locus of control
siswa meningkat menjadi rata-rata cenderung berada pada kriteria tinggi.
4.2.2 Need For Achievement
Karakter seorang entrepreneur selanjutnya adalah memiliki need for achievement
yang tinggi. Indikator dari need for achievement ini antara lain yaitu
100
: kemauan untuk belajar, memerlukan umpan balik yang segera, bertanggung jawab, dan berani menghadapi resiko.
1 Kemauan untuk belajar
Entrepreneur haruslah orang yang terus belajar dari berbagai hal, kesuksesan ataupun kegagalan, atau belajar sesuatu yang baru yang dapat menjadi
peluang untuk bisnis. Karakter ini coba dikembangkan melalui layanan penguasaan konten dengan teknik modeling dengan menampilkan model berupa
seorang entrepreneur yang menarik dan interaktif, rasa ingin tahu siswa terus dipacu untuk mengetahui seluk beluk dunia wirausaha. Dalam proses layanan ini
muncul berbagai pertanyaan dari siswa kepada model mengenai berwirausaha. Proses ini lah yang membuat aspek kemauan untuk belajar dalam diri siswa dapat
berkembang. 2
Memerlukan umpan balik yang segera Salah satu karakter entrepreneur adalah selalu memerlukan umpan balik
yang segera untuk mengetahui hasil dari apa yang telah dikerjakannya. Sebelum mendapatkan layanan penguasan konten dengan teknik modeling, karakter ini
telah ada pada diri siswa dengan tingkat yang sedang. Setelah mendapat layanan penguasaan konten dengan teknik modeling, terjadi peningkatan dari kriteria
sedang menjadi tinggi. Peningkatan ini merupakan efek dari pemberian layanan penguasaan
konten dengan teknik modeling dimana dalam proses kegiatannya siswa dapat belajar dan memperoleh pemahaman dari seorang model entrepreneur,
101
bahwasanya seorang entrepreneur itu memerlukan umpan balik yang segera agar dapat mengetahui hasil dari apa yang ia kerjakan.
3 Bertanggung jawab
Hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa salah satu indikator karakter entrepreneur dalam diri siswa ini mengalami peningkatan setelah
dilaksanakannya layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Ini merupakan bukti bahwa dengan belajar memperhatikan dan mempelajari
pengalaman seorang entrepreneur yang bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakannya, aspek bertanggung jawab pada diri siswa mengalami
perkembangan dan peningkatan dari kriteria sedang menjadi tinggi. 4
Berani menghadapi resiko Hasil penelitian dan analisis data menunjukan bahwa salah satu indikator
karakter entrepreneur dalam diri siswa ini mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya layanan penguasaan konten dengan teknik modeling. Ini
merupakan bukti bahwa dengan belajar memperhatikan dan mempelajari pengalaman seorang entrepreneur dalam menghadapi resiko, siswa mampu
memahami dan berani menghadapi resiko.
4.2.3 Need For Independent